Liputan6.com, Jakarta Melihat hewan buas secara langsung tentu saja menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Mulai dari perasaan deg-degan, takut namun juga takjub. Melihat hewan buas secara langsung bisa kamu lakukan juga di komplek taman nasional dengan bantuan para penjaganya. Akan tetapi apa jadinya jika hewan buas yang seharusnya berada di tengah hutan sering terlihat menghampiri rumahmu bahkan menghampiri peternakanmu?
Baca Juga
Advertisement
Dilansir Liputan6.com dari Boredpanda, Kamis (29/8/2019), seorang pria bernama Ibrahin Sedef yang tinggal di Trabzonm Turki ini kerap mendapati beruang madu di halaman rumahnya. Beruang madu sendiri memang cukup sering berkeliaran di sekitar rumahnya. Hal ini dikarenakan letak rumahnya cukup dekat dengan hutan.
Bukan hanya mendatangi rumah saja, akan tetapi beruang tersebut pun cukup sering mendatangi peternakan madu yang ada dirumahnya. Beruang sendiri merupakan hewan buas yang cukup berbahaya. Apalagi jika mereka berusaha mendapatkan madu untuk dimakan. Penyerangan beruang terhadap para peternak madu pun kerap kali terjadi. Hal ini membuat banyak peternak madu yang sering mengalami kerugian akibat tingkah dari hewan buas tersebut.
Berbagai cara dilakukan untuk mencegah beruang merusak peternakan
Ibrahim Sedef sendiri merupakan seseorang yang memiliki peternakan madu di rumahnya. Tentu saja beruang yang kerap datang untuk memakan madu yang ada di rumahnya sering membuat Sedef bingung. Ia pun mencoba berbagai cara untuk mengamankan sarang lebah dari jangkauan baruang.
Sedef yang merupakan seorang insinyur peternakan ini mencoba mengamankan sarang lebah dengan membuat kandang yang terbuat dari logam. Tak hanya membuat kandang berbahan logam saja, ia juga meletakan berbagai makanan seperti roti, buah bahkan madu sisa untuk beruang.
Makanan tersebut diletakkan oleh Sedef agar sang beruang tak lagi tertarik dengan sarang madunya. Namun, usaha yang dilakukan pun sia-sia. Pasalnya ia masih mendapati sarang lebahnya rusak akibat ulah beruang.
Advertisement
Memanfaatkan untuk uji madu
Karena usaha yang dilakukan cukup sia-sia, ia pun lebih memilih untuk mempelajari tingkah laku dan pergerakan beruang yang kerap datang. Bahkan, Sedef juga memasang kamera CCTV di sekitar sarang lebah. Setelah beberapa kali melihat tingkah laku beruang, Sedef berinisiatif untuk membuat para beruang ini sebagai pencicip madunya. Dirinya menilai jika para beruang madu ini mampu menilai kualitas madu dengan sangat bagus.
Ia pun selalu menyiapkan empat jenis madu untuk dimakan oleh para beruang. Keempat madu tersebut disiapkan untuk melihat jenis madu apa yang sangat disukai oleh para beruang. Ia memeriksa hasil dari uji madu tersebut dari kamera CCTV yang terpasang. Rupanya, tes uji madu yang dilakukan secara langsung oleh para beruang pun membuahkan hasil yang manis.
Â
Jenis madu yang cukup digemari oleh para beruang tersebut ialah jenis madu Anzer yang telah disiapkan oleh Sedef. Bahkan menurut Sedef, beruang-beruang tersebut selalu mencicipi jenis madu tersebut terlebih dahulu. Terkadang, beruang tersebut justru tak tertarik dengan madu lainnya. Madu yang diuji tes dengan beruang secara langsung tersebut pun diketahui memiliki nilai jual yang cukup mahal. Satu kilo dari madu tersebut dihargai senilai 300 dollar atau sekitar Rp 400 ribu.