Sukses

Tata Cara Ziarah Kubur dan Bacaannya Menurut Ajaran Islam

Jangan menginjak makam dan mencium batu nisan saat berziarah.

Liputan6.com, Jakarta Tata cara ziarah kubur dan bacaannya perlu diketahui dan dipraktikkan dengan tepat. Pasalnya, berziarah ke makam tidak bisa dilakukan dengan cara yang sembarangan. 

Ada tata cara ziarah kubur dan bacaannya yang perlu diperhatikan agar bisa mendapatkan hikmahnya. Hukum ziarah kubur memang bukan merupakan ibadah yang bersifat wajib dan tidak berdosa jika tidak melakukannya.

Namun, menurut Islam berziarah hanyalah salah satu sarana agar seorang Muslim selalu beriman dan mengingat kematian. Dengan ziarah ke kubur, umat Muslim akan mengingat bahwa kematian itu nyata.

Ziarah kubur sesuai sunnah sama sekali tidak ada kaitannya dengan minta doa atau pertolongan pada arwah yang sudah meninggal. Berziarah secara tidak langsung akan membuat umat Muslim semakin beriman karena percaya adanya hari kiamat, dimana amak ibadah akan dihisab atau dihitung oleh Allah SWT.

Berikut tata cara ziarah kubur dan bacaannya yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (13/12/2019).

2 dari 5 halaman

Hukum Ziarah Kubur Menurut Islam

Sebelum mengetahui tata cara ziarah kubur dan bacaannya, penting untuk mengetahui terlebih dahulu tentang hukum berziarah ke kubur. Ziarah kubur meruoakan salah satu ritual yang awalnya diharamkan lalu dibatalkan oleh Rasulullah.

Namun, ziarah kubur akhirnya menjadi suatu anjuran yang disunnahkan untuk dilakukan oleh umat Muslim. Rasulullah bersabda dalam hadisnya yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah mengatakan, dengan arti:

"(Dulu) Aku melarang kalian ziarah kubur, maka (sekarang) berziarahlah kalian ke kuburan, sesungguhnya ziarah kubur membuat kalian zuhud di dunia dan mengingatkan kalian pada akhirat.” (HR. Ibnu Majah)

Saat ziarah kubur, peziarah harus mendoakan orang yang berada dalam kubur, bukan minta doa atau pertolongan. Sebab doa dan zikir yang dibacakan oleh peziarah dengan niat, pahalanya akan ditujukan pada orang yang telah meninggal.

Imam Nawawi berkata dalam kitabnya, Al-Adzkar, para ulama sepakat bahwa doa kepada orang yang meninggal bermanfaat dan sampai pada mereka.

"Diriwayatkan dari Nabi Muhammad bahwa sesungguhnya beliau bersabda, 'Tidak ada perumpamaan mayit di kuburnya kecuali seperti orang tenggelam yang ingin ditolong. Mayit menunggu doa yang ditujukan padanya baik dari anaknya, saudaranya ataupun temannya. Ketika doa itu telah tertuju padanya, maka doa itu lebih ia cintai daripada dunia dan seisinya'." (Syekh Nawawi Al-Bantani, Nihayat al-Zain, hal. 281)

Begitulah hukum yang perlu dipahami sebelum melanjutkan tata cara ziarah kubur dan bacaannya menurut Islam.

3 dari 5 halaman

Tata Cara Ziarah Kubur dan Bacaannya

Dalam Islam, terdapat ajaran mengenai adab dan tata cara ziarah kubur dan bacaannya. Hal ini dimaksudkan agar orang tidak berbuat seenaknya, lantaran menganggap mereka yang dimakamkan merupakan benda mati.

Untuk itu, Rasulullah menganjurkan bagi para peziarah untuk mengucapkan salam saat memasuki area pemakaman. Ucapan salam itu ditujukan kepada para jenazah yang dimakamkan di sana. Untuk lebih datailnya, berikut tata cara ziarah kubur dan bacaannya yang perlu dipahami dan dilakukan dengan benar:

Berwudhu

Sebelum berziarah ke kubur, dianjurkan untuk berwudhu terlebih dahulu.

Mengucapkan Salam

Setelah berwudhu, dilanjutkan dengan mengucapkan salam ketika memasuki area kubur. Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk mengucapkan salam yang juga sekaligus doa ketika masuk ke dalam area pemakaman. Berikut tata cara ziarah kubur dan bacaannya saat masuk area pemakaman:

"Assalamu ’alaikum ahlad-diyaar minal mu’miniina wal muslimiin. Yarhamulloohul mustaqdimiina minnaa wal musta’khiriin. Wa inna insyaa alloohu bikum la-laahiquun. Wa as alullooha lanaa walakumul ‘aafiyah."

Artinya:

"Semoga keselamatan tercurah kepada kalian, wahai penghuni kubur, dari (golongan) orang-orang beriman dan orang-orang Islam, semoga Allah merahmati orang-orang yang mendahului kami dan orang-orang yang datang belakangan. Kami insya Allah akan menyusul kalian, saya meminta keselamatan untuk kami dan kalian.”

 

4 dari 5 halaman

Tata Cara Ziarah Kubur dan Bacaannya

Menghadap Kiblat

Tata cara ziarah kubur selanjutnya adalah menghadap ke kiblat saat bedoa untuk almarhum. Saat akan mendoakan mayit, hendaknya menghadap kiblat.

Membacakan Doa untuk Mayit

Tata cara ziarah kubur dan bacaannya selanjutnya adalah  berdoa untuk almarhum. Setelah itu membaca tasbih, takbir, tahmid, zikir dan doa yang dikhususkan untuk mayit. Kemudian mendoakan mayit yang diakhiri dengan bacaan al-Fatihah sebagai penutup.

Berikut bacaan doa ziarah kubur sesuai Islam:

A'udzubillahi minasyaithoonir rojim. Bismillahirrohmannirrohim. Alhamdullilahi robbil 'alamin, hamdan syakiriin, hamdannaa'imiin, hamdan yuwaafiini'amahu wayukaafii mazidah, yaa robbanaa lakal hamdu kamaa yanbaghi lijalali wajhika wa'adzimi sultonik, allohumma shoolli wasalim 'ala sayyidina muhammad wa'ala alii sayyidina muhammad.

Alloh humma taqobal wa ausil sawaaaba maa qoro, nahu minal qur'anil 'adzim, wa maa halalna wa maa sabahna wamastaghfarnaa wamaa sholaina 'atsayyidina muhammad sollallohu'alaihi wasallam, hadiyatan wasilatan, warohmatan najilatan wa barokatan samilatan ilaa hadoroti habibina wasafi'ina waquroti a'ayuninaa sayyidina wamaulanaa muhammadin sollallohu 'alaihi wa sallam, wa ila jami'ii ikhwanihi minal anbiyaai walmursaliina wal auliyaai, wassuhadai, wassolihina, wassohabati wattabi'ina wal'ulamail 'alimina wal mushonnafiinal mukhlisiina wa jami'il mujaa-hidiina fi sabilillahi robbil 'alaminn, wal malaikatil muqorrobina khusushan ila sayyidina syaih abdul qodir zailanii.

Summa ilaa jami'i ahlil qubur, minal muslimiina wal muslimati, wal mu miniina wal mu minaati, min masaarikil ardhi ila magooribiha barriha wabahriha khusushan ila aabaaina wa ummahaa tiinaa, wa ajdaadina, wanakhussu khusushan manijtam'anaa hahunaa bisababihi waliajlihi.

Alloh hummaghfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fu anhu wa akrim nujulahu wawasi' madholahu, waghsilhu bilmai wassalji wal barodi wanaqihi minal khotooya, kama yunaqqo saubul abyadu minaddannasi wa abdilhu, darron khoiron min daarihi wa ahlan khoiron min ahlihi wa jaujan khoiron min jauzihi wa adhilhul jannata wa 'aidhu min 'adzabil qobri wa fitnatihi wa min 'adzabinnar, allohhumaghfir lihayyina wa mayyitina wa sahhidiina wa ghoniina washogiirona wa kaabirona wadakirona wa ansana, allohumma man ahyaitahu minna fa ahyihi 'alal islami wa man tawafaitahu minna fatawafahu alal iiman allohumma la tuhrimna azrohu wa laa tudillanaa ba'dahu birohmatikayaa arhamarroohimiin, wal hamdu lillahi robbil 'aalamiin.

Artinya:

Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah penguasa alam semesta, sebagaimana orang-orang yang bersyukur dan orang-orang yang mendapat banyak kenikmatan memuji-Nya. Dengan pujian yang sepadan dan nikmat-Nya dan memungkinkan pertambahannya. Wahai Tuhan kami, pujian hanyalah untuk-Mu, sebagaimana yang layak akan kemuliaan Dzat-Mu dan keagungan kekuasaan-Mu. Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan keselamatan kepada Nabi Muhammad junjungan kami dan kepada keluarga beliau.

Ya Allah, terimalah dan sampaikanlah pahala Alquran yang kami baca, tahlil kami, tasbih kami, istighfar kami dan shalawat kami kepada Nabi Muhammad SAWsebagai hadiah yang menjadi penyambung, sebagai rahmat yang turun dan sebagai berkah yang menyebar kepada kekasih kami, penolong kami dan buah hati kami, pemuka dan pemimpin kami, yaitu Nabi Muhammad SAW, juga kepada seluruh kawan-kawan beliau dari kalangan para Nabi dan Rasul, para wali, para syuhada', orang-orang shalih, para sahabat, para tabi'in, para ulama yang mengamalkan ilmunya, para pengarang yang ikhlas dan orang-orang yang berjihad di jalan Allah Tuhan semesta alam, serta para malaikat yang selalu beribadah, khususnya ditujukan kepada Syekh Abdul Qadir Jailani.

Kemudian kepada seluruh penghuni kubur dari kalangan orang-orang Islam laki-laki dan perempuan, orang mukmin laki-laki dan perempuan, dari belahan bumi timur dan barat, di laut dan di darat, terutama kepada bapak-bapak dan ibu-ibu kami, kakek dan nenek kami, lebih utamakan lagi kepada orang yang menyebabkan kami berkumpul di sini.

Wahai Allah, ampunilah, rahmatilah, bebaskanlah dan lepaskanlah dia. Dan muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah dia. Dan muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah jalan masuknya, cucilah dia dengan air yang jernih lagi sejuk, dan bersihkanlah dia dari segala kesalahan bagaikan baju putih yang bersih dari kotoran, dan gantilah rumahnya dengan rumah yang lebih baik daripada yang ditinggalkannya, dan keluarga yang lebih baik, dari yang ditinggalkan, serta suami (istri) yang lebih baik dari yang ditinggalkannya pula. Masukkanlah dia kedalam surga, dan lindungilah dari siksanya kubur serta fitnahnya, dan dari siksa api neraka. Wahai Allah berikanlah ampun, kami yang masih hidup dan kami yang telah meninggal dunia, kami yang hadir, kami yang ghoib, kami yang kecil-kecil kami yang dewasa, kami yang pria maupun wanita. Wahai Allah, siapapun yang Engkau hidupkan dari kami, maka hidupkanlah dalam keadaan iman. Wahai Allah janganlah Engkau menghalangi kami, akan pahala beramal kepadanya dan janganlah Engkau menyesatkan kami sepeninggal dia dengan mendapat rahmat-Mu wahai Tuhan lebih belas kasihan. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.

Dilanjutkan dengan Membaca Yasin atau Surat Pendek

Pada satu hadisnya, Rasulallah bersabda yang artinya, " Barangsiapa berziarah ke kuburan kedua orang tuanya setiap Jumat, lalu membacakan di sisinya Surat Yasin, niscaya akan diampuni sebanyak jumlah ayat dan huruf yang dibaca."

Hadis riwayat Ibnu ‘Adi dari Abu Bakar ini masih diperselisihkan para pakar ahli hadis. Dalil membaca surat Al-Qur’an di kuburan memang tidak ada yang shahih dari Rasulullah. Semuanya dhaif seperti yang dijelaskan al-Mubarakfuri dalam kitab Tuhfah al-Ahwadzi Syarah Sunan at-Tirmidzi.

Namun, bukan berarti hadis dhaif tersebut tidak boleh diamalkan. Apalagi hadis tersebut di atas dikuatkan pendapat para ulama.

Seperti riwayat al-Marwazi dari Ahmad bin Hanbal, beliau mengatakan: " Bila kalian masuk ke dalam taman makam (kuburan), maka bacalah al-Fatihah, Surat Ikhlash dan al-Muawwidzatain (al-Falaq dan an-Naas). Jadikanlah pahalanya untuk mayit-mayit kuburan tersebut, karena sungguh pahalanya sampai kepada mereka."

Riwayat Abu Hurairah juga mengatakan bahwa Rasulallah bersabda, " Siapa saja yang masuk kuburan kemudian membaca al-Fatihah, al-Ikhlash dan at-Takatsur dan lalu berdoa ’Aku jadikan pahala kalam-Mu yang telah aku baca untuk penduduk kuburan muslimin dan muslimat'. Maka mereka (ahli kubur) akan memintakan syafaat kepada Allah untuk orang tersebut."

5 dari 5 halaman

Tindakan yang Dilarang saat Berziarah

Tidak Duduk dan Menginjak Bagian Atas Kuburan

Setelah mengetahui tata cara ziarah kubur dan bacaannya, penting juga memerhatikan sikap ketika berziarah. Ketika berziarah, jangan duduk dan menginjak bagian atas kuburan.

“Janganlah kalian sholat (berdoa) kepada kuburan, dan janganlah kalian duduk di atasnya." (HR. Muslim).

Hadis ini mengatakan bahwa manusia tidak boleh meminta sesuatu kepada kuburan karena itu adalah perbuatan syirik. Selain itu, peziarah juga tidak boleh duduk di atasnya.

Tidak Melakukan Tindakan Berlebihan

Tindakan  berlebihan yang tidak boleh dilakukan ketika di pemakanan seperti menjadikan makam layaknya masjid. Melakukan ritual sholat di kuburan sangat dilarang karena akan mengikis makna ibadah yaitu menyembah hanya pada Allah SWT.

Tindakan berlebihan lainnya yang tidak dianjurkan untuk dilakukan adalah mencium batu nisan atau menangis sambil meratapi makam di depannya. Hal ini dikarenakan bersikap berlebihan dalam urusan agama adalah hal yang terlarang, termasuk dalam melaksanakan ritual ziarah kubur ini. Rasulullah bersabda:

“Waspadalah kalian pada sikap berlebihan. Sesungguhnya binasanya orang-orang sebelum kalian disebabkan berlebihan dalam urusan agama.” (HR. Ahmad)