Sukses

Kenapa Perut Bunyi Terus? Simak Deretan Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dilengkapi info penyebab dan cara mengatasi perut bunyi yang terus-menerus.

Liputan6.com, Jakarta Kenapa perut bunyi terus? Beberapa orang mungkin mengalami kondisi di mana perut bunyi terus meski sudah makan atau tidak merasa lapar. Perut bunyi dirasa menjadi kondisi yang sangat lumrah terjadi. Biasanya perut bunyi dianggap sebagai penanda lapar atau perut kosong karena belum diisi makanan. Namun, siapa sangka kalau perut bunyi juga disebabkan oleh kondisi lainnya. 

Perut bunyi sebenarnya bukan kondisi yang berbahaya atau mengancam nyawa bahkan memang normal terjadi. Walaupun begitu, perut bunyi bisa menjadi indikasi atau tanda ada sesuatu yang salah di tubuh kamu jika perut bunyi disertai dengan gejala lainnya.

Gejala yang menjadi penanda adalah adanya masalah kesehatan, seperti merasakan mual, demam, muntah, sembelit, diare, ada darah di tinja, perut kembung, nyeri ulu hati, dan berat badan turun tanpa sebab. Apabila kamu mengalami tanda tersebut, segeralah mengunjungi dokter untuk memastikan kondisi kesehatan.

Berikut ini beberapa penyebab kenapa perut bunyi terus, meski sudah makan dan tidak lapar, sebagaimana telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, berikut ulasannya, Rabu (30/10/2019).

2 dari 7 halaman

Gas Berlebih dalam Perut

Alasan kenapa perut bunyi terus padahal sudah makan atau tidak lapar bisa jadi karena terlalu banyak gas. Terlalu banyak gas di dalam perut merupakan tanda masalah tubuh yang ditandai dengan perut berbunyi. Perut bunyi biasanya diakibatkna oleh gas berlebih yang bergerak maju-mundur di usus. Kondisi ini lebih sering terjadi pada seseorang yang makannya cepat, suka makan sambil berbicara, atau minum air terlalu banyak ketika olahraga berlangsung. Selain itu, apabila kamu mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung banyak gas (seperti kembang kol dan soda) memungkinkan perut kamu berbunyi.

Ketika usus menggerakkan makanan dan cairan melalui saluran pencernaan, gas bersama-sama dengan makanan akan melalui usus. Gerakan ini menghasilkan suara yang dikenal sebagai peristaltik usus, yang merupakan proses normal dalam pencernaan.

Namun, ketika ada gas yang berlebih di dalam perut, yang dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti pola makan yang buruk, mengonsumsi makanan yang menghasilkan gas (seperti makanan berlemak, kacang-kacangan, atau minuman berkarbonasi), konsumsi udara berlebih saat makan atau minum, dan kondisi medis tertentu seperti gangguan pencernaan atau intoleransi makanan, perut bunyi terus mungkin terjadi lebih sering atau terdengar lebih keras.

Meskipun perut bunyi terus kemungkinan tidak membahayakan secara langsung, kondisi ini dapat menimbulkan rasa tidak nyaman atau memalukan bagi beberapa orang. Gas berlebih dalam perut juga bisa menandakan bahwa ada masalah pencernaan yang lebih serius, seperti sindrom iritasi usus (IBS), penyakit radang usus, atau gangguan lainnya. Jika perut bunyi terus disertai gejala seperti nyeri perut parah, pembengkakan, diare, perubahan berat badan yang tidak dijelaskan, atau perubahan pola buang air besar yang mencurigakan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut dan diagnosis yang tepat.

Selain perut bunyi, masih ada gejala-gejala lain yang perlu diwaspadai seperti nyeri perut yang berlarut-larut, keringat dingin, tidak nafsu makan, badan terasa gatal atau muncul ruam jika alergi makanan, dan intensitas sakit perut semakin meningkat. Untuk benar-benar memastikannya, kamu perlu memeriksakan diri ke dokter.  

3 dari 7 halaman

Pencernaan Buruk

Pencernaan yang buruk dapat menjadi penyebab kenapa perut bunyi terus. Pencernaan yang buruk dapat menyebabkan perut bunyi terus karena adanya gangguan dalam proses pencernaan makanan. Beberapa kondisi pencernaan yang buruk yang dapat menyebabkan perut bunyi terus antara lain adalah konsumsi makanan dengan pemanis buatan.

Fruktosa dan pemanis buatan yang sering ditemukan pada permen karet tanpa gula dan soda diet, mengandung alkohol gula yang lumayan sulit diserap usus. Selain itu, orang dengan intolerensi atau penyakit celiac juga lebih mungkin mengalami peningkatan perut yang bergemuruh atau perut bunyi. Perut bunyi bisa menjadi gejala dari intolerensi makanan atau pertumbuhan bakteri di usus kecil. Pada kondisi ini, perut bunyi dapat dikaitkan dengan gas, perut kembung, dan distensi perut.

Selain itu, ada beberapa gangguan pada saluran pencernaan seperti penyakit celiac, penyakit Crohn, penyakit divertikular, atau penyakit gastroenteritis yang dapat menyebabkan perut bunyi terus.

Perut bunyi yang terjadi akibat kondisi pencernaan yang buruk umumnya tidak berbahaya. Namun, perlu diketahui bahwa perut bunyi terus juga bisa menjadi gejala dari kondisi yang mungkin memerlukan perhatian medis lebih lanjut. Jika perut bunyi terus disertai dengan gejala seperti diare, nyeri perut yang parah, kehilangan nafsu makan, mual, muntah, penurunan berat badan, atau perubahan frekuensi buang air besar yang signifikan, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.

 

4 dari 7 halaman

Kondisi Medis Lainnya

Selain kondisi di atas, ada beberapa kondisi medis lainnya yang menyebabkan perut bunyi terlalu sering atau terlalu keras seperti; alergi makanan, diare, colitis ulserativa atau radang rektum dan usus besar, radang usus akibat infeksi, perdarahan di slauran pencernaan, dan penyakit Crohn.

Tak hanya perut bunyi berlebihan yang menjadi penanda adanya sebuah masalah kesehatan. Perut yang bunyinya berkurang atau bahkan hilang sama sekali juga dapat menjadi indikasi adanya suatu penyakit seperti infeksi rongga perut atau saluran pencernaan, pembuluh darah usus tersumbat oleh bekuan darah, trauma abdomen atau cedera di perut, dan gangguan saraf pada usus.

Selain itu, masih ada kondisi medis lainnya yang menyebabkan perut kamu justru tidak bunyi seperti kadar kalium atau kalisum dalam darah tidak normal, pascapembedahan perut, penyumbatan, gerakan usus melambat, obat-obatan, dan terapi radiasi pada perut.

5 dari 7 halaman

Penyebab Perut Bunyi yang Umum Terjadi

Perut yang terus-menerus mengeluarkan suara atau "dengkuran" adalah fenomena yang umum terjadi dan umumnya tidak memerlukan penanganan medis yang lebih lanjut. Fenomena ini disebut borborygmi, yang biasanya terjadi saat usus melakukan gerakan normal dalam proses pencernaan makanan.

Namun, dalam beberapa kasus, perut yang terus-menerus mengeluarkan suara dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius. Berikut adalah beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkan perut bunyi terus:

  1. Gangguan pencernaan: Kondisi seperti sindrom iritasi usus, penyakit radang usus seperti colitis ulserativa atau penyakit Crohn, dispepsia (gangguan pencernaan), atau intoleransi terhadap makanan tertentu seperti laktosa atau fruktosa dapat menyebabkan perut mengeluarkan suara lebih sering. Penanganan medis lebih lanjut mungkin diperlukan jika gejala terkait semakin parah atau mempengaruhi kualitas hidup.
  2. Ketidakseimbangan flora usus: Ketidakseimbangan bakteri baik dan bakteri jahat dalam usus dapat menyebabkan perut mengeluarkan suara lebih sering. Keadaan ini bisa diatasi melalui perubahan pola makan dan pemberian probiotik.
  3. Obstruksi usus: Jika ada sumbatan atau obstruksi di usus, peristaltik usus bisa menjadi lebih keras dan menghasilkan suara yang abnormal. Obstruksi usus adalah kondisi yang serius yang membutuhkan penanganan medis segera.
  4. Gastroparesis: Kondisi ini terjadi ketika gerakan otot lambung melambat atau terhenti sehingga mempengaruhi proses pencernaan makanan. Ini dapat menyebabkan perut mengeluarkan suara yang tidak normal. Penanganan medis lebih lanjut diperlukan untuk mengatasi kelainan ini.
  5. Alergi makanan: Beberapa orang mungkin mengalami alergi makanan tertentu yang dapat memicu gangguan pencernaan dan perut mengeluarkan suara. Menghindari makanan pemicu alergi adalah langkah penanganan yang diperlukan.

Apabila Anda mengalami perut bunyi terus-menerus yang disertai dengan gejala lain seperti nyeri perut, diare yang berkepanjangan, kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan yang tidak sengaja, atau muntah darah, segera konsultasikan dengan dokter. Dokter dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan memberikan penanganan medis yang sesuai tergantung pada penyebab dan diagnostik yang didapatkan.

6 dari 7 halaman

Cara Mengatasi Perut Bunyi

Perut bunyi terus atau perut yang terdengar berisik dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti konsumsi makanan atau minuman tertentu, kurangnya cairan dalam tubuh, kebiasaan makan yang buruk, stres, atau masalah pencernaan seperti irritable bowel syndrome (IBS). Untuk mengatasi perut bunyi yang terus-menerus, kamu dapat mencoba langkah-langkah berikut:

  1. Minum air: Minum air putih secara teratur dapat mengurangi perut bunyi karena dehidrasi dapat memperburuk gejala perut bunyi. Pastikan kamu minum setidaknya delapan gelas air putih setiap hari.
  2. Makan dan mengunyah dengan pelan: Mengunyah makanan secara perlahan dapat membantu mencegah gas yang terjebak di perut dan mengurangi risiko perut bunyi. Usahakan untuk tidak terburu-buru saat makan dan hindari makanan dengan tekstur keras atau sulit dicerna.
  3. Makan sedikit namun sering: Mengonsumsi porsi makan yang kecil namun sering dapat membantu mengurangi perut bunyi. Cobalah untuk makan dalam interval tertentu sepanjang hari, misalnya setiap 3-4 jam, daripada mengonsumsi makanan yang berat secara bersamaan.
  4. Batasi konsumsi makanan yang mengandung gas: Beberapa makanan dapat meningkatkan produksi gas dalam tubuh, seperti kacang-kacangan, brokoli, kol, bawang, dan minuman berkarbonasi. Hindari atau batasi konsumsi makanan ini agar mengurangi kemungkinan perut bunyi.
  5. Kurangi konsumsi gula: Konsumsi gula berlebih dapat mengganggu fungsi pencernaan, yang dapat menyebabkan masalah seperti perut kembung, gas, dan perut bunyi. Kurangi konsumsi makanan atau minuman manis, seperti permen, kue, soda, atau minuman berenergi.
  6. Kelola stres: Stres dapat mempengaruhi kesehatan pencernaan, termasuk memicu perut bunyi. Cobalah teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, yoga, atau olahraga ringan untuk mengurangi stres yang dapat mempengaruhi perut bunyi.
  7. Segera makan ketika lapar: Menunda makan ketika lapar dapat menyebabkan perut mengeluarkan lebih banyak asam lambung, yang dapat membuat perut menjadi berisik. Usahakan untuk makan ketika lapar dan jangan menunda-nunda waktu makan.

Selain itu, jika perut bunyi terus-menerus dan mengganggu keseharianmu, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan penyebab pasti perut bunyi dan memberikan penanganan yang sesuai.

7 dari 7 halaman

Cara Mencegah Agar Perut Tidak Bunyi Terus Menerus

Untuk mencegah perut bunyi terus, berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil berdasarkan informasi yang diberikan:

  1. Mengubah pola makan: Perbaiki pola makan dengan menghindari makanan yang dapat menyebabkan perut bunyi, seperti roti, tepung, kacang-kacangan, minuman kemasan dengan pemanis, minuman bersoda, serta sayuran seperti brokoli dan kol. Mengurangi konsumsi makanan yang menghasilkan banyak gas dapat membantu mengurangi perut bunyi.
  2. Menghindari lapar: Pastikan bahwa Anda tidak melewatkan waktu makan. Makan secara teratur dan hindari puasa berkepanjangan. Menjaga perut tetap terisi dapat membantu mengurangi perut bunyi.
  3. Hindari makan terlalu cepat: Makan secara perlahan dan mengunyah makanan dengan baik. Makan terlalu cepat dapat menyebabkan terlalu banyak udara tertelan, yang dapat menyebabkan perut bunyi.
  4. Minum air cukup: Pastikan Anda terhidrasi dengan baik dengan minum cukup air. Air dapat membantu melancarkan pencernaan dan mengurangi gejala perut bunyi.
  5. Menghindari makanan yang sulit dicerna: Beberapa makanan seperti makanan berlemak atau berat dapat sulit dicerna dan menyebabkan perut bunyi. Menghindari makanan ini dapat membantu mengurangi gejala perut bunyi.

Selain langkah-langkah di atas, jika perut bunyi disertai dengan keluhan lain seperti nyeri perut, gangguan pencernaan yang serius, atau masalah lainnya, penting untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter dapat melakukan diagnosis yang tepat dan memberikan penanganan yang sesuai dengan penyebab perut bunyi yang berkaitan dengan keluhan lain tersebut.