Liputan6.com, Jakarta Perjuangan orangtua demi anak memang tiada duanya. Bahkan orangtua rela mengorbankan diri sendiri agar kebutuhan anak bisa terpenuhi. Seperti halnya kisah seorang ibu di Desa Rejang, Kuala Lumpur, Malaysia.Â
Baca Juga
Dilansir Liputan6.com dari laman Malaysia Kini, Rabu (25/9/2019), seorang ibu bernama Aisha Othman rela makan es batu untuk menahan lapar agar putri semata wayangnya, Paymitra Abdullah tetap bisa makan. Pasalnya, Aisha hanya bergantung pada penghasilan sang suami yang bekerja sebagai satpam di Cheras.
Advertisement
Per bulannya, suami Aisha hanya mendapat pemasukan sebesar RM 1,500 atau sama dengan Rp 5 juta. Di samping kebutuhan sehari-hari, Aisha dan suami juga harus membayar tagihan dan biaya sewa setiap bulannya.
Tak hanya itu, Aisha juga dibebani dengan tunggakan sewa rumah ibu mertuanya yang punya utang hampir RM 5,000 atau sekitar Rp 16 juta. Alhasil, orangtua itu harus menghemat pengeluaran.
Kisahnya diangkat jadi film dokumenter
"Setelah kami membayar tagihan, barulah kami bisa fokus hendak makan apa. Tapi terkadang uang kami langsung habis setelah membayar tagihan," ungkap Aisha, seperti dikutip Liputan6.com dari laman Malaysia Kini.
Aisha mengimbuhkan bahwa ia bisa membeli bahan makanan jika suaminya mendapat pekerjaan serabutan selama sepekan. Parahnya, Aisha mengaku pernah makan beras mentah selama tiga hari karena ia uangnya hanya cukup untuk membeli roti untuk anaknya.
Selain itu, Aisha juga khawatir kalau gas elpiji di rumah akan habis jika ia gunakan untuk memasak nasi. Alhasil, Aisha dan suami harus puas makan beras mentah asalkan Paymitra tetap bisa makan roti.
Cerita hidup Aisha lalu menarik perhatian seorang sutradara untuk mengangkat kisahnya dalam film dokumenter. Azreen Madzlan, sang sutradara, akhirnya mantap membuat film dokumenter berdurasi 20 menit berisikan kisah pilu keluarga Aisha yang berjudul "For Paymitra".
Advertisement
Keluarga Aisha kini dapat bantuan berupa persediaan stok makanan
Karena kondisi ekonomi orangtuanya, Paymitra termasuk satu dari banyaknya anak-anak penderita malnutrisi. Data tersebut didapatkan Azreen Madzlan dari laporan Unicef. Beruntung, film dokumenter buatan Azreen Madzlan membawa cahaya terang untuk Aisha dan keluarga kecilnya.
Pasalnya, kondisi ekonomi Aisha yang memprihatinkan akhirnya dilirik oleh tokoh penting di Malaysia. Kini, Aisha mendapat persediaan makanan secara gratis. Bahkan, suaminya mendapat pekerjaan yang lebih baik untuk menopang kebutuhan rumah tangga.