Liputan6.com, Jakarta Kunyit telah lama menjadi bahan rempah dalam makanan Asia. Warna kuningnya yang khas tak hanya dijadikan pewarna alami, namun juga memiliki kandungan nutrisi sehat.
Curcumin adalah bahan aktif dalam kunyit, dan memiliki sifat biologis yang kuat. Pengobatan Asia, Ayurvedic dari India misalnya, merekomendasikan kunyit untuk berbagai kondisi kesehatan seperti nyeri kronis dan peradangan.
Advertisement
Baca Juga
Kunyit dapat dikonsumsi secara alami dari rimpang segar, bubuk kunyit, kapsul, dan teh yang tersedia secara komersial. Kunyit memiliki sifat anti-inflamasi, melancarkan pencernaan, menangkal radikal bebas dan banyak lagi. Tapi, mengonsumsinya terlalu banyak juga tak baik untuk kesehatan.
Tidak ada pedoman resmi untuk asupan kunyit, tetapi tingkat asupan yang dapat diterima tubuh untuk kunyit adalah 3 mg/kg berat badan. Meskipun secara umum diakui sebagai aman untuk dikonsumsi, beberapa orang mungkin mengalami efek samping yang tidak menyenangkan setelah makan atau minum kunyit.
Berikut efek samping konsumsi kunyit berlebihan, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin(14/10/2019).
Menghambat pembekuan darah
Memiliki efek yang mirip NSAID, UC San Diego Health menyarankan untuk tidak mengonsumsi kunyit atau kurkumin saat menggunakan warfarin, yang biasanya digunakan untuk mengobati pembekuan darah. Ketika warfarin berinteraksi dengan obat atau sumber anti-inflamasi, itu dapat berdampak pada laju pembekuan darah.
Medsafe menyarankan bahwa penggunaan produk kunyit atau kurkumin dengan obat pengencer darah dapat menyebabkan waktu perdarahan lebih lama dan harus dihindari sama sekali. Kunyit dapat menyebabkan pendarahan. Kunyit bisa memperlambat pembekuan darah. Ini mungkin meningkatkan risiko memar dan pendarahan pada orang dengan gangguan pendarahan.
Advertisement
Efek Samping Pencernaan
Mengambil dosis besar rempah-rempah atau suplemen kunyit dapat menyebabkan efek samping gastrointestinal. Efek samping gastrointestinal yang paling umum adalah sakit perut, gas, mual dan gangguan pencernaan. Efek samping kunyit dapat menyebabkan sakit perut pada beberapa orang. Ini mungkin memperburuk masalah perut seperti GERD.
Agen yang sama dalam kunyit yang mendukung kesehatan pencernaan dapat menyebabkan iritasi ketika dikonsumsi dalam jumlah besar. Kunyit merangsang lambung untuk menghasilkan lebih banyak asam lambung. Bagi sebagian orang, kondisi ini dapat memberi rasa tidak nyaman. Mengonsumsi kunyit dalam waktu lama dapat menyebabkan maag pada beberapa orang karena meningkatnya asam lambung.
Kantung Empedu dan Masalah Ginjal
Curcumin dalam kunyit mendorong kantong empedu untuk menghasilkan lebih banyak empedu, yang dapat meningkatkan pencernaan. Karena produksi empedu ekstra, orang yang memiliki batu empedu atau kondisi lain yang menghalangi saluran empedu tidak disarankan mengonsumsi kunyit.
Dampak buruk kunyit juga dapat berkontribusi pada pembentukan batu ginjal, terutama pada orang yang memiliki kondisi yang meningkatkan risiko batu ginjal. Sebuah studi yang diterbitkan dalam "American Journal of Clinical Nutrition" pada 2008 menemukan bahwa partisipan yang mengonsumsi kunyit memiliki kadar oksalat urin yang lebih tinggi.
Oksalat adalah produk limbah yang harus keluar tubuh selama buang air kecil, tetapi jika ada terlalu banyak oksalat, itu dapat mengikat dengan kalsium dan membentuk batu ginjal.
Advertisement
Masalah kehamilan
Kunyit memang masih aman dikonsumsi selama hamil. Ibu hamil masih bisa mengonsumsi makanan dengan bumbu kunyit. Namun, mengonsumsi suplemen kunyit tidak disarankan. Mengonsumsi kunyit dalam dosis tinggi dapat meningkatkan risiko kontraksi dan keguguran.
Wanita hamil sebaiknya tidak mengonsumsi suplemen kunyit. Menurut MedlinePlus, efek samping curcumin dapat menstimulasi uterus atau mendorong lapisan uterus untuk lepas yang dapat meningkatkan risiko keguguran.
Interaksi obat
Karena dapat meningkatkan asam lambung, kunyit dapat mengganggu kemanjuran obat yang mengurangi asam, seperti obat refluks asam. Bumbu ini juga dapat meningkatkan efektivitas beberapa obat, termasuk pengencer darah dan obat diabetes.
Bumbu ini juga dapat meningkatkan efektivitas beberapa obat, termasuk pengencer darah dan obat diabetes. Mengonsumsi kunyit engan pengencer darah dapat meningkatkan risiko pendarahan. Penderita diabetes yang minum obat untuk membantu menurunkan kadar gula darah mereka tidak boleh mengambil kunyit karena dapat menurunkan gula darah ke tingkat yang malah berpotensi berbahaya.
Advertisement
Sebabkan alergi
Curcumin dapat menjadi alergen kontak yang dapat memicu dermatitis kontak. Efek samping kunyit juga bisa menyebabkan wabah kulit seperti ruam dan sesak napas. Reaksi dapat terjadi dari kontak kulit dan konsumsi.
Saat dioleskan ke kulit, kunyit untuk sementara dapat menodai kulit atau meninggalkan residu kuning. Ini normal, tetapi jika memiliki alergi, kontak kulit langsung dapat menyebabkan iritasi, kemerahan, dan pembengkakan.
Lakukan uji alergi pada kulit sebelum menggunakan perawatan pada kulit. Oleskan pada bagian belakang telinga dan tunggu 24 hingga 48 jam untuk melihat apakah reaksi. Jangan gunakan kunyit pada kulit jika Anda alergi terhadap bumbu dalam makanan.