Liputan6.com, Jakarta Penyakit tampek pada bayi merupakan infeksi menular yang disebabkan oleh virus. Penyakit Tampek sebenarnya adalah istilah lain dari Campak atau Rubeola. Penyakit ini menular dan dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama pada bayi dan anak-anak.
Baca Juga
Advertisement
Penyakit ini disebabkan oleh virus dalam keluarga paramyxovirus yang biasanya ditularkan melalui kontak langsung dengan penderita atau lewat udara. Virus ini menginfeksi saluran pernapasan dan kemudian menyebar ke seluruh tubuh.
Penyakit tampek pada bayi atau campak ini tidak boleh disepelekan bila tidak ingin anak terkena komplikasi. Diperlukan penanganan yang tepat dan konsultasi dengan dokter secara rutin agar kondisi anak bisa segera membaik.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (29/1/2020) tentang penyakit tampek pada bayi.
Penyebab Penyakit Tampek pada Bayi
Penyebab penyakit tampek pada bayi seperti yang telah disebutkan sebelumnya adalah virus yang sangat menular. Penularan dapat terjadi jika menghirup percikan air di udara dari bersin, batuk, atau ludah yang mengandung virus dari penderita. Selain itu, menyentuh barang yang terkontaminasi virus juga bisa menyebabkan bayi mengalami penyakit ini.
Virus penyebab penyakit ini dapat bertahan di udara dan di permukaan hingga lebih dari 2 jam lamanya. Itu sebabnya, jika menyentuh barang yang terkena percikan virus penyakit ini, lalu tidak sengaja mengucek mata, menempelkan tangan ke hidung atau mulut, bayi bisa saja ikut terinfeksi.
Dalam banyak kasus, jika penyakit ini tidak ditangani dengan baik dapat menjadi penyakit endemik yang menyebabkan banyak kematian, terutama di kalangan anak-anak yang kekurangan gizi.
Faktor-faktor risiko
Berikut faktor yang meningkatkan risiko terkena penyakit tampek pada bayi ini:
Anak-anak. Penyakit ini paling sering menyerang bayi dan balita karena mereka umumnya belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat.
Belum imunisasi campak. Jika belum pernah imunisasi campak, bayi semakin berisiko untuk mengalami penyakit ini.
Bepergian ke luar negeri. Jika bayi bepergian ke luar negeri di mana penyakit ini sering terjadi, maka ia akan lebih berisiko terkena penyakit tersebut juga.
Advertisement
Gejala Penyakit Tampek pada Bayi
Penderita penyakit tampek pada bayi awalnya mengalami gejala berupa batuk, pilek, dan demam. Kemudian sering kali muncul bercak keputihan di mulut, diikuti timbulnya ruam kemerahan di wajah.
Seiring waktu, ruam bisa menyebar ke hampir seluruh bagian tubuh. Gejala penyakit tampek pada bayi akan mereda secara bertahap tanpa pengobatan khusus, dan hilang kira-kira 10 hari setelah terinfeksi virus.
Segera hubungi dokter jika anak menunjukkan gejala-gejala seperti di bawah ini:
- Demam tinggi yang semakin parah
- Sulit dibangunkan
- Linglung atau terus menerus mengigau
- Kesulitan bernapas dan keluhannya tidak membaik setelah kamu membersihkan hidungnya
- Mengeluhkan sakit kepala parah
- Mengeluarkan cairan kuning dari mata
- Masih mengeluhkan demam setelah hari keempat ruam timbul
- Terlihat sangat pucat, lemah, dan lunglai
- Mengeluhkan sakit telinga
Komplikasi Penyakit Tampek pada Bayi
Jika ditangani dengan baik, komplikasi penyakit tampek pada bayi dan anak yang berujung kematian jarang terjadi. Virus Morbili dalam tubuh dapat menyebar ke seluruh bagian melalui pembuluh darah. Bila menyerang pencernaan, anak akan muntah dan diare hebat.
Hal yang paling mengkhawatirkan adalah komplikasi ke paru berupa radang paru (pneumonia). Anak akan kesulitan bernapas dan sesak napas. Komplikasi fatal lainnya yaitu ensefalitis yaitu radang otak yang menyebabkan anak kejang-kejang dan mengalami penurunan kesadaran. Anak-anak juga dapat mengalami perdarahan dan trombositopenia meskipun begitu hal ini jarang terjadi.
Secara umum, anak kamu akan berisiko mengalami komplikasi jika:
- Masih berusia di bawah satu tahun.
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
- Memiliki kondisi medis tertentu, seperti terkena penyakit kronis.
Advertisement
Pengobatan dan Pencegahan Penyakit Tampek pada Bayi
Pengobatan Tampek
Penyakit tampek pada bayi dapat sembuh sendiri secara bertahap dalam beberapa hari. Namun untuk membantu meredakan gejala, penderita bisa banyak minum air putih dan minum obat pereda nyeri. Asupan suplemen vitamin A juga bisa membantu meredakan gejala.
Kunci mengatasi penyakit tampek pada bayi anak adalah dengan memperbanyak istirahat. Oleh karena itu, pastikan anak mengurangi aktivitas fisik dan bermainnya untuk sementara waktu.
Selain itu, memerhatikan asupan makanan bergizi memegang peranan penting untuk mengatasi campak pada bayi dan anak. Konsumsilah makanan bergizi seimbang dari buah dan sayuran yang banyak mengandung vitamin.
Banyak orang percaya jika campak pada bayi dan anak tidak boleh kena air karena dapat memperparah bercak merah di kulitnya. Akibatnya, tidak sedikit orangtua yang tidak memperbolehkan anaknya untuk mandi.
Padahal faktanya, setelah anak sudah tidak demam lagi, kamu dapat memandikannya. Hal ini dilakukan untuk mengurangi gatal karena ruam sekaligus memberikan kenyamanan untuk si kecil.
Pencegahan Tampek
Penyakit tampek pada bayi bisa dicegah dengan pemberian vaksin campak dan dilanjutkan dengan vaksin gabungan untuk campak, gondongan, dan rubella (vaksin MMR). Pemberian vaksinasi harus sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh dokter.
Selain imunisasi, penderita campak disarankan tetap di rumah sampai gejala mereda, guna mencegah penularan penyakit.