Liputan6.com, Jakarta Jenis-jenis bakteri dibagi ke dalam beberapa kelompok yang berbeda. Bakteri sendiri merupakan organisme yang memiliki sel tunggal, tidak memiliki membran inti sel (bersifat prokariotik), serta memiliki ukuran mikroskopik (untuk melihatnya, kamu perlu menggunakan mikroskop).
Struktur sel bakteri termasuk sederhana jika dibanding dengan makhluk hidup lainnya. Selain itu, bakteri juga tidak memiliki inti sel (nukleus), kerangka sel, dan organel lainnya contohnya mitokondria dan kloroplas.
Advertisement
Baca Juga
Jenis-jenis bakteri dikelompokkan ke dalam beberapa pembagian. Kamu bisa melihat jenis-jenis bakteri dari bentuknya, jumlah dan letak flagela, kebutuhannya terhadap oksigen, karakteristik dinding sel, hingga bagaimana cara mereka mendapatkan makanan.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (23/1/2020) tentang jenis-jenis bakteri.
Jenis-jenis Bakteri Berdasarkan Bentuk
Jenis-jenis bakteri yang pertama bisa dilihat dari bentuknya. Berikut pengelompokan bakteri berdasarkan bentuknya:
Basil (bacillus): berbentuk batang atau silinder dengan variasi monobasil (hanya satu), diplobacillus (bergandengan dua-dua) dan streptobacillus (bergandengan berbentuk rantai). Meski begitu, ada juga yang berbentuk agak bundar sehingga disebut coccobacillus. Contoh bakterinya adalah Bacillus anthracis.
Kokus (coccus): berbentuk bulat seperti bola. Variasinya adalah micrococcus (tunggal), diplococcus (bergandengan dua-dua), tetracoccus (bergandengan empat dan membentuk bujur sangkar), sarcina (bergerombol membentuk kubus), staphylococcus (bergerombol), dan streptococcus (bergandengan membentuk rantai). Salah satu contoh bakterinya adalah Staphylococcus aureus.
Spiral (sprillum): bakteri yang berbentuk lengkung dan nampak seperti spiral. Variasi bentuknya ada vibrio (berbentuk koma, jika lengkung kurang dari setengah lingkaran), spiral (jika bentuk lengkung lebih dari setengah lingkaran), dan spirochete (bentuk lengkung membentuk struktur yang fleksibel). Contoh bakterinya adalah Treponema pallidum.
Â
Advertisement
Karakteristik Dinding Sel
Jenis-jenis bakteri selanjutnya bida dilihat dari karakteristik dinding sel. Cara mengelompokkan bakteri berdasarkan karakteristik dinding sel dikenalkan oleh Hans Christian Gram pertama kali melalui pewarnaan gram.
Pada pengelompokan ini, bakteri dibedakan menjadi bakteri gram negatif, bakteri gram positif, dan bakteri tidak berdinding sel.
- Bakteri gram negatif adalah bakteri yang memiliki lapisan peptidoglikan tipis dan dinding sel mampu menyerap warna merah. Contohnya adalah bakteri bergenus Streptomyces, Streptococcus, Mycrobacterium tuberculosis, dll.
- Bakteri gram positif merupakan bakteri yang memiliki lapisan peptidoglikan tebal dan dinding selnya mampu menyerap warna violet. Contohnya adalah bakteri ungu, Enterobacteria, Vibrio, dll.
- Sama seperti namanya, bakteri tidak berdinding sel berarti tidak memiliki dinding sel. Salah satu bakteri yang bertipe ini adalah bakteri Micoplasma.
Jumlah dan Letak Flagela
Jenis-jenis bakteri juga dapat dilihat dari jumlah dan letak flagela. Flagela atau yang sering disebut dengan bulu cambuk adalah bagian dari struktur sel yang berbentuk batang atau spiral dan terletak pada dinding sel dan berfungsi sebagai alat gerak.
Beberapa contoh bakterinya adalah Pseudomonas aeruginosa (monotrik atau satu flagella di salah satu sisi), Aquaspirillum serpens (amfitrik atau satu flagella di setiap sisi), Pseudomonas fluorescent (lofotrik atau beberapa flagella di salah satu sisi), Salmonella typhosa (peritrik atau flagella di seluruh bagiannya), dan Escherichia coli (atrik atau tidak memiliki flagela).
Advertisement
Cara Mendapatkan Makanan
Jenis-jenis bakteri selanjutnya bisa dilihat dari cara mendapatkan makanan. Ada beberapa pembagian pada jenis-jenis bakteri yang dikelompokkan menurut cara mendapatkan makanan ini, yaitu
Bakteri Autotrof
Bakteri autotroph merupakan bakteri yang memproduksi sendiri makanannya. Bakteri autotrof terdiri dari:
- Bakteri fotoautotrof merupakan bakteri yang membutuhkan bantuan energi cahaya matahari untuk membuat makanannya dengan mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik. Contoh bakteri ini adalah bakteri hijau dan bakteri ungu.
- Bakteri kemoautotrof merupakan bakteri yang memanfaatkan energi dari rekasi kimia untuk membuat makanannya sendiri dari bahan organik.
Bakteri Heterotrof
Bakteri heterotrof merupakan bakteri yang memperoleh makanan dari organisme lain.
- Bakteri parasit merupakan bakteri yang memperoleh makanan dari organisme yang ditumpanginya. Umumnya bakteri parasit merupakan bakteri yang merugikan, misalnya Mycobacterium tuberculosi.
- Bakteri saprofit merupakan bakteri yang memperoleh makanannya dari sisa-sisa organisme lain, misalnya Escherichia.
- Bakteri Apatogen merupakan bakteri yang tidak dapat menimbulkan penyakit
- Bakteri Patogen merupakan bakteri yang dapat menimbulkan penyakit, contohnya clostridium
- Eubacteria merupakan bakteri yang disebut juga dengan bakteri murni, contohnya Monera
- Archaebacteria merupakan bakteri yang dapat hidup di tempat ekstrem
Kebutuhan Terhadap Oksigen
Jenis-jenis bakteri juga bisa dilihat dari kebutuhannya terhadap oksigen. Berbeda dari makhluk hidup lain yang membutuhkan oksigen, ada beberapa jenis bakteri yang bisa hidup tanpa oksigen. Bakteri jenis ini disebut dengan bakteri anaerob.
Meski begitu, tetap ada jenis bakteri yang membutuhkan oksigen untuk hidup atau sering disebut dengan bakteri aerob. Salah satu contoh bakteri aerob adalah bakteri nitrifikasi, yang akan mengubah amonia menjadi nitrat. Sedangkan contoh bakteri anaerob adalah Micrococcus denitrificans yang dapat merombak senyawa menjadi metan.
Â
Advertisement