Sukses

Penyebab Kabut Asap yang Tak Boleh Disepelekan, Bisa Ganggu Kesehatan

Kabut asap bisa menyebabkan penyakit pada tubuh, jangan sampai disepelekan.

Liputan6.com, Jakarta Ada berbagai fenomena alam yang menakjubkan seperti gerhana matahari atau gerhana bulan. Namun, ada juga fenomena alam yang kerap merugikan manusia. Misalnya saja, kabut asap. Ya, kabut asap merupakan fenomena yang dapat berbahaya bagi kesehatan manusia.

Munculnya kabut asap di sekitar wilayah tempat kamu tinggal biasanya terjadi karena adanya campur tangan manusia di dalamnya, walaupun tak jarang ada juga kabut asap yang berasal dari fenomena alam.

Kabut asap bisa dikatakan juga sebagai bentuk lain dari polusi udara. Tak hanya berbahaya bagi manusia, kabut asap yang tebal juga dapat mengganggu jarak pandang, dikarenakan tebalnya kabut asap yang dapat menghalangi sinar matahari.

Nah, untuk mengurangi fenomena ini terjadi di lingkunganmu, tak ada salahnya untuk mengetahui beberapa penyebab kabut asap yang umum terjadi. Berikut Liputan6.com, Kamis (11/7/2019) telah merangkum dari berbagai sumber beberapa penyebab kabut asap yang tak boleh disepelekan. Mengapa? Karena ada dampak buruk yang bisa terjadi pada tubuh manusia bila sering terpapar kabut asap ini.

2 dari 6 halaman

Penyebab Kabut Asap yang Umum Terjadi

Asap Kendaraan Bermotor

Penyebab kabut asap yang umum terjadi pertama adalah berasal dari asap kendaraan. Ya, asap kendaraan sudah lama diketahui menjadi penyebab terjadinya kabut asap. Asap kendaraan mengandung bahan kimia seperti hidrokarbon, karbon monoksida, nitrogen oksida, dan berbagai bahan mudah menguap lainnya.

Nah, ketika bahan-bahan tersebut bersentuhan dengan sinar matahari, maka akan timbul reaksi kimiawi yang mengubahnya menjadi kabut asap. Kabut asap yang berasal dari kendaraan bermotor sering ditemukan di beberapa negara dengan populasi kendaraan bermotor yang besar, misalnya saja Indonesia ini.

Kebakaran Hutan

Penyebab kabut asap berikutnya adalah disebabkan oleh kebakaran hutan. Ya, kebakaran hutan bisa terjadi karena adanya suhu tinggi dari gelombang panas atau karena ulah manusia. Di Indonesia sendiri, kejadian ini sering terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.

Asap dari pepohonan yang terbakar dapat membentuk kabut asap tebal. Kejadian ini pernah dialami di Indonesia beberapa waktu lalu. Asapnya yang tebal ini bergerak cukup jauh dan mengenai negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.

Kabut asap yang terjadi dari kebakaran hutan alami cenderung lebih berbahaya karena dapat terjadi di beberapa titik sekaligus. Karena hutan merupakan paru-paru dunia, sudah sebaiknya manusia menghindari kebakaran hutan yang dilakukan secara illegal dan merugikan makhluk hidup lainnya.

3 dari 6 halaman

Penyebab Kabut Asap yang Umum Terjadi

Pembakaran Batu Bara

Penyebab kabut asap lainnya adalah adanya sisa pembakaran batu bara. Ya, sisa pembakaran yang disebabkan oleh pembakaran batu bara adalah salah satu penyebab utama terjadinya kabut asap. Hal ini biasanya terjadi pada era awal kemjuan industri, di mana mesin serta peralatan berat lainnya dijalankan dengan menggunakan bahan bakar batu bara.

Gunung Meletus

Bukan menjadi penyebab kabut asap yang terakhir, namun penyebab kabut asap yang ini memang umum terjadi khususnya di Indonesia. Beberapa penyebab kabut asap memang berasal dari ulah manusia. Namun, penyebab kabut asap juga bisa terjadi secara alami berasal dari alamnya.

Ya, misalnya saja asap dari gunung yang sedang mengalami proses erupsi. Hal ini dikarenakan adanya komposisi asap serta beberapa partikel yang ada di dalam asap dari gunung meletus dapat bereaksi dengan sinar matahari dan oksigen, serta menjadi kabut asap.

4 dari 6 halaman

Bahayanya Kabut Asap bagi Kesehatan Manusia

Nah, bila kamu saat ini sedang tinggal di wilayah dengan kualitas udara yang buruk seperti sering terjadinya kabut asap ini, maka ada beberapa dampak buruk yang bisa terjadi pada manusia akibat kabut asap ini. Berikut beberapa masalah kesehatan yang bisa terjadi bila kamu terpapar kabut asap dalam jangka waktu yang panjang.

Susah Bernapas dan Rusaknya Paru-paru

Tingginya konsentrasi asap di udara akan membuat kamu menjadi sulit bernapas dan dapat menyebabkan kerusakan paru-paru. Hal ini terutama menimpa mereka yang banyak beraktivitas di ruangan terbuka.

Penelitian juga telah menunjukkan bahwa menghirup kabut asap dalam jangka waktu yang panjang dapat meningkatkan risiko kematian akibat penyakit paru-paru seperti infeksi paru-paru terutama pada anak-anak, penyakit paru obstruktif kronis, hingga kanker paru-paru.

Batuk dan Iritasi Tenggorokan

Selain itu, terkena paparan asap, seseorang dapat mengalami batuk dan iritasi tenggorokan. Umumnya keluhan ini berlangsung selama beberapa jam. Namun, efeknya bagi sistem pernapasan manusia bisa berlangsung lama walau gejala sudah menghilang.

5 dari 6 halaman

Bahayanya Kabut Asap bagi Kesehatan Manusia

Mengganggu Fungsi Jantung

Partikel-partikel yang ada di dalam kabut asap berisiko menginfiltrasi aliran darah manusia, sehingga dapat berakibat buruk bagi jantung. Hal ini terjadi karena partikel dalam kabut asap biasanya sangat kecil, yaitu kurang dari 10 mikrometer. Nah, makin kecilnya ukuran partikel, maka makin besar risiko yang bisa ditimbulkan.

Penelitian juga telah menunjukkan bahwa paparan kabut asap dalam jangka panjang berkaitan erat dengan meningkatnya risiko penyakit jantung koroner dan penumpukan plak pada pembuluh darah. Hal ini diduga berkaitan dengan proses peradangan yang muncul karena paparan partikel di dalam kabut asap.

Mengganggu Kesehatan Mata

Efek buruk kabut asap juga dapat menyebabkan iritasi pada mata, akibat debu dan zat iritatif di dalam kabut asap. Oleh karena itu, bila kamu tinggal di wilayah yang rawan kabut asap, bisa selalu sediakan obat tetes mata dan jangan lupa gunakan kacamata jika bepergian ke luar rumah.

Merusak Kesehatan Kulit

Tak hanya menimbulkan gangguan pada organ dalam, seperti saluran pernapasan dan jantung, polusi udara dank abut asap juga dapat merusak kulit. Kabut asap dapat merusak kulit dengan cara menimbulkan iritasi dan peradangan pada jartingan kulit.

Penelitian menunjukkan bahwa kabut asap dapat meningkatkan risiko penuaan dini kulit, jerawat, kanker kulit, dan memberatnya gejala eksim dan psoriasis.

6 dari 6 halaman

Tips Menghadapi Kabut Asap

Menanam Tumbuhan di Sekitar Rumah

Cara terbaik untuk menjaga otak dari polusi adalah dengan menghilangkan polutan dari udara. Cara termudah yang dapat dilakukan adalah dengan menanam pohon atau tanaman di rumah.

Kurangi Intensitas Olahraga di Lingkungan dengan Kadar Polusi yang Tinggi

Jika tingginya polusi udara tetap tidak dapat dihindari, pilihlah olahraga dengan intensitas yang lebih ringan saat melakukan olahraga di tempat terbuka, seperti lebih memilih untuk berjalan kaki daripada berlari.

Gunakan Masker

Kamu mungkin tidak merasakan gejala apa-apa pada saat ini, batuk ringan, dan sesak nafas merupakan efek yang dirasakan secara langsung akibat asap polusi. Tetapi masih banyak efek yang baru akan muncul dikemudian hari seperti Penyakit Paru Obstrukf Kronik (PPOK) bahkan kanker.