Sukses

Peneliti Ini Ciptakan Perisai Tembus Pandang ala Jubah Harry Potter

Hyperstealth Biotechnology berhasil mengembangkan bahan khusus yang mampu menyembunyikan benda yang berada di baliknya.

Liputan6.com, Jakarta Jika kamu pernah menonton film Harry Potter pasti tidak asing dengan jubah tembus pandang di film tersebut. Jubah keren tersebut terkenal bisa membuat obyek yang ditutupi seakan-akan menghilang. Tak hanya sekedar rekayasa atau imajinasi belaka, ternyata teknologi seperti itu sekarang sudah mulai dikembangkan. 

Sebuah perusahaan Kanada berhasil mengembangkan jubah tembus pandang ala Harry Potter.

Teknologi kamuflase itu telah dipatenkan dan akan diterapkan pertama kali di dalam dunia militer. Perusahaan Kanada bernama Hyperstealth Biotechnology itu berhasil mengembangkan bahan khusus yang mampu menyembunyikan benda yang berada di baliknya, seperti Liputan6.com lansir dari The Kid Should See This, Rabu (23/10/2019).

Seolah-olah tembus pandang, bahan ini menampilkan pemandangan yang ada di belakangnya ke bagian permukaan depan bahan ini. Bahan teknologi canggih ini bisa dibentuk menjadi perisai ini bisa berfungsi tanpa sokongan energi listrik.

2 dari 3 halaman

Perisai Tembus Pandang

Menurut Hyperstealth Technology mereka mampu membuat bahan tembus pandang yang mampu menyamarkan benda di belakangnya dengan cara membelokkan cahaya. Cahaya yang datang dibelokkan sehingga membuat benda yang diinginkan seolah-olah hilang.

Cahaya yang dipergunakan berada di jangkauan yang luas, yakni cahaya yang hanya bisa dilihat mata, ultraviolet, infra merah, dan infra merah gelombang pendek. Itu membuat bahan tembus pandang ini bisa bekerja di berbagai situasi dan menipu berbagai peralatan militer.

Bahan tembus pandang yang dihasilkan oleh Hyperstealth ini tidak memerlukan baterai atau sumber daya lain, bahannya setipis kertas, dan biayanya murah. Teknologi ini mulai dikembangkan oleh Guy Cramer dari Hyperstealth pada tahun 2010.

3 dari 3 halaman

Penjelasan Sains

Dalam ilmu fisika, teknologi ini bisa dijelaskan dengan Hukum Snellius atau Hukum Pembiasan. Prinsipnya, setiap bahan atau material memiliki indeks bias spesifik, yakni nilai perbandingan antara kecepatan cahaya dalam ruang hampa udara dengan cepat rambat cahaya pada suatu medium.

Contoh seperti pembiasan cahaya pada suatu medium ini dapat dilihat dengan cara memasukkan sendok ke dalam segelas air. Sendok tersebut pasti akan terlihat bengkok. Efek yang sama ditunjukkan ketika kita melihat kolam yang terlihat lebih dangkal dibandingkan yang sebenarnya.

Saat cahaya bergerak di antara kedua objek, sudut di mana ia bergerak akan berubah bergantung pada indeks bias. Efek pembiasan ini bisa menghasilkan titik buta atau blindspot. Dari situlah fenomena tembus pandang terjadi dan hal itulah yang kemudian dimanfaatkan oleh peneliti dalam pembuatan perisai tembus pandang ini.