Sukses

Perlu Waspada, Ini 5 Penyakit Anak yang Bisa Menular Saat di Sekolah

Pastikan anak Anda untuk selalu menjaga kebersihan.

Liputan6.com, Jakarta Anak-anak yang sudah memasuki masa belajar di sekolah umumnya menghabiskan waktu enam hingga delapan jam di tempatnya belajar. Ini membuat dirinya banyak melakukan interaksi dengan teman-teman dan benda di sekitarnya. Hal ini membuat sebagian orangtua tak bisa selalu mengawasinya secara penuh. Hingga akhirnya bisa tertular penyakit.

Pasalnya, di sekolah merupakan salah satu tempat penularan penyakit yang ditemui oleh anak. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui berbagai jenis penyakit menular yang mungkin menyerang anak ketika di sekolah.

Ya, keramaian atau kumpulan anak-anak di sekolah dapat meningkatkan risiko penularan berbagai penyakit. Berikut ini Liputan6.com, Selasa (27/8/2019) telah merangkum dari berbagai sumber lima penyakit yang rentan menular ketika di sekolah.

2 dari 6 halaman

Influenza

Influenza kerap dianggap sebagai penyakit yang ringan. Namun anda perlu waspada, karena penyakit ini bisa sangat mudah menular melalui udara. Ya, penyakit ini umumnya disebabkan oleh virus dan menular melalui udara.

Gejalanya meliputi batuk, pilek, demam, dan nyeri tenggorokan. Nah, apabila anak Anda terkena influenza, sarankan untuk menggunakan masker agar tidak menulari teman di sekitarnya.

3 dari 6 halaman

Diare

Penyakit yang rentan menular kepada anak saat di sekolah berikutnya adalah diare. Sebenarnya diare merupakan suatu gejala yang bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti infeksi, alergi makanan, dan intoleransi laktosa.

Diare yang disebabkan oleh infeksi dapat menular ke orang lain. Nah, agar anak Anda tidak tertular penyakit ini, bisa perbanyak asupan cairan harriannya. Bila anak terlanjur terkena diare, berikan cairan oralit agar ia terhindar dari dehidrasi.

Umumnya, diare berlangsung hingga tujuh hari dan gejalanya bisa hilang dengan sendirinya tanpa bantuan pengobatan khusus. Obat antidiare dapat diberikan untuk mengurangi gejala dan mempersingkat durasi diare.

Untuk mencegah diare pada anak, Anda bisa membiasakan anak untukselalu mencuci tangan dengan sabun sebagai upaya pencegahan penularan diare saat di sekolah. Ya, kuman pada feses dapat mengontaminasi makanan, tangan, air, hingga perlengkapan makan anak, dan akhirnya menyebabkan diare.

4 dari 6 halaman

Cacar Air

Cacar air juga disebabkan oleh virus varicella zoster. Gejala cacar air berupa demam dan timbulnya bentol di kulit yang terasa sangat gatal. Umumnya, cacar air bisa sembuh sendiri dalam 7 hingga 10 hari.

Cairan di dalam vesikel dapat menulari orang lain. Cacar juga dapat menular melalui kontak dengan kulit orang yang menderita cacar, dan melalui udara dari aluran pernapasan penderita. Untuk itu, penting untuk memberikan obat penurun panas untuk demam dan obat antihistamin untuk gatal dan meredakan gejala yang timbul.

Meski demikian, pencegahan terbaik penyakit cacar air adalah dengan memberikan vaksin. Selain itu, penting untuk mengingatkan anak Anda untuk menghindari bersentuhan langsung dengan temannya yang sedang terkena cacar air. Dengan demikian, anak Anda akan terhindar dari paparan yang bisa menyebar lewat bersin, batuk, maupun saat berrbicara.

5 dari 6 halaman

Gondongan

Penyakit yang disebabkan oleh virus paramyxovirus ini mudah menular. Biasanya gondongan akan sembuh dalam waktu sekitar 14 hari. Gejala yang biasa timbul berupa demam, pembesaran kelenjar liur yang terasa nyeri, badan lemas, dan nafsu makan menurun.

Biasanya gondongan ditularkan melalui percikan ludah yang berasal dari bersin atau batuk penderita gondongan. Penularan penyakit ini juga dapat terjadi saat bersentuhan langsung dengan benda-benda yang terkontaminasi oleh ludah penderita.

Pemberian vaksin menjadi upaya pencegahan yang penting dari penyakit gondongan. Untuk itu, Anda bisa mengajak anak untuk diberikan vaksin agar kebal terhadap virus penyebab gondongan.

6 dari 6 halaman

Cacingan

Penyakit yang mudah ditularkan melalui aktivitas di sekolah berikutnya adalah cacingan. Penyakit ini bisa terjadi karena cacing atau telur cacing masuk ke dalam organ tubuh melalui makanan atau permukaan lain yang terkontaminasi telur cacing. Misalnya saja saat anak Anda sedang bermain di pekarangan sekolah atau membeli makanan di sembarangan tempat.

Namun Anda bisa melakukan beberapa upaya agar anak tidak kena cacingan. Anda bisa mengingatkannya untuk selalu mencuci tangan setelah bermain di tempat terbuka dan sebelum makan.