Sukses

4 Cara Mengatasi Obesitas pada Anak, Alami dan Aman

Jangan anggap sepele obesitas pada anak.

Liputan6.com, Jakarta Anak dengan berat badan berlebih atau obesitas terkadang terlihat lucu. Namun, fisiknya yang cenderung dianggap menggemaskan ini ternyata terdapat masalah kesehatan yang mengintai. Ada berbagai macam faktor penyebab anak obesitas. 

Dari kebanyakan kasus, faktor penyebab obesitas pada anak berupa genetik, kurangnya aktivitas fisik, pola makan yang tidak sehat, atau kombinasi dari ketiga faktornya. Kasus obesitas pada anak paling banyak ditemukan pada rentang usia 5-12 tahun.

Jika berat badan berlebihnya tidak segera diatasi, anak akan cenderung tetap gemuk atau obesitas saat tumbuh dan menjadi dewasa. Kondisi ini sebenarnya meresahkan. Ini karena kelebihan berat badan bisa membuat anak berisko mengalami berbagai penyakit yang lebih identik dialami saat dewasa.

Selain itu, obesitas juga kerap menurunkan kepercayaan dirinya dan membuatnya rentan mengalami perundungan atau bullying. Sebelum hal buruk terjadi pada anak akibat obesitas, Anda perlu segera menanganinya.

Berikut ada beberapa cara mengatasi obesitas pada anak secara perlahan dan ampuh yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (14/10/2019).

2 dari 5 halaman

Menerapkan Pola Makan Sehat

Anda perlu membantu anak untuk menerapkan pola atau aturan makan yang baik. Pola makan memegang peranan penting dalam mengatasi masalah obesitas pada anak.

Anda harus memberikan pola makan yang terjadwal, yakni makan besar tiga kali sehari dengan camilan dua kali sehari. Waktu makan pun harus dibatasi agar tidak lebih dari 30 menit dalam satu sesinya.

Pastikan untuk memperbanyak menu sayuran dan buah-buahan dan kurangi lemak dan gula. Untuk porsi makannya sehari-hari, disesuaikan dengan kebutuhan kalori sesuai usia dan berat badan ideal anak.

Sedangkan untuk camilan, Anda bisa menyiapkan buah potong. Air putih juga bisa diberikan di antara jadwal makan utama dan camilan. Untuk menarik minat makan sehat, Anda bisa mengkreasikan bentuk atau penyajian makanan sehingga dapat diterima anak.

Dengan begitu, Anda tidak perlu sampai memaksanya mengonsumsi makanan yang tidak disukainya.

3 dari 5 halaman

Memperhatikan Komposisi Makanan

Setelah itu, Anda perlu memerhatikan komposisi makanan yang akan dikonsumsi anak. Anda perlu menyiapkan makanan menggunakan prinsip pola diet seimbang yang cukup untuk tumbuh kembang normal, yaitu karbohidrat 50-60 persen, lemak 30 persen, dan protein 15-20 persen.

Anak Anda juga perlu didorong untuk mengonsumsi makanan tinggi serat dari sayur dan buah. Fungsi serat untuk membuat anak cepat kenyang namun tidak cepat lapar. Serat juga akan meningkatkan pembakaran lemak sehingga dapat membantu mengurangi timbunan lemak di tubuh.

4 dari 5 halaman

Tingkatkan Kegiatan Fisik Anak

Selain mengatur pola makannya, Anda juga perlu memastikan anak untuk selalu bergerak. Memperbanyak aktivitas fisik anak hingga 90-120 menit per hari bisa Anda lakukan.

Kegiatan fisik yang bisa dilakukan anak seperti mengajaknya untuk berjalan, berlari, bermain sepeda, berenang, dan kegiatan lainnya yang menuntut tubuh untuk bergerak. Sebisa mungkin Anda mengontrol kegiatan main gadget atau game, menonton televisi, dan kegiatan yang cenderung pasif tidak lebih dari 2 jam per hari.

5 dari 5 halaman

Kontrol dan Berikan Motivasi Terus

Selanjutnya, Anda perlu ikut andil dalam setiap prosesnya. Anda punya peran kendali., salah satunya dengan menghilangkan semua stimulus di sekitar anak yang dapat memicu keinginannya untuk makan berlebihan.

Misalnya saja, tidak boleh makan saat menonton televisi atau membantu anak memilih camilan yang sehat untuk dibawa ke sekolah atau saat bepergian. Selain itu, Anda juga harus bisa menjadi motivator.

Motivasi yang bisa dilakukan berupa memberikan penghargaan seperti pujian mapun bentuk penghargaan lainnya ketika dirinya berhasil menunjukkan perilaku sehat. Anda bisa memberikan apresiasi jika anak mau mengonsumsi makanan baru yang lebih sehat atau berolahraga atau ketika berat badannya berhasil turun.