50 Kata-Kata Nyesek Banget, Cocok untuk Hati yang Tersakiti

1. “Kamu adalah alasan mengapa aku bisa tersenyum, dan terkadang kamu juga adalah menjadi alasan mengapa aku bisa menangis saat ini.”

2. “Selalu tersenyum walaupun sakit melihat orang yang kita sayangi dekat sama orang lain.”

3. “Bila aku tak berujung denganmu. Biarkan kisah ini ku kenang selamanya. Tuhan tolong buang rasa cintaku jika tak kau izinkan aku bersamanya.”

4. “Kenapa kamu harus muncul di saat aku mulai melupakanmu dari hatiku aku pernah nyesel kenal sama kamu.”

5. “Aku bodoh yang pernah mencintai kamu. Aku bodoh yang pernah berharap sedikit cinta darimu aku pernah nyesel pernah kenal sama kamu.”

6. “Lebih baik punya satu teman tapi setia, daripada punya 1000 teman tapi cuma dateng kalo ada butuhnya aja.”

7. “Penghianatan itu adalah hal yang menyakitkan. Begitu sakit rasanya terkhianati. Apalagi dikhianati oleh sahabat sendiri.”

8. “Manusia belajar sakit untuk mengenal sehat, maka dari itu aku belajar sakit hati untuk mendapatkan cinta sejati.”

1. “Mengingat masa lalu yang buruk hanya akan membuat kita semakin hidup dalam sebuah rasa benci dan amarah.”

2. “Bila sepi, degup ini seakan menyebutkan namamu. Mencoba abai, tapi malah terluka hatiku.”

3. “Selepas pergimu, segalanya menjadi senyap. Tapi tentangmu, tak mudah lenyap meski tak mungkin lagi kudekap.”

4. “Masa lalu adalah salah satu dari sekian banyak batu2 kecil dalam suatu hubungan.”

5. “Ingin rasanya untuk meredam emosi agar hubungan kita tetap baik-baik saja. Tapi aku tak bisa sendiri, aku butuh kamu. Cobalah untuk bersikap dewasa.”

6. “Jangan pernah main-main dengan perasaan. Kalau sudah sakit hati tuh disembuhinnya susah.”

7. “Sebenernya capek. Tapi rasa sayang gue lebih besar dari rasa capeknya.”

1. “Kekasih yang baik adalah seseorang yang bersedia meminjamkan bahunya untuk kekasihnya di saat menangis.”

2. “Maaf aku menyukaimu, aku tahu rasa ini tak pantas ku berikan padamu, tapi jujur aku sayang kamu walau kau tak tahu itu.”

3. “Ada satu hal terindah yang takkan pernah hilang saat aku bersamamu hal itu adalah saat pertama kamu memberikan sebuah senyum indahmu kepadaku.”

4. “Senyumanmu masih membekas, dalam ingatan yang terkupas, aku ingin melihat kembali, meski hanya di dalam mimpi.”

5. “Seharusnya rindu itu diawali dengan sebuah pertemuan. Dipisahkan dengan jarak. Kemudian diakhiri lagi dengan pertemuan yang membahagiakan.”

6. “Kau yang telah jauh pergi sekian lama dan menghancurkan beribu harapan kini kau datang dengan seuntai senyuman yang semanis dulu.”

1. “Kamu mendua bukanlah satu cara untuk memutuskan hubungan kita. Tapi satu cara Tuhan menjelaskan bagaimana kamu sebenarnya.”

2. “Di sini kau meninggalkan aku dengan kesedihan dan di sana kau sedang berbahagia bersama dia yang kau pilih sebagai penggantiku.”

3. “Jangan pernah kamu membohongi dia yang tulus mencintaimu. Sekali kamu berkata tak jujur, maka seterusnya ia akan sulit memercayaimu.”

4. “Berkata jujur memang sulit, namun itu jauh lebih baik daripada kamu berbohong yang hanya akan membuat hatimu jadi tak tenang.”

5. “Kamu bisa membohongiku. Kamu bisa bersembunyi dari kesalahanmu. Tapi perlu kamu ingat, kamu tidak akan pernah bisa sembunyi dari karmamu.”

6. “Ada saatnya aku mengalah, ada saatnya aku terdiam, ada saatnya aku bertahan, dan ada saatnya aku menjauh, melupakan semua tentang kita.”

1. “Yang pergi akan tetap pergi, walaupun kau telah menjaganya dengan begitu kuat. Yang datang akan datang, walaupun kau tidak menginginkan kedatangannya.”

2. “Seringkali cinta tidak menyadari kedalamannya hingga saat perpisahan tiba." - Kahlil Gibran

3. “Mungkin kita mencoba membuat kenangan sebanyak-banyaknya karena kita tahu, suatu hari nanti, kita tidak akan bisa lagi bersama.” - Makoto Shinkai, 5 Centimeters per Second

4. “Malam ini, aku merindukanmu untuk alasan tertentu. Air mata membasahi wajahku ketika aku mengenangmu dalam hatiku.” - Taeyeon, Rain

5. “Jangan pergi jauh jika aku tidak bersamamu. Ku tahu aku egois tapi cintamu itu adalah aku. Jangan pernah kamu lupa, ingatlah bahwa aku di sini menantimu." - Winner, But

6. “Selamat tinggal bila kau ingin pergi. Tak mungkin lagi ku memaksamu di sini. Lupakan aku bila tak cinta lagi. Doakan saja ku mendapatkan pengganti lebih darimu." - Rey Mbayang, Selamat Tinggal.

7. “Memang lebih sulit rasanya bila ditinggalkan daripada menjadi yang meninggalkan." - Bodie & Brock Thoene, Shiloh Autumn

1. “Mungkin hanya aku yang merindukanmu, meneteskan air mata, dan berharap bertemu secepatnya.”

2. “Berpikir positif saat kamu jauh itu susah, jadi hanya komunikasi yang baik yang bisa membuat kita saling memegang komitmen ini.”

3. “Marah percuma, dia enggak lihat ekspresimu. Menangis sia-sia, dia enggak bisa menghapus air matamu.”

4. “Seandainya yang di sana bisa lebih mengerti bahwa cemburu dan curiga ini karena rindu, mungkin enggak setiap hari selalu bertengkar begini.”

5. “Mungkin jika tak ada jarak, aku bisa mencintaimu lebih baik atau mungkin sebaliknya.”

6. “Selamanya rindu ini akan tetap utuh untukmu, meskipun jarak dan waktu memisahkan kita.”

7. “Kamu adalah orang yang tak tersentuh namun keberadaannya ada. Seseorang yang tak terlihat, namun kerinduannya begitu melekat.”

8. “Apa yang aku tulis itu semua adalah harapan. Berharap suatu saat kau bisa peka dengan perasaanku.”

1. “Bahkan ketika kamu pergi meninggalkan aku pun, hati ini ingin berbicara untuk menahan kepergianmu.”

2. “Bila suatu saat nanti kita berpisah, jangan pernah kamu lupakan semua kenangan indah kisah cinta kita.”

3. “Aku bisa saja melupakanmu, tapi aku tidak mau. Sebab setelah kepergianmu, hanya kenangan yang tersisa. Biaskan ia tetap berada di tempatnya.”

4. “Kepergianmu sudah cukup membuatku paham bahwa aku tak perlu lagi berharap terlalu tinggi.”

5. “Bukannya hati ini tak sakit dan bukannya hati ini tak hancur, bukan pula hati ini tak perih, namun hanya kepasrahan yang mengiringi.”

6. “Yang aku tahu, kekasih itu bisa membuat kita bahagia. Namun, kenapa yang aku rasakan malah sakit hati dan kecewa?”

7. “Jika aku memperlakukanmu seperti kamu memperlakukanku, kamu akan membenciku.”

8. “Jangan maunya egois, tapi saling mengerti. Jangan maunya menang sendiri, tapi saling introspeksi.”