Liputan6.com, Jakarta Pesta olahraga terbesar se-Asia Tenggara atau SEA Games 2019 kini memasuki hari terakhir. Ajang pertandingan olahraga tersebut digelar di Filipina sejak 30 November 2019 hingga 11 Desember 2019.
Atlet-atlet dari negara di Asia Tenggara pun berjuang untuk berhasil meraih medali emas pada ajang tersebut. Begitu pula dengan atlet dari Indonesia yang terus berjuang demi bisa mengibarkan bendera merah putih di negara yang memiliki julukan lumbung padi tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Hingga beberapa jam sebelum penutupan, Tim Indonesia pun berhasil meraih 72 medali emas, 84 perak serta 111 medali perunggu. Hal ini membuat Indonesia meraih posisi keempat dalam urutan perolehan medali di SEA Games 2019. Perolehan medali emas dari para atlet yang berjuang di SEA Games pun dapat melampaui target yang diberikan oleh oleh Menpora Zainudin Amali, yaitu 50 medali emas.
Namun rupanya dalam memperoleh medali emas di ajang SEA Games 2019, terdapat beberapa kisah haru yang datang dari para atlet nasional. Kisah para atlet di ajang SEA Games 2019 ini pun menjadi sorotan masyarakat Indonesia.
Dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (11/12/2019) berikut ini beberapa kisah haru di balik para atlet peraih medali emas dalam SEA Games 2019.
Saksikan Video SEA Games 2019 di Bawah Ini
1. Pulang naik angkot
Muhammad Taufik merupakan salah satu atlet Indonesia yang berhasil merah medali emas. Raihan emas tersebut ia dapat dari cabang olahraga pentathlon nomor lomba 1 beach laserrun. Bahkan, dirinya juga berhasil mendapat medali perunggu pada kategori 2 beach triathle atau renang lari menembak.
Meski berhasil mendapat medali emas untuk Indonesia dan berhasil mengibarkan bendera Merah Putih serta mengumandangkan lagu Indonesia Raya di Filipina, akan tetapi terdapat kisah haru kepulangan Taufik ke Tanah Air. Ia pun harus pulang dari Kota Bandung menuju kampung halamannya yang berada di Cimanggu, Desa Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya dengan menggunakan angkutan umum.
Sebelumnya, Taufik sempat diantar oleh Kementrian Pemuda dan Olahraga dari Jakarta Menuju Bandung. Akan tetapi setibanya di Bandung, ia harus menumpang angkutan umum ke Tasikmalaya.
Hal ini juga disampaikan langsung olej Kapolres Tasikmala, AKBP Dony Eka Putra. Bahkan, Kapolres Tasikmalaya langsung memerintahkan anggotanya untuk menjemput sang atlet menuju kediamannya.
"Kami Kepolisian Resort Tasikmalaya mendapat informasi atlet yang sudah harumkan nama bangsa dan daerah Tasikmalaya pulang, maka kami inisiatif kirim anggota untuk jemput Beliau. Ini bagian kebanggaan kami," ujar AKBP Dony Eka Putra pada Selasa (10/12/2019).
Advertisement
2. Jual cilok demi menunggu Pelatnas SEA Games
Tak hanya Muhammad Taufik saja yang menjadi sorotan. Emma Ramadinah atlet SEA Games 2019 cabang olehraga Sambo berhasil menyumbangkan medali emas ke-40 untuk Indonesia pada ajang olahraga tersebut. Tak hanya prestasinya yang jadi sorotan, akan tetapi kisah perjuangan Emma juga menyedot perhatian publik.
Pasalnya, diketahui jika anak dari pasangan Ahmad Mustofa dan nining Sari Ningsih ini harus rela merogoh kocek sendiri demi mengikuti kejuaraan. Perempuan 21 tahun ini juga mengungkapkan, jika dirinya sempat berjualan cilok dan rujak Bangkok sembari menunggu panggilan Pelatnas SEA Games 2019. Sang ayah juga mengungkapkan jika Emma mengeluarkan biaya sendiri sepulang dari Filipina.
“Harapannya ada perhatian dari pemerintah, Kemarian aja pulang dari Filipina, ongkos sendiri bersama karang taruna setempat,” ujar Mustofa.
3. Tetap berjuang demi medali emas meski alami cedera tumit
Perjuangan haru juga dilakukan oleh Emilia Nova, atlet kebanggaan Indonesia dalam ajang SEA Games 2019 pada cabang olahraga atletik. Ia berhasil meraih medali emas di nomor 100 meter lari gawang putri dan mengalahkan atlet asal Vietnam, Tran Thi Yen Hoa yang berada di posisi kedua.
Seperti yang dikutip Liputan6.com dari Bola.com, Rabu (11/12/2019), Emilia berhasil mencatatkan waktu 13,61 detik pada ajang yang digelar di New Clark Athletic Stadium, Clark, Filipina pada Senin (9/12/2019).
Meski berhasil meraih medali emas, rupanya Emilia sempat tak melakukan latihan selama kurang lebih dua bulan. Hal ini dikarenakan cedera tumit yang dialaminya.
“Rasanya bahagia bisa menyumbangkan medali emas. Persiapan saya tahun ini sempat terhambat karena cedera tumit, Saya sempat istirahat dua bulan sama sekali tidak lari,” ujar Emilia seperti yang dikutip Liputan6.com dari Bola.com pada Rabu (11/12/2019).
Advertisement
4. Harus fokus di tengah kepergian sang ayah
Atket Wushu Indonesia, Edgar Xavier Marvelo berhsil meraih emas pada ajang SEA Games 2019 di nomor Taolu Daoshu/Gunshu pada Selasa (3/12/2019) lalu. Meski berhasil memperolah emas dan membanggakan Indonesia, rupanya Edgar harus tetap fokus di kala bertanding.
Pasalnya kabar duka menghampiri Edgar pada Selasa (3/12/2019) pagi waktu Manila. Ayah Edgar meninggal dunia selang beberapa saat sebelum pertandingan.
Edgar Xavier Marvelo juga dikabarkan sempat ingin mengurungkan niatnya bertanding dan memilih untuk kembali ke Indonesia demi sang ayah. Ia pun tetap berjuang di pertandingan SEA Games 2019 dan berhasil memperoleh emas yang ia persembahkan untuk Indonesia dan juga sang ayah.
“Yang pasti senang dan bangga bisa mempersembahkan medali emas ini untuk Indonesia dan papa. Untuk pertandingan ini semua lawan bermain bagus dan mengeluarkan kemampuan semaksimal mungkin,” ujar Edgar seperti yang dikutip Liputan6.com dari Bola.com pada Rabu (11/12/2019).
5. Sabet emas dan pertajam rekor dunia
Tak hanya Edgar saja yang mempersembahkan medali emas khusus untuk sang ayah, atlet cantik Windy Cantika Aisah juga melakukan hal serupa. Windy berhasil meraih medali emas pada cabang angkat besi dari kelas 48 kilogram. Ia juga berhasil mempertajam perolehan rekor dunia junior untuk Angkatan Snatch dari 84 kilogram menjadi 86 kilogram.
Ia mengaku senang dan bangga bisa mendapatkan emas di kejuaraan SEA Games 2019 ini. Bahkan, ia mempersembahkan raihan emas tersebut untuk sang ayah. Diketahui jika ayah dari Windy tengah menjalani rangkaian operasi di Indonesia saat dirinya bertanding.
“Terima kasih kepada Allah SWT karena semua berkat-Nya. Medali ini Windy persembahkan buat Bapak yang hari ini kebetulan menjalani operasi. Juga buat Mama, pelatih, dan seluruh masyarakat Indonesia," Ungkap Windy usai pertandingan seperti yang dikutip Liputan6.com dari Bola.com pada Rabu (11/12/2019).
(Novita Ayuningtyas/Rizki Mandasari)
Advertisement