Liputan6.com, Jakarta Stres merupakan reaksi tubuh yang muncul ketika seseorang menghadapi ancaman, tekanan, atau suatu perubahan. Stres juga dapat terjadi karena situasi atau pikiran yang membuat seseorang merasa putus asa, gugup, marah, atau bersemangat.Â
Baca Juga
Ada berbagai macam faktor penyebab stres. Penyebabnya bisa muncul dari dalam diri dan luar. Stres bisa terjadi pada siapa saja, anak-anak hingga orang dewasa. Kondisi tersebut akan memicu respon tubuh, baik secara fisik ataupun mental.
Advertisement
Stres tidak selalu berdampak buruk dan umumnya hanya bersifat sementara. Stres akan berakhir saat kondisi yang menyebabkan tekanan atau frustasi terlewati. Namun, pada stres yang berkepanjangan dapat mengganggu kesehatan.
Berikut ada beberapa masalah kesehatan yang bisa terjadi, ketika kamu mengalami stres berkepanjangan. Telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, berikut ulasannya, Kamis (17/10/2019).
Penyebab Stres pada Seseorang
Setiap orang memiliki pemicu stres yang berbeda-beda. Melansir dari kanal Web MD, berdasarkan survei, stres karena pekerjaan menduduki peringkat pertama.
Ada 40% pekerja di Amerika Serikat mengakui mengalami stres di kantor dan seperempatnya mengatakan pekerjaan adalah sumber stres terbesar dalam hidup mereka.
Selain itu, penyebab stres juga bisa terjadi dari dalam diri sendiri. Diri kamu bisa menjadi penyebab stres karena terlalu mengkhawatirkan banyak hal.
Stres sulit untuk dihindari. Oleh karena itu, yang bisa kamu lakukan adalah cara mengatasi stres. Pasalnya, apabila stres terjadi berkepanjangan dapat menimbulkan masalah kesehatan.
Advertisement
Bagaimana Stres Menyebabkan Gangguan pada Kesehatan?
Ketika stres, kamu kerap merasakan pernapasan menjadi lebih cepat, otot menegang, dan mulai berkeringat. Kondisi ini menunjukkan jenis stres jangka pendek atau sementara. Jenis stres ini biasanya akan pulih dengan cepat.
Lain halnya dengan stres kronis atau yang terjadi dalam jangka waktu lama. Stres ini akan menyebabkan atau memperburuk masalah kesehatan yang lebih serius. Hal ini dikarenakan hormon-hormon stres terus-menerus bekerja.
Kondisi ini akan menyebabkan kamu semakin cepat mengalami penuaan dan membuatnya rentan terhadap penyakit. Ada beberapa tanda fisik atau kondisi kesehatan yang bisa kamu kenali ketika kamu mengalami stres jangka pendek, seperti:
- Sakit kepala
- Mudah lelah
- Sulit tidur
- Sulit berkonsentrasi
- Sakit perut
- Mudah marah
Masalah Kesehatan Stres Jangka Panjang yang Bisa Terjadi
Namun, apabila stres yang kamu alami terjadi dalam jangka waktu yang cukup lama, kamu perlu segera menanganinya dengan segera. Hal ini akan menyebabkan gangguan kesehatan yang cukup serius, seperti:
Depresi
Stres jangka lama atau kronis mampu membuat penderitanya depresi. Ketika sampai pada tahap ini, penderitanya cenderung terlibat dalam perilaku agresif. Misalnya saja pelampiasan pada obat-obatan terlarang, menyakiti diri sendiri atau orang lain bahkan tak jarang kerap melakukan percobaan bunuh diri.
Penyakit Jantung
Stres secara tidak langsung dapat meningkatkan denyut jantung dan pelepasan kolesterol serta trigliserida ke dalam aliran darah. Stres mampu memengaruhi tekanan darah, menyebabkan terjadinya hipertensi yang berakhir pada serangan jantung atau stroke.
Penyakit Kulit
Stres menyebabkan reaksi kimiawi di tubuh membuat kulit lebih sensitif dan reaktif. Hal ini juga dapat membuat penyakit kulit yang sudah ada sebelumnya menjadi lebih sulit untuk sembuh.
Ketika minyak di wajah keluar lebih banyak saat stres, ini dikarenakan tubuh pada penderita stres membuat hormon kortisol. Hormon ini yang memberitahu kelenjar di kulit untuk membuat lebih banyak minyak. ‘
Pada kulit berminyak, menjadikan masalah kulit seperti jerawat dan masalah kulit lainnya kerap muncul. Lainnya, stres juga bisa memperparah penyakit psoriasis, eskim, dan rosacea.
Penyakit Alzheimer
Alzheimer tak hanya disebabkan karena usia lanjut. Stres juga menjadi salah satu faktor penyebab penyakit Alzheimer. Hal ini dikarenakan stres berkaitan dengan terganggunya fungsi otak.
Apabila stres dibiarkan berlatut-larut, maka lambat laun kadar korsitol dalam darah akan semakin tinggi dan menyebabkan kerusakan pada hipokampus. Ini merupakan bagian terluar orak besar yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan memori dan fungsi penting lainnya.
Diabetes
Stres juga bisa menyebabkan diabetes. Hal ini dikarenakan terganggunya pola makan yang semakin buruk. Selain itu, pankreas seseorang yang stres juga menjadi kesulitan dalam mensekresikan hormon insulin sebagai pengendali gula darah.
Selain kelima penyakit di atas, masih ada beberapa penyakit lainnya yang terjadi seperti tekanan darah tinggi, pengerasan pembuluh darah, perut kram, berat badan naik atau turun, berubahnya dorongan seksual, dan masalah kesuburan.
Oleh karena itu, penting untuk mengelola stres. Hal ini untuk menurunkan risiko munculnya berbagai macam penyakit berbahaya yang diakibatkan stres.
Â
Â
Â
Advertisement