Liputan6.com, Jakarta Bahaya kaporit pada kolam renang dapat masuk ke tubuh dengan berbagai cara. Dalam bentuk gas klorin yang masuk melalui pernapasan, kontak langsung air kolam renang berkaporit dengan kulit atau mata, serta saat air kolam renang tidak sengaja tertelan.Â
Baca Juga
Kaporit sendiri merupakan jenis desinfektan yang berbentuk bubuk putih yang akan terpecah di dalam air kolam menghasilkan oksigen dan gas klorin yang berbau menyengat, dan biasa digunakan di air kolam renang. Fungsinya untuk membunuh bakteri-bakteri patogen yang tersebar pada air kolam renang, dan juga untuk menjernihkan air kolam renang. Namun, jika penggunaannya tidak tepat, kaporit bisa berbahaya.
Advertisement
Bahaya kaporit pada air kolam renang bagi kesehatan tubuh perlu diperhatikan. Penggunaan kaporit pada kolam renang harus disesuaikan dengan konsentrasi yang dibutuhkan dan batas aman yang telah ditetapkan oleh badan regulasi.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (6/1/2020) tentang bahaya kaporit pada kolam renang bagi kesehatan tubuh
Iritasi Mata
Bahaya kaporit yang pertama adalah menyebabkan iritasi mata. Ketika bereaksi dengan zat-zat organik seperti urin dan keringat para perenang, klorin akan menghasilkan senyawa sejenis nitrogen triklorida.
Senyawa nitrogen triklorida dapat menyebabkan iritasi pada membran-membran mucus (lendir), sehingga memicu iritasi mata. Lama kelamaan mata yang sering terkena air kolam renang yang mengandung senyawa hasil reaksi tersebut bisa mengalami masalah penglihatan lainnya seperti kornea yang berawan, iritis, retinitis, hingga terbentuknya katarak.
Advertisement
Masalah Sistem Pencernaan
Bahaya kaporit selanjutnya adalah menimbulkan berbagai masalah sistem pencernaan. Saat tertelan, kaporit dapat menyebabkan berbagai gangguan pada sistem pencernaan. Gangguan paling umum saat menelan air kolam renang adalah rasa terbakar di tenggorokan.
Jika jumlah kaporit yang tertelan cukup banyak, maka bisa terjadi kerusakan pada jaringan-jaringan di dalam tubuh, terutama sepanjang jalur pencernaan.
Selain itu, jika konsentrasi kaporit yang terkandung dalam air kolam renang melebihi batas aman, dapat menyebabkan kerusakan pada mulut, esophagus, dan lambung, yang dalam keadaan parah dapat menyebabkan pendarahan.
Infeksi Kulit
Bahaya kaporit juga dapat menyebabkan iritasi kulit dan rasa terbakar pada kulit. Kontak dengan air kolam renang yang mengandung klorin berlebih akan menimbulkan ruam merah dan infeksi kulit.
Selain itu, klorin yang bereaksi dengan materi organik akan menghasilkan zat-zat toksik yang merusak kulit. Anak-anak jauh lebih rentan mengalami efek buruk akibat toksin dari kaporit pada kolam renang.
Advertisement
Gangguan Sistem Pernapasan
Sistem pernapasan merupakan salah satu sistem organ di dalam tubuh yang paling mudah terpapar oleh klorin dalam berbentuk gas di kolam renang. Bahaya kaporit dalam kolam renang dapat menyebabkan beberapa penyakit pada paru-paru seperti bronkitis dan exercise-induced bronchoconstriction (EIB) atau asma yang dipicu oleh olahraga.
Penyakit asma yang dialami seseorang setelah berenang seringkali disebut dengan istilah swimmer’s asthma. Tidak jarang seseorang dengan penyakit asma juga akan mengalami kambuhan ketika berenang.
Selain itu, senyawa klorin dalam kaporit juga dapat menyebabkan penyakit epiglottitis, yaitu pembengkakan dan inflamasi epiglottis yang mengganggu proses pernapasan. Penyakit-penyakit pernapasan akibat berenang cenderung lebih banyak terjadi pada seseorang yang berenang pada kolam renang indoor dengan sirkulasi udara yang buruk karena udara pada kolam renang indoor akan dipenuhi oleh gas klorin.
Kerusakan dan Perubahan Warna Gigi
Bahaya kaporit selanjutnya adalah dapat merusak dan membuat warna gigi berubah. Reaksi kaporit dengan air kolam renang menghasilkan pH air kolam renang yang tinggi. Ketidaksetimbangan pH inilah yang menyebabkan perubahan warna dan kerusakan gigi.
Klorin merupakan salah satu senyawa yang dapat menyebabkan perubahan warna pada gigi. Kondisi dimana perenang mengalami perubahan warna pada gigi bagian depannya dikenal sebagai swimmer’s calculus.
Selain perubahan warna, pH yang tidak setimbang pada kolam renang juga menyebabkan enamel gigi menjadi lunak dan membuat gigi lebih rentan terhadap kerusakan serta membuat gigi lebih sensitif. Dalam jangka panjang, gas klorin dapat menyebabkan korosi pada gigi, sering disebut sebagai swimmer’s erosion.
Dengan berbagai bahaya kaporit bagi kesehatan tersebut, diperlukan beberapa perlindungan saat berenang, seperti menggunakan kacamata renang, sumbat hidung, serta harus berhati-hati dalam membuka mulut ketika berenang agar tidak menelan terlalu banyak air kolam renang.
Advertisement