Sukses

Perjalanan Karier Ratu Tisha, Sekjen Perempuan Pertama PSSI

Ratu Tisha jadi Wakil Presiden AFF.

Liputan6.com, Jakarta Final pertandingan Piala Indonesia yang sempat tertunda akhirnya telah berakhir. PSM Makassar berhasil menasbihkan diri sebagai juara Piala Indonesia yang baru. Menjamu Persija Jakarta di Stadion Andi Mattalatta, Juku Eja berhasil menang dengan skor 2-0, sehingga agregat akhir menjadi 2-1 untuk kemenangan PSM Makassar.

Gol kemenangan PSM dicetak oleh Aaron Evans dan Zulham Zamrun di babak pertama. Namun, dalam pertandingan final tersebut ada momen menarik yang terjadi sebelum laga dimulai. Kehadiran sosok Sekjen Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Ratu Tisha dalam pertandingan final Piala Indonesia tersebut mendapat sorakan dari para supporter PSM Makassar.

Kedatangan Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha saat laga kedua final Piala Indonesia, PSM Makassar melawan Persija Jakarta mendapat respon negatif dan sorakan. Suporter PSM Makassar menyoraki Ratu Tisha dengan ucapan “Pulang.. pulang.. pulang.. pulang”. Wanita lulusan Institut Teknologi Bandung itu bahkan juga disebut mafia oleh suporter PSM.

Namun, kejadian tersebut tak lantas membuat Tisha meninggalkan stadion. Meskipun mendapat respon negatif saat datang ke Makassar, sosok Ratu Tisha saat ini merupakan sosok penting dalam PSSI saat ini. Tidak banyak yang tau, bahwa Ratu Tisha sudah malang melintang dalam dunia sepak bola tanah air.

Lebih lengkapnya berikut ini Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, perjalanan karier Ratu Tisha dalam dunia sepak bola.

2 dari 8 halaman

1. Sudah mengenal bola sejak SMA

Wanita pemilik nama lengkap Ratu Tisha Destria ini lahir di Jakarta pada 30 Desember 1985. Ratu Tisha dikenal sebagai anak yang cerdas dan pintar. Bersekolah di salah satu SMA favorit di Jakarta, sosok cantik ini dikenal sangat menggemari sepak bola.

Di sekolah Ratu Tisha dipercaya sebagai manajer tim bola sekolahnya. Berkat sentuhan tangannya, tim sekolahnya mengikuti beberapa turnamen dan juara. Ia juga sempat mengikuti pertukaran antarbudaya AFS di Leipzig Jerman, di mana masyarakat lokal di sana sangat menyukai sepak bola.

3 dari 8 halaman

2. Kuliah Jurusan Matematika ITB

Lulus dari SMA Ratu Tisha kemudian melanjutkan kuliah di ITB Bandung dengan mengambil jurusan Matematika. Di ITB-pun Ratu Tisha kemudian kembali terlibat dalam dunia sepak bola kampusnya. Tidak hanya menjadi manajer yang hanya mengurusi persiapan bertanding, Tisha juga menyusun data klub, jadwal latihan, serta kalender pertandingan dari klubnya hingga tim PS ITB sempat mendapatkan promosi ke divisi utama.

4 dari 8 halaman

3. Mendirikan LabBola

Setelah lulus kuliah dari ITB, Ratu Tisha sempat bekerja di salah satu perusahaan minyak. Lulus pada 2008, dia bekerja di sebuah perusahaan minyak multinasional, berpindah-pindah negara antara lain Kairo, Mesir; Houston, Amerika Serikat; London, Inggris; dan Beijing, Tiongkok.

Namun, kecintaan ia pada sepak bola membuat perempuan cantik tersebut memilih bekerja yang berhubungan dengan sepak bola. Pada tahun 2008 ia mendirikan LabBola, sebuah usaha yang bergerak dalam bidang jasa penyedia data analisis di dunia olahrga.

5 dari 8 halaman

4. Pernah Menerima FIFA Master

Kesuksesannya dalam mendirikan LabBola menjadi langkah penting dalam perjalanan karier Ratu Tisha. Ratu Tisha mendapat beasiswa FIFA Master yang spesifik mempelajari sport humanity dan sport management. Dari 6400 pendaftar, Tisha berhasil menjadi salah satu dari 28 peserta yang diterima dan berhasil meraih gelar Master of Art serta meraih peringkat ke-7 dari 28 siswa.

Ia menimba ilmu hampir setahun lebih di tiga negara yakni Inggris, Italia, dan Swiss. Yang membanggakan, Ratu Tisha adalah satu-satunya peserta perempuan Indonesia dan Asia yang mendapatkan program beasiswa tersebut.

6 dari 8 halaman

5. Direktur kompetisi dan regulasi PT Gelora Trisula Semesta

Nama Ratu Tisha kian populer di kancah sepak bola Tanah Air setelah ditunjuk sebagai direktur kompetisi Gelora Trisula Semesta (GTS) yang merupakan operator turnamen Torabika Soccer Championship (TSC) tahun 2016. Peran besar Tisha dalam melahirkan konsep TSC ini membuat Tisha mudah mendapat kepercayaan dan hormat dari anggota asosiasi provinsi dan pengurus klub Tanah Air.

7 dari 8 halaman

6. Menjadi Sekjen Wanita Pertama Sepanjang Sejarah PSSI

Pada tahun 2017 Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) akhirnya resmi menunjuk Ratu Tisha sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) menggantikan Ade Wellington. Ratu Tisha menjadi sekjen wanita pertama sepanjang sejarah PSSI.

Selain memiliki wawasan yang luas dalam bidang sepak bola Ratu Tisha pun memiliki kemampuan lima bahasa selain Bahasa Indonesia, yaitu Bahasa Inggris, Jepang, Jerman, Belanda dan Italia yang menjadi salah satu alasannya dipilih menjadi Sekjen PSSI.

8 dari 8 halaman

7. Ratu Tisha jadi Wakil Presiden AFF

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Ratu Tisha Destria terpilih sebagai Wakil Presiden Konfederasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF). Tisha ditetapkan setelah AFF mengadakan Kongres Luar Biasa Asia (KLB) di Laos pada Sabtu (22/6/2019) lalu. Menurut keterangan PSSI, terpilihnya Tisha adalah sejarah. Sebab, figur berusia 33 tahun itu menjadi wanita pertama yang menduduki posisi Wakil Presiden AFF.

Masa bakti Tisha sebagai Wakil Presiden AFF akan dimulai pada tahun ini dan berakhir dalam empat tahun mendatang.