Liputan6.com, Jakarta Etika menjenguk orang sakit yang baik ternyata tidak bisa sembarangan. Menjenguk orang sakit memang dapat menjadi media untuk mempererat hubungan, namun kamu wajib memperhatikan berbagai etika yang benar saat melakukannya.
Tentunya sebagai orang yang menjenguk, kamu hendaknya memberikan semangat dan motivasi pada orang yang sakit agar bisa segera sembuh dari penyakitnya dan pulih seperti sedia kala. Namun, bila kamu tidak melakukannya dengan etika yang benar, hal ini dapat berdampak negatif.
Advertisement
Baca Juga
Etika menjenguk orang sakit yang baik wajib diperhatikan setiap orang. Mulai dari waktu berkunjung, lama waktu membesuk, buah tangan yang dibawa, hingga pembicaraan saat menjenguk wajib diperhatikan dengan baik agar menimbulkan kesan positif dan menjadi penyemangat bagi orang yang sakit agar cepat sembuh.
Berikut Liputan6.com rangkum tentang etika menjenguk orang sakit yang baik dari berbagai sumber, Kamis (12/9/2019).
Perhatikan Waktu Kedatangan
Etika pertama yang harus diketahui saat menjenguk orang sakit adalah memperhatikan waktu kedatangan. Orang yang sedang sakit tentunya butuh istirahat yang tenang dan nyaman.
Waktu kunjungan yang tidak tepat dapat mengganggu porsi istirahat orang yang sedang sakit tersebut. Oleh karena itu, hindari membesuk di saat waktu tidur siang atau malam hari menjelang waktu istirahat.
Menghubungi orang yang dibesuk terlebih dahulu sebelum mengunjunginya merupakan hal yang perlu kamu lakukan sebelum menjenguk. Hal ini tentunya akan membuat waktu istirahat orang yang dibesuk jadi tidak terganggu karena telah terjalin komunikasi yang baik.
Advertisement
Membatasi Waktu Besuk
Setelah sampai di tempat membesuk, jangan terlalu lama. Kedatangan menjenguk orang sakit hanya untuk menunjukkan perhatian dan memberikan dukungan agar ia segera pulih, bukan malah bercerita tentang hal yang tidak seharusnya menjadi fokus orang yang sedang sakit.
Sebaiknya batasi waktu besuk maksimal hanya 30 menit saja. Hal ini dilakukan agar kunjungan yang kamu lakukan tidak menggangu waktu istirahat orang yang sedang sakit dan agar energi si sakit tidak dihabiskan untuk menyambut tamu saja.
Memilih 'buah tangan'
Memilih 'buah tangan' tentunya menjadi suatu hal yang sangat penting dalam etika menjenguk orang sakit. Seperti yang telah diketahui, membawa 'buah tangan' saat besuk sudah menjadi budaya menjenguk di Indonesia.
Sebelum memilih 'buah tangan', kamu harus mengetahui riwayat penyakit yang diderita orang yang akan kamu besuk. Lalu, setelah itu baru sesuaikan dengan apa yang akan kamu bawa.
Misalnya ketika akan menjenguk kerabat yang memiliki riwayat diabetes, sebaiknya hindari membawa 'buah tangan' yang mengandung kadar gula atau karbohidrat tinggi seperti kue. Sebaliknya, bawakan buah-buahan segar yang lebih bersahabat dengan kesehatan.
Advertisement
Pembahasan tentang Penyakit
Tidak semua orang akan bercerita tentang keadaan penyakitnya. Beberapa orang memilih menyimpan sendiri riwayat penyakitnya dan tidak ingin bercerita panjang lebar mengenai kondisi tubuhnya. Oleh karena itu, bila tidak ada cerita yang terlontar dari kerabat yang sedang sakit, sebaiknya kamu tidak menanyakan perihal penyakitnya.
Di dunia medis sendiri, riwayat penyakit adalah hak mutlak pasien, dan pasien berhak tidak memberitahukannya kepada siapapun, bahkan keluarga terdekatnya.
Selain itu, jika sudah bercerita tentang riwayat penyakit, sebaiknya kamu tidak menceritakan tentang kemungkinan terburuk yang akan terjadi pada orang yang sedang sakit. lebih baik jangan menambah beban pikirannya dengan membandingkan kondisi pasien dengan kondisi orang lain, apalagi bila ujung kisahnya berakhir tragis.
Hindari Mengkritisi Kondisi Fisiknya
Berbagai kalimat seperti “Turun berapa banyak, kok kurus banget". Merupakan kalimat yang dapat menurunkan semangat orang yang dijenguk. Hal ini juga dapat menimbulkan efek negatif pada kemajuan kesembuhan orang yang sedang sakit.
Sebaiknya, sampaikan kata-kata yang membuat orang yang sedang sakit menjadi bersemangat seperti, "Kita semua selalu ada kapan pun dibutuhkan". Dengan demikian, ia akan merasa selalu punya dukungan dan pengharapan.
Jadi, menjenguk orang sakit tidaklah sesederhana apa yang selama ini kamu pikirkan. Namun, dengan memperhatikan segala etika di atas, kedatanganmu akan memberikan semangat yang dibutuhkan untuk mempercepat kesembuhan orang yang sedang sakit.
Advertisement