Sukses

4 Cara Unik Andien Saat Mengasuh Anak Ini Jadi Kontroversi

Andien belakangan diprotes netizen tentang pola asuh anak yang dilakukannya.

Liputan6.com, Jakarta Andien Aisyah kini mendapat banyak sorotan dari publik karena pola asuh anaknya yang dinilai kurang pas. Beberapa kali, Andien membagikan momen bersama anaknya Kawa, di Instagram pribadinya. 

Dimulai dari Kawa lahiran hingga kebiasaan tidur mulut diplester, semuanya menjadi sebuah kontroversi. Banyak perdebatan yang terjadi karena sesuatu yang dibagikan Andien di media sosialnya tersebut.

Pelantun lagu "Sahabat Setia" selalu menilai apa yang ia lakukan benar, meskipun banyak yang tidak setuju. Pro kontra pun terjadi tentang pola asuh yang dilakukan Andien ke Kawa.

Setidaknya dari Kawa lahiran hingga kini berusia 2 tahun, ada empat momen kontroversial yang pernah menjadi pro-kontra. Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber tentang kontroversi yang pernah Andien buat saat mengasuh sang buah hati, Kawa, Kamis (11/7/2019).

2 dari 5 halaman

1. Pamer foto plasenta dan tali pusat

7 Januari 2017 menjadi momen yang membahagiakan bagi Andien. Andien resmi menjadi seorang ibu dari putra pertamanya bernama Anaku Askara Biru atu akrab disapa Kawa.

Kawa lahir dengan berat 3,285 kg dan panjang 49 cm. Setelah lahir, Andien memutuskan untuk tidak langsung memotong tali pusat Kawa. Menurut Andien, ia tengah menerapkan sistem lotus birth, yakni membiarkan tali pusat memisah secara alami dengan sang bayi. Tali pusat Kawa pun putus dalam waktu tiga hari.

Alasan Andien melakukan hal tersebut karena ingin si bayi Kawa lebih tenang seperti saat di dalam rahim.

"Saya biarkan dia dilahirkan dalam keadaan utuh dan tetap utuh. Lotus Birth memperpanjang ketenangan si bayi seperti di dalam rahim. Ini adalah pilihan, hadiah dari orang tua yang mengakui maknanya (lotus birth). #LotusBirth #SacredBirthing #BELAHANJANTUNGKU." tulis Andien Aisyah dalam akun Instagramnya, Selasa (17/1/2017).

 

3 dari 5 halaman

2. Terapkan BLW pada sang anak

Baby Led Weaning atau lebih disebut BLW ialah metode pemberian makan bayi dari negara Inggris. Metode tersebut mengasumsikan bayi akan makan makanan seukuran jari tangan mereka. Hal inilah yang coba dilakukan oleh Andien untuk Kawa.

Kawa yang baru menginjak 5 bulan diberi makan Andien berupa brokoli kukus. Sontak penerapan metode BLW Andien pada Kawa langsung menjadi pro kontra oleh banyak netizen. Banyak yang beranggapan bila dibiarkan akan terjadi obstruksi usus atau penyumbatan pada usus.

"Mau ngajarin anak BLW tujuannya buat apa? Toh suatu saat dia akan makan sendiri juga kok...cara parenting salah bgini ya tanggungannya seumur hidup. Obstruksi usus dll, go to pediatrics, they spent years in medical school and now society prefer a singer the god of parenting as a role model...ig mbak andien ini jd joke dokter2 di twitter lho pdhl," tulis akun @thetumblrishdiary di kolom komentar Instagram Andien, Rabu (16/8).

Melihat banyak netizen yang mengkritik, Andien pun merasa jengah dan membalas komentar tersebut.

"If you read each of my posts about BLW, you'll know that i did go to pediatric to learn and took a course about BLW (you can go there too if you want). I did a research. I dont care about them making me a joke, i hope they are happy with it. Selebihnya, ini kehidupan saya, dan kamu nggak punya hak untuk menghakimi salah atau tidaknya. Setiap keputusan dari setiap orangtua dan anak adalah baik. Saya juga doakan yang terbaik untuk kamu, semoga selalu dirahmati oleh Tuhan. God bless you," balas Andien.

4 dari 5 halaman

3. Andien jarang pakaikan alas kaki ke anak

Cara unik dibuat Andien setelah membiarkan anaknya berjalan tanpa alas kaki di beberapa kesempatan. Andien memiliki alasan yang kuat mengapa Kawa dibiarkan bertelanjang kaki. Menurut Andien dengan bertelanjang kaki, Kawa akan lebih leluasa menjalani proses perkembangan.

"Karena barefoot itu bisa men-support setiap stage perkembangan anak, mulai dari merayap, merangkak, dan kemudian berjalan," tutur Andien seperti Liputan6.com kutip dari Fimela.com (25/10/2018).

5 dari 5 halaman

4. Tutup mulut pakai plester saat tidur

Baru-baru ini Andien kembali menghebohkan publik dengan kebiasaan yang ia lakukan saat tidur. Ia dan keluarga bisa memakai plaster untuk menutup mulutnya saat tidur. Menurut Andien, dengan menutup mulutnya pakai plaster saat tidur akan miliki manfaat, yakni meningkatkan kualitas tidur.

Teknik bernafas dengan hidung dan menghindari bernafas dengan mulut ini disebut teknik Botyeko Breathing. Namun teknik Botyeko Breathing ini banyak menuai kontroversi dan pro kontra.

Salah satu pro-kontranya dituturkan oleh netizen dengan akun Twitter @erickhartansa yang mengunggah beberapa tangkapan layar Instagram Story milik @dewiboedhiyono, yakni seorang dokter.

Menurut dokter tersebut memplaster mulut ketika tidur ternyata berbahaya, terutama bagi anak-anak seperti Kawa. Kawa akan sangat rawan alami penyumbatan di bagian hidung saat terlelap. Ketika penyumbatan di hidung terjadi, jika mulut diplester, maka Kawa tidak akan bisa bernafas. Hal itulah yang ditakutkan dengan teknik pernafasan yang dilakukan keluarga Andien.