Liputan6.com, Jakarta Mengunyah permen karet bagi beberapa orang merupakan kebiasaan yang dilakukan setiap hari. Biasanya, kebiasaan mengunyah permen karet ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti untuk menjaga kesegaran mulut, karena memang suka rasanya, hingga untuk mengalihkan perhatian dari merokok atau ngemil.
Permen karet memang banyak disukai karena rasanya yang segar dan bisa membantu mengendalikan nafsu makan. Selain itu, ada juga yang mengatakan bahwa mengunyah permen karet bisa membuat pikiran lebih fokus. Namun, tanpa disadari terlalu sering menyunyah permen karet dapat menimbulkan berbagai dampak negatif bagi kesehatan.
Advertisement
Baca Juga
Mengunyah permen karet terlalu sering ternyata menimbulkan dampak yang tidak bisa dianggap sepele. Tidak hanya memunculkan masalah pada kesehatan gigi dan mulut, namun juga mengakibatkan gangguan pada sistem pencernaan.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (17/9/2019) beberapa bahaya mengunyah permen karet terlalu sering.
Nyeri Rahang dan Alergi
Bahaya mengunyah permen karet yang pertama adalah menyebabkan nyeri pada rahang. Gerakan mengunyah permen karet melibatkan rahang serta otot wajah. Jika kamu memiliki kebiasaan mengunyah permen karet, bukan tak mungkin hal tersebut dapat menimbulkan nyeri pada rahang.
Kondisi ini dikenal dengan temporomandibular joint disorder (TMD), yaitu nyeri pada rahang yang berhubungan dengan otot yang digunakan untuk mengunyah. Tak hanya menyebabkan nyeri saat mengunyah, TMD juga dapat memicu keluhan lainnya, seperti nyeri telinga, nyeri gigi, bahkan sakit kepala akibat kontraksi otot rahang, kepala, dan leher.
Selain itu, pemanis buatan dalam permen karet dapat menimbulkan reaksi alergi pada beberapa orang. Bahkan pemanis buatan sepert aspartame dan sorbitol juga dapat menimbulkan reaksi iritasi hingga sakit kepala.
Advertisement
Merusak gigi dan mulut
Permen karet dapat memengaruhi kesehatan gigi dan mulut. Khususnya permen karet yang mengandung gula, karena dapat menyebabkan kerusakan gigi serta gigi berlubang. Hal ini disebabkan gula yang menyelimuti gigi dapat merusak enamel gigi secara perlahan, apabila tidak segera disikat.
Perkembangan Tidak Normal pada Otot Wajah
Bahaya mengunyah permen karet terlalu sering selanjutnya adalah dapat membuat perkembangan otot wajah menjadi tidak normal. Hal ini karena tulang rahang serta otot yang digunakan untuk mengunyah terstimulasi. Jika kebiasaan ini dilakukan saat masa pertumbuhan, maka berpotensi menimbulkan perkembangan tidak normal pada otot wajah. Misalnya, wajah yang tampak besar, atau bahkan besar sebelah sisi jika kamu terbiasa mengunyah pada sisi tertentu.
Advertisement
Gangguan Pencernaan
Saat mengunyah, tubuh akan mengirimkan sinyal ke saluran pencernaan untuk mempersiapkan diri akan datangnya makanan yang perlu dicerna. Begitu pula saat kamu mengunyah permen karet, walaupun tidak ada makanan yang ditelan dan dicerna, hal tersebut tetap akan terjadi.
Hal inilah yang mengakibatkan terjadinya gangguan pencernaan. Tidak hanya itu, sembari mengunyah, secara tidak sadar mungkin kamu akan menelan udara. Hasilnya, kamu bisa merasa kembung serta banyak buang gas. Selain itu, pemanis buatan (misalnya sorbitol, mannitol, atau xylitol) dalam permen karet dapat menimbulkan efek laksatif, sehingga menyebabkan diare pada beberapa orang.
Malas Makan Sayur dan Buah
Selain itu, mengunyah permen karet terlalu sering, ternyata dapat memengaruhi pola makan tanpa disadari. Apalagi yang memiliki rasa mint, walaupun memberikan kesegaran namun rasa mint pada permen karet dapat membuat buah dan sayur terasa pahit.
Akibatnya, kebiasaan mengunyah permen karet rasa mint bisa menyebabkan seseorang tidak berminat dengan makanan sehat seperti buah dan sayur, serta meningkatkan kemungkinan mengonsumsi junk food.
Oleh karena itu, sebaiknya kamu mengurangi mengunyah permen karet terlalu sering. Jika kamu mengunyah permen karet secara tidak berlebihan, maka hal tersebut bisa menguntungkan. Pasalnya, permen karet dapat mengurangi bau mulut setelah mengonsumsi masakan tertentu, atau mengalihkan perhatian dari kebiasaan buruk seperti merokok.
Advertisement