Sukses

Ini 5 Sayuran Kaya Antioksidan, Basmi Radikal Bebas dalam Tubuh

Penuhi asupan antioksidan tubuh dengan sayuran ini.

Liputan6.com, Jakarta Antioksidan merupakan bahan yang mampu melindungi sel-sel tubuh dari efek buruk radikal bebas. Sedangkan radikal bebas merupakan sebutan untuk sel-sel rusak yang dapat menyebabkan kondisi negatif tertentu. 

Nah, untuk mencegah kerusakan, tubuh membutuhkan asupan yang cukup antioksidan.

Radikal bebas ini dapat terbentuk secara alami di dalam tubuh dan bisa diperoleh dari luar tubuh. Radikal bebas yang terbentuk di dalam tubuh adalah bahan kimia yang dihasilkan dari proses pencernaan makanan. Sedangkan radikal bebas dari luar tubuh ditimbulkan akibat asap rokok dan radiasi.

Bila radikal bebas tidak dapat ditangani tubuh, maka bisa memicu berbagai penyakit kronis seperti kanker dan sakit jantung. Nah, agar tubuh mendapatkan jumlah antioksidan yang cukup untuk melindungi tubuh, kamu bisa memenuhinya dengan mengonsumsi cukup makanan yang mengandung antioksidan tinggi setiap hari, untuk memerangi radikal bebas.

Ya, tubuh tidak bisa memproduksi antioksidan secara alami, untuk itu perlu mencukupinya dengan memenuhinya sendiri. Salah satu sumber makanan yang bisa kamu dapatkan untuk memenuhi kebutuhan antioksidan dalam tubuh adalah dengan mengonsumsi sayur-sayuran.

Berikut ini ada beberapa sayuran yang memiliki kandungan antioksidan yang sangat tinggi.

Telah Liputan6.com, Senin (8/7/2019) lansir dari berbagai sumber, berikut sayuran dengan kandungan antioksidan tinggi yang disarankan dikonsumsi secara rutin.

2 dari 6 halaman

Brokoli

Sayuran berwarna hijau ini juga memiliki antioksidan yang sangat tinggi. Untuk mendapatkan antioksidannya, kamu bisa mengolahnya dengan memasak terlebih dahulu sebelum dimakan. Memasak brokoli sebelum dimakan, selain menghindari rasanya yang aneh saat dimakan mentah, ternyata kandungan nutrisi brokoli saat dimasak menjadi lebih banyak.

Penelitian menemukan bahwa brokoli mengandung senyawa karotenoid, polifenol, glucosinolat, lutein, dan tocopherol yang bisa menurunkan inflamasi pembuluh darah sehingga menurunkan kemungkinan kanker.

Menurut Journal of Agricultural and Food Chemistry, dengan merebus atau mengukus brokoli terbukti bisa meningkatkan karotenoid dan lutein.

3 dari 6 halaman

Wortel

Wortel dikenal sangat kaya akab vitamin A, beta karoten, dan berbagai mineral lainnya. Wortel mengandung antioksidan lebih tinggi saat dimasak. Pada sebuah Journal of Agricultural and Food Shemistry dikatakan bahwa wortel yang direbus, kukus, atau ditumis bisa meningkatkan kandungan karotenoid, polifenol, glucosinolat dan vitamin C.

Penelitian menemukan bahwa peningkatan antioksidan bisa 14 persen lebih tinggi dibanding saat mentah. Berbeda jika wortel digoreng, justru menurunkan antioksidan karena pengaruh minyak, meski akan meningkat pada awalnya.

4 dari 6 halaman

Bayam

Selain kedua sayuran di atas, bayam juga memiliki kandungan antioksidan yang tinggi. Hal ini dikarenakan adanya senywa lutein pada bayam yang akan berubah menjadi antioksidan bila dikonsumsi. Manfaat lutein pada bayam ini memberikan manfaat untuk menjaga retina mata, degenerasi macula, dan katarak.

5 dari 6 halaman

Tomat

Jenis sayuran berikutnya yang memiliki senyawa antioksidan tinggi di dalamnya adalah tomat. Untuk mendapatkan antioksidan pada tomat, kamu bisa memasaknya terlbeih dahulu.

Memang, tomat bisa dimakan mentah. Namun akan lebih kaya nutrisi saat terkena suhu panas atau dimasak. Ya, tomat yang kaya akan vitamin C dan likopen ini akan bertambah tinggi ketika dimasak.

Likopen bisa menjaga kesehatan kulit, menurunkan risiko kanker, meningkatkan kesehatan jantung, serta meningkatkan respons syaraf.

6 dari 6 halaman

Kubis Ungu

Bukan yang terakhir, namun dari beberapa deretan sayuran yang memiliki senyawa antioksidan tinggi dan mudah ditemukan adalah kubis ungu.

Kandungan antioksidan pada kubis ungu akan meningkat empat kali lipat setelah direbus. Antioksidan yang terkandung di dalam kubis ungu yaitu antosianin.

Senyawa ini bermanfaat untk kesehatan tubuh seperti bisa mengurangi rasa sakit akibat peradangan dan mengurangi risiko serangan jantung serta kanker.