Sukses

Kisah Pemuda Kehilangan Ayahnya Tiga Hari Sebelum Wisuda Ini Bikin Haru

Kisah Abdullah Munzir, pria yang ayahnya meninggal dan rela tak ikut wisuda bikin haru.

Liputan6.com, Jakarta Wisuda menjadi momen yang berharga bagi setiap peserta didik. Baik murid atau mahasiswa. Momen wisuda tak hanya sebagai upacara peneguhan bagi peserta didik tetapi juga momen berharga bagi keluarga. Tak heran jika banyak orang tua maupun keluarga yang turut menghadiri acara wisuda. 

Bagi orang tua, melihat anaknya wisuda karena telah menempuh masa belajar, menjadi kebanggaan tersendiri. Begitu pula bagi si anak. Berhasil wisuda adalah salah satu cara membanggakan orang tua.

Namun tak semua mengalami wisuda yang menyenangkan dengan berkumpul bersama keluarga. Seperti yang dialami pria asal Malaysia ini. Di hari wisudanya ia justru merasa sedih karena harus kehilangan ayah tercintanya. 

Ditinggal sang ayah selama-lamanya, unggahan pria yang menceritakan adik bungsunya rela tak ikut wisuda hingga mengunggah foto saudara-saudaranya yang selalu bersama sang ayah mendadak viral. Kisah pria sebagai anak bungsu yang tak bisa rasakan wisuda ini pun membuat terharu para netizen. 

2 dari 3 halaman

Anak Terakhir dari 8 Bersaudara

Dalam sebuah postingan oleh Muslim Awang di Twitter, ia membagikan kisah adiknya bernama Abdullah Munzir. Dilansir dari World of Buzz oleh Liputan6.com, Rabu (9/10/2019) adik bungsunya Abdullah Munzir tak merasakan kebahagiaan saat dirinya menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi. 

Menurut Muslim Awang, ayah mereka meninggal 3 hari sebelum kelulusan Munzir. Meski datang hanya untuk mengambil sertifikat saja, Munzir tak mengikuti prosesi dan konvoi bersama teman-temannya. Sebaliknya, ia justru mengunggah perasaaan sedihnya di Instagram story-nya. 

Sebagai anak bungsu dari 8 bersaudara, Abdullah Munzir begitu merasakan kehilangan ayahnya. Ia mengunggah 8 foto wisuda dari kakak pertamanya hingga dirinya. Jika dilihat dari postingannya, foto-foto tersebut memperlihatkan kakaknya wisuda dengan didampingi keluaga terutama kedua orang tuanya.

Namun pada unggahan terakhir, tak ada foto. Hanya latar gelap dengan tulisan angka 8 dan juga sebuah kalimat mengharukan. 

"Hari ini harusnya anak bungsu ayah konvoi, tetapi aku tidak ikut karena ingin menemani ibu. Tapi ayah jangan khawatir karena aku adalah orang terkuat dulu di kelas. Terima kasih ayah karena telah mendidik anak-anak ayah menjadi manusia berguna semoga ayah senantiasa tersenyum melihat kesuksesan anak2 ayah. Al-fatihah" tulisnya. 

3 dari 3 halaman

Ayah Adalah Sosok Pahlawan

Tak hanya mengunggah postingan adiknya di Instagram, Muslim Awang juga membagikan unggahan adik bungsunya di WhatsApp. Tak kalah mengharukan, sang adik bunggu mengunggah2 postingan. Pertama, foto ketika ayahnya bekerja di kantor tengah duduk di mejanya. Kedua, memperlihatkan meja kerja itu kosong. 

"Ayah dimana? Ini sudah pukul 8, ayah harus sudah datang untuk kerja" tulis dalam postingan WhatsApp milik Abdullah Munzir. 

Postingan mengharukan milik Muslim Awang ini pun menjadi viral di media sosial. Sejak diunggah pada 8 Okotber 2019 lalu, hingga kini sudah meraih 17,8 ribu kali retweets. 

Sang ayah memiliki perusahaan keluarga yang diberikan kepada anak-anaknya. Jadi, mereka bertujuh akan sering bertemu di kantor tersebut. Almarhum ayah mereka adalah sosok yang menginspirasi. 

Bagi Muslim Awang, ayahnya adalah inspirasi bagi dirinya untuk menulis puisi yang indah tentangnya. Muslim Awang mengatakan bahwa mereka berdelapan merasa lega karena mereka berhasil mewujudkan keinginan terbesar almarhum ayah mereka, yaitu memandikan dan memakamkan sendiri jenazah ayahnya. 

Â