Liputan6.com, Jakarta Kelopak mata bengkak kerap dikaitkan dengan bintitan. Sakit bintitan disebabkan oleh infeksi kelenjar di kelopak mata. Namun, ada penyebab lain kelopak mata bisa membengkak. Sebagian besar penyebab kelopak mata bengkak memang tidak berbahaya. Namun, masalah yang tampaknya kecil ini bisa sangat serius.
Penyebabnya bisa berkisar dari retensi cairan hingga infeksi parah. Dalam kebanyakan kasus, pembengkakan hilang dalam 24 jam. Mata yang bengkak bisa menakutkan, terutama jika pembengkakannya cukup parah sehingga mengganggu kemampuan seseorang untuk melihat. Penanganan kelopak mata bengkak juga tak bisa disamaratakan.
Advertisement
Baca Juga
Meski jarang, beberapa kondisi medis juga dapat menyebabkan gejala mata atau kelopak mata bengkak. Jadi, penting untuk segera memeriksakan mata yang bengkak jika gejalanya tak hilang dalam waktu 24 jam. Dengan begitu penyebab dan penanganan akan segera didapat.
Selain bintitan, berikut penyebab kelopak mata bengkak, dirangkum Liputan6.com dari Medical News Today, Kamis (24/10/2019).
Chalazion
Chalazion menyebabkan kelopak mata bengkak dan terlihat seperti bintitan, tetapi kondisi ini bukanlah infeksi. Sebaliknya, chalazion terjadi ketika kelenjar minyak di kelopak mata tersumbat. Chalazion jarang menimbulkan rasa sakit. Kondisi ini lebih terlihat seperti jerawat.
Orang yang memiliki satu chalazion cenderung dapat mengembangkannya lebih banyak, dan benjolan dapat tumbuh cukup besar. Kompres hangat dapat membantu membersihkan chalazion lebih cepat. Ketika chalazia tumbuh sangat besar, mereka dapat mengganggu penglihatan dan mungkin bisa teras menyakitkan atau mengganggu.
Advertisement
Alergi
Jika mata gatal, merah, berair menyertai kelopak mata bengkak, penyebabnya bisa karena alergi mata. Debu, serbuk sari, dan alergen umum lainnya dapat mengiritasi mata, memicu reaksi alergi. Alergi mata jarang berbahaya, tetapi bisa mengganggu.
Menghindari alergen yang diketahui adalah bentuk perawatan terbaik, tetapi beberapa orang akan terbantu saat mengonsumsi antihistamin, seperti Benadryl. Obat tetes mata bebas resep juga dapat membantu mengatasi rasa gatal dan kekeringan. Jika rasa tidak nyaman terus menetap, penting untuk menghubungi dokter.
Selulitis orbita dan Penyakit Graves
Selulitis orbital
Selulitis orbital adalah infeksi jauh di dalam jaringan kelopak mata. Ini dapat menyebar dengan cepat dan seringkali sangat menyakitkan. Jika kelopak mata sangat sakit, merah, bergaris, atau bengkak, seseorang harus mencari perawatan medis darurat. Selulitis adalah infeksi serius yang memerlukan perawatan antibiotik.
Penyakit Graves
Penyakit Graves adalah kelainan endokrin yang menyebabkan tiroid yang terlalu aktif. Kondisi ini dapat menyebabkan tiroid secara keliru melepaskan sel untuk melawan infeksi yang tidak ada di mata. Antibodi yang dilepaskannya dapat menyebabkan pembengkakan dan peradangan pada mata.
Advertisement
Blepharitis
Beberapa orang memiliki lebih banyak bakteri di dalam dan sekitar kelopak mata. Bakteri ini dapat menyebabkan kondisi yang disebut blepharitis. Orang dengan blepharitis mungkin memiliki kelopak mata berminyak dan serpihan mirip ketombe di sekitar bulu mata. Beberapa orang dengan blepharitis mengalami kelopak mata yang meradang dan menyakitkan.
Blepharitis adalah kondisi kronis yang tidak dapat disembuhkan. Kondisi ini bisa kumat sewaktu-waktu. Kompres hangat, antibiotik, pengangkatan riasan mata yang cermat, dan scrub kelopak mata dapat membantu.
Saluran air mata tersumbat
Ketika saluran air mata tersumbat, mata tidak bisa sepenuhnya menguras air mata, yang menyebabkan rasa sakit dan kemerahan pada kelopak mata. Orang dengan kelopak mata yang tersumbat mungkin juga akan memiliki kerak seperti belek. Jika saluran air mata yang tersumbat tidak sembuh, dokter mungkin perlu melakukan prosedur medis untuk membukanya.
Bayi sangat rentan terhadap saluran air mata yang tersumbat. Gejala sering membaik pada saat mereka berusia 1 tahun. Dalam kebanyakan kasus, saluran air mata yang tersumbat tidak berbahaya. Kompres hangat dan pijatan dapat meredakan pembengkakan dan membantu saluran air mata mengalir.
Advertisement
Konjungtivitis dan Herpes mata
Konjungtivitis
Konjungtivitis adalah peradangan pada konjungtiva mata, yang merupakan jaringan bening dan tipis yang melapisi kelopak mata dan bola mata. Penderita konjungtivitis biasanya memiliki bola mata merah muda atau merah dan mungkin mengalami nyeri, gatal, dan kelopak mata bengkak.
Bentuk konjungtivitis yang paling umum adalah infeksi virus yang sembuh sendiri setelah 7-10 hari. Namun, infeksi bakteri juga dapat menyebabkan konjungtivitis. Kadang-kadang, alergi atau iritasi seperti parfum mengiritasi mata, menyebabkan konjungtivitis.
Kompres hangat dapat membantu mengatasi rasa sakit. Hindari menggosok atau menyentuh mata dan menjaga mata tetap bersih dan bebas dari riasan sebelu tidur.
Herpes mata
Herpes mata adalah infeksi herpes di dalam dan sekitar mata. Kondisi ini bisa sangat mirip dengan konjungtivitis. Meskipun siapa pun dapat mengembangkan herpes mata, ini paling umum terjadi pada anak-anak. Untuk mendiagnosis herpes, dokter perlu mengambil kultur mata untuk memeriksa keberadaan virus. Meskipun virus tetap ada di dalam tubuh dan tidak ada obatnya, obat antivirus dapat mengatasi gejalanya.