Sukses

Kisah 6 Tokoh Dunia yang Jasadnya Diawetkan, Bikin Merinding

Latar belakang deretan tokoh dunia yang jasadnya diawetkan dan dimuseumkan.

Liputan6.com, Jakarta Tradisi mengawetkan jasad manusia atau mumifikasi sudah dikenal sejak zaman Mesir Kuno. Praktik tersebut dipercaya mampu membuat roh yang bersangkutan dapat bereinkarnasi di kehidupan selanjutnya.

Dari kepercayaan tersebut, banyak penulis film yang terinspirasi untuk memboyongnya ke layar lebar. Salah satu mumi paling terkenal dalam sejarah yakni Mumi Raja Tutankhamun yang ditemukan tahun 1922 silam.

Mumi Firaun Tut, demikian sebutan akrabnya, dimakamkan di Lembah para Firaun (Valley of the Kings). Mumi Raja Tutankhamun berada di dalam kotak kaca dan diselimuti linen atau kain yang terbuat dari serat rami.

Selain Mumi Firaun Tut, nyatanya banyak pula praktik mumifikasi yang dilakukan di zaman modern. Misalnya, beberapa tokoh dunia yang jasadnya diawetkan untuk tujuan tertentu.

Selengkapnya, berikut Liputan6.com sajikan 6 kisah tokoh dunia yang jasad diawetkan, seperti yang telah dihimpun dari berbagai sumber, Jumat (12/7/2019).

2 dari 7 halaman

1. Jeremy Bentham - Filsuf eksentrik asal Inggris yang meminta tubuhnya diawetkan setelah meninggal. Ia juga mendorong orang-orang untuk mendonasikan organ tubuhnya untuk keperluan medis.

3 dari 7 halaman

2. Ferdinand Marcos - Menyandang status Presiden Filipina selama 20 tahun serta dikenal sebagai pemimpin diktator, meninggal karena menderita komplikasi paru-paru, kelainan ginjal dan jantung.

4 dari 7 halaman

3. Vladimir Lenin - Revolusioner komunis asal Rusia yang jasadnya diawetkan serta dipajang di Lenin Mausoleum, Red Square, Moskow.

5 dari 7 halaman

4. Kim Jong Il - Pemimpin Korea Utara yang merupakan putra mendiang Kim Il Sung sekaligus ayah dari Kim Jong Un meninggal karena kelelahan pada tahun 2011 silam.

6 dari 7 halaman

5. Evita Peron - Ibu Negara Argentina, istri dari Presiden Juan Peron yang meninggal karena penyakit kanker.

7 dari 7 halaman

6. Mao Zedong - Pemimpin revolusioner Tiongkok yang meninggal pada 9 September 1976, jasadnya diawetkan dan dipajang pada tahun 1977.