Liputan6.com, Jakarta Rasa haus merupakan reaksi alami tubuh saat kekurangan cairan. Merupakan hal normal merasa haus setelah makan makanan pedas atau melakukan olahraga berat, terutama ketika sedang panas. Namun, ada saat di mana Anda merasa haus secara berlebih bahkan ketika tidak dalam aktivitas berat atau panas. Karena bisa jadi itu tanda ada penyakit.Â
Baca Juga
Terkadang rasa haus dapat dirasakan saat tidur. Banyak faktor yang menyebabkan haus saat tidur. Faktor ini bisa merupakan faktor ringan seperti dehidrasi atau pola makan. Namun, selain dehidrasi dan pola makan, haus saat tidur bisa menjadi tanda adanya sebuah penyakit.
Advertisement
Penyakit yang menyebabkan haus berlebih ini tentunya disertai dengan gejala-gejala khas lainnya. Jika Anda sering merasa haus berlebihan, ada baiknya untuk mengonsultasikan masalah ini pada dokter dan ahli. Agar lebih waspada, berikut penyebab haus di malam hari, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa(7/1/2020).
Pola makan
Pola makan dapat memengaruhi rasa haus seseorang. Makanan dengan kadar garam tinggi bisa menyebabkan rasa haus berlebih. Tubuh menggunakan natrium untuk mempertahankan kadar cairan. Keseimbangan cairan dan natrium diperlukan untuk kesehatan jantung, hati, dan ginjal. Namun, terlalu banyak garam dapat meneyabkan rasa haus berlebih.
Garam mengeluarkan air dari sel-sel tubuh dan memaksa tubuh untuk menghemat air sebanyak mungkin. Sel-sel yang kekurangan air mengirim pesan kimiawi ke otak untuk meminta lebih banyak air, dan Anda mulai merasa haus yang berlebihan.
Jika sebelum tidur Anda mengonsumsi makanan asin, rasa haus bisa timbul saat tidur. Asupan natrium berlebih juga telah dikaitkan dengan masalah kesehatan, seperti osteoporosis, penyakit ginjal, dan hipertensi yang dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular dan stroke.
Advertisement
Dehidrasi
Dehidrasi merupakan kondisi tubuh tidak memiliki cukup air untuk melakukan aktivitas normal. Ini bisa terjadi karena banyak alasan, seperti olahraga, diare, muntah, dan terlalu banyak berkeringat.
Dehidrasi bisa terjadi saat tidur. Beragam faktor dapat menyebabkan dehidrasi saat tidur malam. Menurut National Sleep Foundation, gaya tidur seseorang bisa memengaruhi dehdrasi. Tidur dengan bernapas melalui mulut, mendengkur, atau menderita sleep apnea bisa menyebabkan dehdrasi saat tidur.
Selain itu berkeringat atau kondisi tempat tidur yang panas juga dapat menyebabkan dehidrasi. Aktivitas yang dilakukan sebelum tidur seperti olaharaga juga memengaruhi tingkat dehidrasi.
Xerostomia
Xerostomia atau mulut kering mengacu pada suatu kondisi di mana kelenjar ludah di mulut tidak menghasilkan cukup air liur untuk menjaga mulut tetap basah. Ketika kelenjar air liur di mulut tidak menghasilkan air liur yang cukup, Anda mungkin merasa perlu minum lebih banyak air untuk menghilangkan perasaan ini.
Xerostomia bisa disebabkan oleh pengobatan, usia, penggunaan tembakau, dan suhu panas. Tanda dan gejala mulut kering meliputi bau mulut, bibir pecah-pecah, gangguan rasa, sariawan, sakit tenggorokan, dan masalah mulut lainnya.
Advertisement
Diabetes mellitus
Diabetes mellitus bisa ditandai dengan haus berlebih. Pada orang dengan diabetes mellitus, tubuh tidak memproduksi insulin atau tidak dapat menggunakannya secara efektif. Akibatnya, glukosa dari makanan tetap berada dalam darah alih-alih masuk ke dalam sel, dan ini menyebabkan gangguan pada tubuh.
Ginjal harus bekerja lebih keras untuk menyaring gula yang tidak diinginkan dari darah. Saat tubuh mengeluarkan gula ke dalam urin, dibutuhkan cairan lebih. Kehilangan cairan ini menyebabkan orang tersebut merasa haus, sehingga minum dan buang air kecil lebih banyak.
Gejala umum kadar gula darah tinggi termasuk rasa lapar yang berlebih, penglihatan kabur, lebih rentan terhadap infeksi, kelelahan dan kekurangan energi.
Diabetes insipidus
Diabetes insipidus merupakan kondisi langka yang menyerang satu dari 25.000 orang. Penyakit ini berbeda dari diabetes mellitus, dan tidak melibatkan masalah dengan insulin. Bentuk diabetes ini terjadi ketika tubuh tidak dapat mengatur cairan dengan benar. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan dan kehilangan air dalam tubuh, menyebabkan buang air kecil dan haus yang berlebihan.
Ada berbagai jenis diabetes insipidus, masing-masing dengan penyebab berbeda. Namun, mereka semua melibatkan masalah dengan vasopresin, hormon antidiuretik yang membantu mengontrol pengeluaran cairan melalui ginjal. Seseorang dengan diabetes insipidus dapat mengeluarkan urin dalam jumlah besar dan tidak berbau.
Diabetes insipidus dapat menimbulkan gejala seperti demam tinggi, kulit kering, kebingungan, pusing, atau lesu.
Advertisement
Anemia
Dehidrasi sering menyertai anemia. Anemia adalah suatu kondisi di mana tubuh kekurangan cukup sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen cukup ke jaringan tubuh. Gejala anemia bervariasi tergantung pada tingkat keparahan anemia dan seberapa cepat berkembang. Anemia yang lebih parah dapat menyebabkan gejala bahkan ketika orang sedang beristirahat.
Anemia dalam bentuk yang parah akan menyebabkan rasa haus yang berlebihan. Ini bisa terjadi saat tidur. Anemia yang lebih parah dapat menyebabkan pingsan, pusing, meningkatnya rasa haus, berkeringat, denyut nadi lemah dan cepat, dan pernapasan cepat.