Liputan6.com, Jakarta Belum lama ini masyarakat dihebohkan dengan munculnya ular kobra di sejumlah daerah di Indonesia. Fenomena yang disebut sebagai teror ular ini membuat resah warga di sejumlah daerah. Tak hanya satu atau dua ular saja yang muncul tapi hingga belasan.
Baca Juga
Ada yang ditemukan di tumpukan barang, di saluran pembuangan air pendingin ruangan, ataupun plafon. Seperti 15 anak ular kobra yang belum lama ini ditemukan di perumahan Citayam. Menurut Danru Rescue 1 Damkar Bogor Arman Riyanto, anak ular kobra ditemukan di selokan Blok E Komplek Perumahan Citayam Village.
Advertisement
Dua hari selang kejadian ditemukannya 15 anak ular kobra di perumahan Citayam, kembali ditemukan 18 anak ular kobra di Kembangan, Jakarta Barat. Belasan ular cobra seukuran kurang lebih 20 sentimeter ditemukan di kloset kamar mandi warga di Jalan Langgar RT04/03 Joglo, Kembangan, Jakarta Barat, Minggu (15/12/2019).
Hingga saat ini masih dilakukan pengamanan dan penelitian terkait penyebab kemunculan ular kobra yang meneror warga ini. berikut fakta kemunculan 18 ular kobra di Jakarta Barat yang Liputan6.com kutip dari Merdeka.com, Senin (16/12/2019).
1. Bersarang di Gudang Bekas Kolam
Menurut Kepala Seksi Operasional Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Barat Eko Sumarno, ular kobra tersebut bersarang di gudang bekas kolam.
"Jumlah ular kobranya sebanyak 18 ekor ada di bekas kolam, menjalar ke kamar kloset kamar mandi warga," ujar Eko.
Eko mengatakan, telah mengerahkan satu regu damkar, dengan empat anggota untuk mengevakuasi belasan anak ular kobra tersebut. Penanganan kurang lebih memakan waktu 30 menit. Sementara waktu, belasan anakan ular kobra tersebut sekarang diamankan di Kantor Damkar Sektor Kembangan, Jakarta Barat.
Advertisement
2. Induk Ular Kobra Mencari Sarang hingga ke Kloset
Selain di bersarang di gudang pabrik bekas kolam, ternyata induk ular kobra juga mencari sarang-sarang di tempat lain. salah satunya di lahan kosong dan terdapat pohon bambu yang bersebelahan dengan kuburan. Diketahui lahan kosong yang diduga tempat bersarang ular tersebut baru saja direnovasi.
Jadi kemungkinan ular-ular tersebut mencari sarang lain, seperti di kloset-kloset. Hera, pemilik rumah mengatakan ular kobra tersebut ditemukan suaminya saat akan ke kamar mandi. Kamar mandi tersebut memiliki saluran terhubung dengan gudang bekas kolam pabrik milik ayahnya.
Tak hanya itu, Hera mengaku menemukan anak ular air yang masuk ke dalam kamar tidurnya. Oleh karena teror ular tersebut, Hera langsung melaporkan ke petugas Damkar.
3. Analisa Ular Kobra Masuk Pemukiman Warga
Ada beberapa alasan mengapa hewan yang memiliki habitat di alam liar ini bisa memasuki perkampungan warga. Menurut herpetolog dari Yayasan Herpetofauna Indonesia, Nathan Rusli, alasan terbesar masuknya kobra ke pemukiman warga karena alih fungsi lahan.
Lahan yang awalnya hutan atau kebun kini berganti menjadi perumahan. "Mayoritas satwa akan mati atau berpindah, namun beberapa jenis seperti ular kobra memiliki daya adaptasi yang sangat tinggi. Maka dapat bertahan hidup dan berkembang biak di pemukiman," ujarnya Nathan.
Menurutnya ular kobra juga tidak memiliki habitat tetap dan bisa berpindah ke mana pun.
"Kebanyakan jenis ular, termasuk ular kobra tidak menunjukan perilaku pengasuhan anak. Setelah bertelur, ular akan pergi meninggalkan telurnya untuk menetas. Lalu usai menetas anak ular akan bertahan hidup sendiri, mencari makan sendiri," ucap dia.
Perpindahan ular salah satunya mengikuti makannya. Salah satu mangsa utama ular kobra ialah tikus. Binatang yang umum ditemukan di pemukiman warga.
Advertisement
4. Dampak Musim Hujan
Selain itu alasannya musim juga bisa menjadi pengarub cepatnya ular berkembang biak. Musim hujan seperti sekrang ini adalah waktu di mana telur-telur ular menetas termasuk telur ular kobra. Satu ekor kobra bisa menghasilkan 10-20 butir dalam sekali waktu.
5. Cara Menghindari
Herpetolog itu juga memberikan tips kepada masyarakat supaya rumahnya seminimal mungkin terhindar dari kobra. Salah satunya dengan menghilangkan tumpukan-tumpukan barang bekas. Karena kondisi seperti itu rentan dijadikan sarang ular.
Menurut Herpetolog, ular berbisa apapun pada dasarnya takut kepada manusia. Mereka akan menggigit bilamana merasa terancam. Oleh karena itu, ada beberapa tips untuk menghindari gigitan ular.
Pertama adalah senantiasa waspada di mana anda meletakkan tangan dan menginjakkan kaki. Jangan sampai tidak sengaja menyentuh ataupun menginjak kobra. Kedua, gunakan senter ketika berjalan di tempat gelap.
Kemudian juga saat menjumpai ular usahakan menghindar secara perlahan. Tujuannya supaya tidak mengagetkan ular dan tidak membuat hewan buas itu merasa terancam.
Advertisement