Liputan6.com, Jakarta Transportasi online kini sudah lekat dengan kehidupan masyarakat. Penggunaannya yang mudah dan tarifnya yang cukup bersaing membuat moda transportasi ini menjadi pilihan.
Beberapa kali, transportasi online atau biasa disebut ojek online (ojol) sering menjadi perbincangan hangat dikalangan warganet. Hal ini karena adanya para pengemudi kerap melakukan kisah yang heroik atas dasar kemanusiaan.
Advertisement
Baca Juga
Salah satu di antaranya adalah kisah viral pada Senin (23/02/2020) yang dialami oleh Angelique Angkuw. Kisah ini tentang ia dan suami yang hendak membawa pulang jenazah sang anak yang meninggal di sebuah rumah sakit di Jakarta Timur.
Kronologi kisah ini terjadi pada Senin minggu lalu (17/02/2020). Saat itu, Angelique dan sang suami sedang berada dalam keadaan duka. Hari itu, ia kehilangan anaknya di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) sebuah rumah sakit di Jakarta Timur. Namun, masih ada nasib baik baginya, segala proses administrasi tidak dipersulit.
"Proses ini itu sampe proses di kamar jenazah semua ga di persulit sangat lancar" tulis Angelique di postingan akun Facebooknya.
Kesulitan mendapatkan Ambulans, Ojol menjadi pilihan.
Setelah selesai dengan berkas administrasi, waktu telah menunjukkan pukul 17.30 WIB. Waktunya ia harus membawa pulang jenazah sang anak untuk segera dimakamkan. Namun, ada kendala lagi yang harus ia hadapi. Yakni kesulitan untuk menemukan kendaraan pembawa jenazah.
Angelique dan suami yang tak memiliki kendaraan pribadi, awalnya berinisiatif untuk memanfaatkan fasilitas yang dimiliki oleh rumah sakit. Akan tetapi, ambulans milik rumah sakit tersebut ternyata sangat jarang berada di posisi stand by.
"Kalau ambulan RS gak pernah stand by, mau pakai milik DKI? Tapi nanti datangnya lama. Kalau pakai yang swasta biayanya mahal, gimana?" tutur si pengurus jenazah kepada suami Angelique.
Berada dalam posisi bimbang, akhirnya suami dari Angelique memutuskan untuk menggunakan ojek online. Hal ini dikarenakan biayanya akan relatif lebih murah, serta tidak membutuhkan waktu yang lama untuk datang. Ia juga berpikir bahwa yang dibawa hanyalah jenazah bayi, sehingga ditaruh di pangkuan saja sudah cukup.
Advertisement
Sempat mengalami penolakan berkali-kali
Ternyata cobaan masih menderu keluarga kecil Angelique. Setelah beberapa saat mencoba untuk memesan taksi online, pasangan ini mendapatkan penolakan berkali-kali. Para pengemudi menolak karena tak ingin mobilnya digunakan untuk mengangkut jenazah.
Hingga akhirnya, rasa putus asa pun menyelimuti benak Angelique. Ia pun memanjatkan doa kepada Tuhan, "Ya Allah ini pesan go car yang terakhir, tolong orang ini mau terima kami yg sedang membawa jenazah anak kami", doa Angelique dalam hati.
Sembari mengetuk layar ponselnya dan kembali membuat order, akhirnya doa dari Angelique terjawab sudah. Pengemudi atas nama Weimpy Sulendra menyanggupi permintaan Angelique untuk mengangkut pulang jenazah bayinya.
Driver tidak ingin dibayar
Sepanjang jalan, rasa duka sekaligus haru menyeruak dalam benak Angelique. Di dalam taksi online, sembari menggendong jenazah sang anak, ia terus menangis dalam diam. Sementara sang suami mengobrol dengan si pengemudi agar menentramkan suasana.
Sesampainya di rumah , suami Angelique menyodorkan uang untuk membayar tarif tumpangan tersebut. Namun, si pengemudi sembari tersenyum menolak dengan halus. Bahkan, ia kemudian mengeluarkan selembar uang berwarna merah dan memberikannya kepada suami Angelique. "Ini pak saya titip saja, untuk membelikan air mawar," ujar Weimpy Sulendra.
Kemudian Angelique dan suami mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan yang diberikan oleh Weimpy. Atas nama kemanusiaan, dengan tulus ia memberikan bantuan berupa jasa dan materi.
Kisah ini telah dibagikan sebanyak 4 Ribu kali di Facebook. Kemudian juga telah dibagikan ulang oleh akun @kirekswasta di Twitter yang mendapatkan respon positif dari warganet.
Advertisement