Sukses

Kampanye Kesehatan Reproduksi Lewat Konser #BeraniDekat, Ini 4 Fakta Menariknya

Dua orang mendapat penghargaan karena kepeduliannya pada kesehatan reproduksi

Liputan6.com, Jakarta Bukan hal tabu jika masyarakat Indonesia menganggap remeh tentang isu kesehatan reproduksi. Banyak yang menyepelekan informasi-informasi tentang kesehatan reproduksi. Wajar jika banyak orang yang terlihat bingung saat terdampak penyakit reproduksi seperti kehamilan usia dini, penyakit infeksi menular, HIV-AIDS hingga kematian ibu yang berdampak pada kualitas kesejahteraan. 

Berdasarkan survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2017, prosentase perkawinan anak di Indonesia sebesar 37,92% dan termasuk tertinggi kedua di kawasan Asia Tenggara. Ditambah lagi 33,5% perempuan usia 15-19 tahun hamil di usia muda menurut Riskesdas 2018. Tak hanya itu, data Kementerian Kesehatan RI Ditjend memperkirakan 640 ribu jiwa tertular HIV. Belum lagi angka kematian ibu hamil yang mencapai 305/1.000 kelahiran.

Melihat fenomena tersebut, Minggu (1/12/2019) bertepatan dengan hari AIDS sedunia, DKT Indonesia menggelar konser #BeraniDekat bersama Didi Kempot dan Guyon Waton di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta. Konser #BeraniDekat diselenggarakan sebagai sosialisasi edutainment (edukatif dan entertainment). Edutainment memiliki tujuan utama untuk memastikan masyarakat paham pentingnya kesehatan reproduksi.

Selain itu, acara ini diadakan agar masyarakat paham akan risiko dan konsekuensi terhadap kurang pengetahuan kesehatan reproduksi dan menganggap kontrasepsi sebagai alat kesehatan dasar yg berfungsi melindungi mereka. Tak hanya menggelar konser, DKT Indonesia juga memberikan penghargaan untuk dua lokal heroes yakni Bidan Ajeng Sulistyaningrum dan Pager Mulyono.

Penasaran kan bagaimana tanggapan keduanya tentang kesehatan produksi. Berikut Liputan6.com beritakan secara ekslusif dari stadion Mandala Krida, Yogyakarta, serunya kampanye kesehatan melalui konser #BeraniDekat, Minggu (1/12/2019).

2 dari 5 halaman

Ajeng Sulistyaningrum dan Pager Mulyono dapat penghargaan

Konser #BeraniDekat bersama Didi Kempot dan Guyon Waton tidak hanya konser semata. Konser ini juga tentang kampanye kesehatan reproduksi. DKT Indonesia memberikan penghargaan untuk lokal heroes yang dinilai memiliki pengaruh besar terkait kesehatan reproduksi.

Ada dua orang yg mendapatkan penghargaan lokal heroes yakni bidan Ajeng Sulistyaningrum dan Pager Mulyono. Bidan Ajeng memperjuangkan kesehatan anak dan ibu-ibu masyarakat lereng gunung Merapi. Perjuangan tanpa kenal lelahnnya di tempat terisolir wajib diacungi jempol.

Pasalnya bidan Ajeng rela berjalan kaki sepanjang perdukuhan Girpasang, Tegal Mulyo, Klatek untuk melayani kesehatan masyarakat sekitar. Untuk Pager Mulyono, warga Surakarta tersebut sangat begitu peduli terhadap penderita AIDS.

Bahkan Pager yang berprofesi sebagai tukang parkir menyisihkan pendapatannya untuk mendirikan yayasan Lentera untuk merawat anak dengan HIV-ADS (ADHA). Kepeduliannya ini membuat Pager Mulyono dianggap pahlawan yang berani mendobrak stigma kesehatan masyarakat Indonesia.

3 dari 5 halaman

Perjuangan Bidan Ajeng di tempat terisolir

Bidan Ajeng Sulistyaningrum dianggap sosok perempuan lokal heroes yang berjuang demi kesehatan masyarakat pedukuhan Girpasang, Tegal Mulyo, Klaten. Ia rela berjalan kaki untuk melayani masyarakat. Ada 11 KK yang masih berdiam di sana dan banyak yang belum paham tentang arti kesehatan. Bidang Ajeng pun termotivasi agar masyarakat di sana paham dan dapat merencanakan kesehatan di masa yang akan datang.

"Saya melayani masyarakat di daerah terisolir. Saya selalu siap siaga menyediakan obat dan mengobati mereka. Tak hanya itu, saya berusaha memperkenalkan hidup sehat, bahkan KB saya kenalkan," ujar Ajeng Sulistyaningrum saat konferensi pers sebelum acara konser #BeraniDekat di Stadon Mandala Krida, Minggu (2/12/2019).

Bicara tentang progam KB, daerah yang terisolir belum memahami tentang apa itu KB. Oleh sebab itu, Bidan Ajeng berusaha mengenalkan agar masyarakat paham bahwa KB bukanlah tentang stigma membunuh kesehatan.

"Di daerah terisolir, ada stigma kb itu membunuh Jadi saya edukasi agar mereka paham merencanakan kesehatan dan berperilaku hidup sehat," tutur Ajeng.

4 dari 5 halaman

Kepedulian Puger Mulyono terhadap ADHA

Puger Mulyono mendapatkan penghargaan lokal heroes berkat kepeduliannya terhadap anak yang terkena HIV-AIDS. Beliau bahkan menyisihkan pendapatannya dan membangun yayasan lentera. Beliau tanpa pamrih merawat anak-anak tersebut. Beliau berharap anak-anak bisa menggapai cita-citanya meski dalam kondisi sebagai pengidap HIV-AIDS.

"Saya kasihan, karena keluarga, lingkungan menyebabkan anak-anak ini menjadi korban. Saya merawat mereka agar bisa sehat dan diterima kembali ke keluarga besarnya," jawab Puger Mulyono saat ditanya tentang motivasi kepeduliaannya terhadap ADHA saat konferensi pers di Stadion Mandala Krida, Minggu (2/12/2019).

Tak hanya itu, Puger juga menjelaskan motivasi lain selain rasa iba. Ia mengungkapkan menerima ADHA adalah sebuah kepedulian yang tak terkira nilainya. ADHA kerap kali tidak percaya diri. Oleh sebab itu, mereka susah untuk kembali ke masyarakat. Puger pun selalu menyemangati dan memotivasi para ADHA.

"Saya cuma bilang, kalian berbeda dengan yg lain, jadi kalian harus punya kelebihan dibanding orang biasa," pungkas Puger.

5 dari 5 halaman

Pesan Didi Kempot untuk anak muda

Konser yang digelar sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan reproduksi tersebut mengundang Guyon Waton dan Didi Kempot. Guyon Waton sendiri tampil sangat menghibur di acara konser #BeraniDekat sebelum Didi Kempot menghibur para penonton.

Didi Kempot begitu mendukung acara ini. Sebagai publik figur yang diidolakan masyarakat khususnya anak muda yang sering disebut Sobat Ambyar membuat Didi memiliki pengaruh cukup kuat. Oleh sebab itu diharapkan Didi bisa menyampaikan pesan untuk menjaga kesehatan reproduksi yang menyasar ke anak muda.

"Jangan sampai kalian membawa penyakit bagi pasanganmu" ucap Didi Kempot disertai riuh setuju para penonton konser #BeraniDekat, Minggu (1/12/2019). 

Video Terkini