Sukses

Kisah Tuna Netra Yatim Piatu, Beli Rumah Rp 200 Juta Tunai

Berkat jerih payahnya, wanita ini mampu mewujudkan impian.

Liputan6.com, Jakarta Keterbatasan tidak menjadi penghalang untuk terus berusaha dan meraih impian. Seperti kisah inspiratif wanita bernama Esah Hussin yang merupakan penyandang tuna netra. 

Wanita asal Malaysia ini adalah seorang yatim piatu yang sudah ditinggal oleh keluarganya sejak ia dilahirkan. Setelah hidup sebatang kara, Esah tinggal dan dibesarkan di sebuah panti asuhan di Kelantan.

Meski memiliki keterbatasan, tidak lantas membuat Esah Hussin menyerah begitu saja dengan keadaan. Bahkan di usianya yang menginjak 42 tahun ia sudah berhasil meraih impiannya, yaitu memiliki rumah sendiri. Kisah inspiratifnya banyak dibaca orang.

Esah membeli sebuah apartemen murah di Tanjung Tokong, Malaysia. Apartemen tersebut dibeli seharga RM72.500 atau sekitar Rp 200 juta. Wanita tersebut membeli tempat tinggalnya secara tunai. Kisah inspiratifnya viral.

2 dari 3 halaman

Termotivasi menyisihkan uang untuk membeli sebuah rumah

Dalam menempuh pendidikan dasar, Esah bersekolah di SK Pendidikan Khas Putri Elizabeth di Johor Baru. Kemudian ia melanjutkan pendidikannya dan pindah ke panti asuhan di Setapak, Kuala Lumpur. Setelah menyelesaikan pendidikannya, ia menemukan rumah St. Nicholas.

Di rumah tersebut, ia belajar berbagai keterampilan dasar kehidupan, keterampilan komunikasi, hingga Teknologi Informasi (TI). Waktu terus berjalan, akhirnya ia bertemu dengan orang yang melatihnya, Jayah Doraisamy.

Jayah memotivasi Esah untuk menyisihkan uang untuk membeli sebuah rumah, dan menganggap itu sebagai salah satu tujuan hidup. Jayah merasa sangat bangga dengan pencapaian Esah.

"Saya bangga padanya, dan percaya bahwa ia dapat menjalani hidupnya dengan nyaman sekarang." tutur Jayah Doraisamy seperti dikutip Liputan6.com dari World Of Buzz, Jumat (20/12/2019).

3 dari 3 halaman

Mengumpulkan uang hasil jerih payahnya selama 19 tahun.

Setelah memiliki bekal pengetahuan dari rumah St. Nichola, Esah bekerja sebagai pengumpul file dan petugas telemarketing. Dari pekerjaannya tesebut ia menyisihkan uang senilai RM500 atau sekitar Rp 1,6 juta setiap bulannya.

Selain itu, saat Esah mengalami kekurangan untuk biaya hidup, ia terkadang bernyanyi di acara-acara untuk mendapat uang tambahan. Dengan mengumpulkan uang hasil jerih payahnya selama 19 tahun, kini ia mampu membeli rumah seharga Rp 200 juta secara tunai.

"Saya senang dan puas dengan apa yang saya miliki hari ini dan ketika saya pindah, teman-teman saya datang untuk mengadakan syukuran rumah baru bersama saya," Jelas Esah.

Wanita tunanetra tersebut sudah berhasil mewujudkan impiannya, Esah Hussin juga berharap kepada orang-orang yang memiliki keterbatasan seperti dirinya untuk tidak menyerah dengan keadaan.

“Saya berharap orang-orang yang memiliki nasib yang sama dengan saya, untuk tidak bergantung pada orang lain. Mereka bisa hidup mandiri, sama seperti saya.” kata Esah.