30 Kata-Kata Romantis Pendaki Gunung, Manis Penuh Cinta

1. “Mencintai dirimu sama halnya mencintai alam. Semakin dijaga maka kita akan merasakan kebahgiaann yang sesungguhnya.”

2. Semakin banyak puncak yang ku jamahi, aku semakin mengerti akan arti cinta. Cinta membutuhkan waktu dan pengorbanan, cinta itu merawat, saling membutuhkan dan saling memberi.

3. Cinta itu ibarat mendaki di musim hujan. Semakin kau egois untuk menaklukan puncak, semakin dekat pula kau pada kematian. Semakin kau memaksakan cinta yang tak hadir, semakin jauh pula kau dari orang yang kau sayangi.

4. “Cinta kubawa naik, rindu kubawa turun.”

5. Sejak pertama kali menyaksikan keindahan alam, sejak itu pula aku mencintai alam. Sejak pertama kali melihat betapa indahnya matamu, sejak itu pula aku mencintai dirimu.

1. “Jika ingin menganliku lebih dalam, maka kenalilah gunung terlebih dahulu karena, aku berasal dari situ.”

2. “Beribu gunung akan kudaki. Asalkan aku bisa mendapatkan cinta darimu.”

3. “Tenanglah, aku sudah belajar banyak dari gunung. Belajar bagaimana caranya bersabar dan tidak akan pernah menyerah untuk mendapatkan cinta darimu.”

4. Mendaki itu butuh perjuangan berat dan mental yang kuat. Sama seperti saat aku ingin mendapatkan dirimu, butuh pejuangan dan mental. Kuharap kau mengerti.

5. “Mendaki gunung yang melelahkan saja aku bisa apalagi menaklukan hatimu.”

1. “Aku tahu bila eidelwies itu bunga paling indah sayangnya, aku tak ingin membawanya untukmu. Tetapi, aku akan membawamu kesana karena, kau pantas berada di tempat terindah.”

2. “Sedingin apa pun suhu di gunung. Asalkan bersamamu semuanya terasa menjadi hangat.”

3. “Aku akan berjuang untuk keindahan sang fajar, seperti itu pulalah aku akan berjuang untuk kebahagiaan dirimu.”

4. “Sepertinya, saat ini aku baru menyadari karena, sang mentari yang muncul di ufuk timur itu masih kalah sinarnya dengan ucapan selamat pagi darimu yang akan selalu kau perdengarkan di telingaku setiap hari.”

5. Jangan khawatir, ketika mendaki, bukan puncak tertinggi yang menjadi tujuan utamaku. Pendakianku kulakukan untuk pulang, untuk kembali kepada pelukan hangatmu.

1. “Dalam pendakian, kamu selalu dihadapkan dengan masalah baru di mana kamu harus melakukan gerakan intuitif dan kemudian menganalisisnya untuk mencari tahu mengapa mereka bekerja, dan kemudian belajar dari mereka.”

2. "Hanya mereka yang akan mengambil risiko melangkah terlalu jauh yang dapat mengetahui sejauh mana mereka bisa melangkah." - T.S. Eliot

3. “Ketika kamu pergi ke gunung, kamu melihat dan mengaguminya. Dalam arti tertentu, gunung memberimu tantangan, dan kamu mencoba mengungkapkan tantangan itu dengan mendakinya. ”

4. “Kejar beberapa jalan, betapapun sempit dan bengkoknya, di mana kamu bisa berjalan dengan cinta"

5. “Seseorang tidak bisa mengambil nafas cukup besar untuk seumur hidup, kita tidak bisa makan dengan porsi cukup besar sehingga kita tidak perlu makan lagi. Demikian pula, aku tidak berpikir pendakian apa pun dapat membuatku puas untuk tidak pernah mendaki lagi. "

1. “Mendaki gunung akan mencapai kedamaian abadi, sama halnya mencintaimu yang memberikan ketenangan dan kebahagiaan yang abadi.

2. “Eidelweis adalah bunga keabadian. Sama halnya seperti cintaku padamu yang akan selalu abadi.”

3. “Mendaki seperti sebuah candu di mana, saat raga ini lemah, akan kuat dengan sendirinya karena rasa cinta kepada sebuah gunung, Begitu pula dengan cintaku kepadamu yang akan selalu kuat walau raga ini sudah tak lagi berarti.”

4. “Keindahan alam lebih dari cukup untuk menyejukkan hatimu yang bersedih dan menyembuhkan hatimu yang terluka.”

5. “Temani aku sampai puncak gunung, maka aku akan menemanimu sampai puncak hidupmu.”

1. ”Untuk menjadi seorang pendaki kita harus menerima bahwa kepuasan jarang terjadi dengan segera.”

2. “Mendakilah ketika kamu lelah menjalani hidup, puncak dan segenap pemandangannya akan menghapus beban yang saat itu kamu pikul.”

3. “Belajar tentang alam, mencintai alam, dan tetap dekat dengan alam. Hal itu tak akan membuat kamu gagal.”

4. “Tidak ada kebahagiaan, jika apa yang kita percaya berbeda dengan apa yang kita lakukan.”

5. Lebih baik terjatuh saat mendaki, daripada jatuh cinta kepada orang yang tidak tepat.