Sukses

Jenis-jenis Vape dan Harganya 2019 Disertai Kandungan Zat di Dalamnya

Ketahui terlebih dahulu jenis-jenis vape serta kandungan zat pada uapnya.

Liputan6.com, Jakarta Jenis-jenis vape dan harganya 2019 kerap dicari bagi kamu yang baru pertama kali ingin mencobanya. Bagi pemula pasti sangat membutuhkan seputar informasi tentang vape seperti jenis-jenis vape dan harganya 2019 ini.

Ya, jenis-jenis vape dan harganya 2019 perlu diketahui sebelum membeli dan mengonsumsinya. Pasalnya, dengan mengetahui seputar jenis-jenis vape dan harganya 2019 kamu bisa mengetahui kelebihan dan kekurangan dari masing-masing jenisnya.

Kamu bisa mempertimbangkan dengan baik sebelum membeli dan mengonsumsinya. Karena dari masing-masing jenis-jenis vape dan harganya 2019 ada faktor risiko kesehatan yang bisa terjadi.

Berikut ini Liputan6.com, Rabu (4/9/2019) telah merangkum dari berbagai sumber membahas seputar jenis-jenis vape dan harganya 2019. Selain itu, dilengkapi juga dengan kandungan zat yang ada di dalam uap vape yang di mana kerap membuat puas penggunanya.

2 dari 5 halaman

Kandungan yang Terdapat di Dalam Uap Vape

Sebelum masuk ke dalam jenis-jenis vape dan harganya 2019, tidak ada salahnya untuk mengetahui kandungan uap yang dihasilkan oleh vape ini. Banyak yang beranggapan vape atau rokok elektrik ini dianggap lebih aman daripada rokok biasa. Namun, risiko menghirup vape ini tidak jauh berbeda dengan rokok biasa.

Hal ini dikarenakan adanya nanopartikel yang cukup tinggi pada uap vape. Kandungan nanopartikel ini beracun, dimana dapat menumpuk dalam paru-paru dan bisa menyebabkan peradangan. Menghirup vape bisa dikaitkan dengan penyakit asma, stroke, penyakit jantung, dan diabetes.

Selain itu, uap yang dihasilkan oleh vape juga mengandung pelarut, di mana ini terkandung dalam nikotin dan perasa. Pelarut ini bisa menyebabkan iritasi pada paru-paru. Perlu diketahui bahwa, semakin tinggi panas dan semakin banyak uap yang dihasilkan, maka semakin banyak nikotin yang terkandung dalam setiap tiupan yang dikeluarkannya.

Semakin tinggi panas yang dihasilkan juga dapat memicu kerusakan pelarutnya, sehingga pelarut dapat berubah menjadi senyawa yang lebih berbahaya, yaitu karbonil. Nah, senyawa karbonil ini contohnya adalah formaldehida dan asetaldehida yang bisa menyebabkan kanker.

Begitu juga dengan semakin tinggi daya vape bisa menghasilkan formaldehida yang sama seperti ditemukan dalam asap tembakau. Bukan hanya nikotin dan pelarut, uap vape juga mengandung perasa dan pengawet. Walaupun keduanya aman, bisa saja membahayakan kesehatan ketika dihirup dan masuk ke saluran pernapasan.

3 dari 5 halaman

Jenis-jenis Vape: Vaporizer Pen

Jenis-jenis vape dan harganya 2019 yang pertama ada berjenis pen. Vapor jenis ini memiliki bentuk seperti pulpen berukuran kecil sehingga cocok untuk dibawa kemana-mana. Vape ini dapat menghasilkan uap dengan cara memanaskan cairan vape. Ada dua jenis elemen pemanas yang bisa dipilih untuk memanaskan cairan vape, yaitu:

- Atomizer, merupakan elemen pemanas untuk memanaskan cairan vape yang mengandung nikotin. Atomizer biasanya harus diganti jika panas yang dihasilkan sudah berkurang kualitasnya, membuat rasa vape menjadi tidak enak lagi. Dekat dengan atomizer, terdapat tank sebagai tempat bahan yang akan dipanaskan.

- Cartomizer, merupakan kombinasi dari cartridge dan atomizer. Pada pengaturannya ini, komponen yang dipanaskan bersentuhan langsung dengan elemen pemanas.

Nah, untuk memanaskan elemen pemanas tersebut, vape pen membutuhkan baterai sebagai energi. Baterai ini bisa diisi ulang dan biasanya mempunyai tegangan sebesar 3,7 volt. Namun ada juga baterai yang bisa diatur tegangannya. Baterai ini bisa mempunyai kekuatan sampai 1300 mAh.

Baterai vape juga bisa meledak, sehingga kamu perlu berhati-hati ketika menggunakannya agar tidak membahayakan. Simpan di tempat yang aman dan jauh dari jangkauan anak-anak.

Untuk harga dari vape pen ini dibanderol seharga sekitar Rp 100 ribuan rupiah hingga Rp 500 ribuan rupiah.

4 dari 5 halaman

Jenis-jenis Vape: Vaporizer Portable

Jenis-jenis vape dan harganya 2019 berikutnya adalah vape portable. Jenis vape ini juga dikenal dengan handhels vaporizer yang dimana bentuknya lebih besar dibandingkan dengan vape pen. Namun, vape ini juga bisa dibawa kemanapun, sama seperti vape pen. Walaupun memiliki ukuran yang lebih besar, vape portable masih bisa dimasukkan ke dalam kantong pakaian.

Tidak jauh berbeda dengan vape pen, vape portable juga mempunyai komponen elemen pemanas dan baterai. Tetapi pada vape portable cairan vape tidak berkontak langsung dengan elemen pemanasnya. Hal inilah yang membuat hasil rasa dari vape portable lebih baik dan asap yang lebih sedikit. Untuk baterai pada vape portable biasanya bisa bertahan 2 hingga 3 jam atau bahkan lebih.

Nah, untuk hasil uap yang dihasilkan oleh vape sebenarnya tergantung dari daya baterai. Seberapa banyak elemen pemanas atau kawat yang ada di atomizer (biasanya 0,5 Ohm sudah cukup optimal untuk menghasilkan panas), dan komposisi dalam cairan vape. Apabila semakin tinggi kadar vegetable glycerin, maka akan semakin banyak uap yang bisa dihasilkan. Namun, panas tinggi yang bisa dihasilkan dari alat vape bisa meningkatkan risiko vape untuk meledak.

Selain mengandung nikotin, vape juga mengandung dasar perasa dari propylene glycol dan vegetable glycerin dengan kadar yang bervariasi dengan kekentalan yang berbeda-beda. Propylene glycol memiliki tingkat kekentalan yang rendah cenderung berair, sedangkan vegetable glycerin lebih kental dan rasanya juga lebih manis. Keduanya berpotensi menimbulkan reaksi alergi.

Untuk harga dari vape portable ini dibanderol seharga sekitar Rp 200 ribuan rupiah hingga Rp 1 jutaan rupiah.

5 dari 5 halaman

Jenis-jenis Vape: Vaporizer Desktop

Jenis-jenis vape dan harganya 2019 terakhir adalah berbentuk desktop. Vape jenis ini memiliki ukuran yang lebih besar dari bentuk pen dan portable. Bentuk desktop ini tidak bisa dibawa kemana-mana. Vape desktop ini hanya bisa digunakan di rumah atau di satu tempat saja. Vape desktop juga membutuhkan permukaan yang datar untuk meletakkannya, serta memerlukan pasokan energi yang stabil agar dapat berfungsi dengan baik.

Karena membutuhkan pasokan energi yang stabil agar vape ini bisa bekerja, menjadikan vape desktop ini bisa menghasilkan panas yang lebih maksimal, rasa yang lebih tajam, dan uap yang lebih banyak daripada vape lainnya. Dimana jika semakin tajam rasa vape dan semakin banyak uap yang dihasilkan, akan membuat yang menggunakannya merasa puas.

Namun kamu tetap perlu berhati-hati ketika menggunakan vape jenis ini, karena semakin banyak uap yang dihasilkan, maka semakin tinggi juga risiko kesehatan yang bisa dialami.  

Untuk harga dari vape desktop ini dibanderol seharga sekitar Rp 300 ribuan rupiah hingga Rp 1 jutaan rupiah.

Video Terkini