Liputan6.com, Jakarta Kanker payudara merupakan kondisi ketika sel kanker terbentu di jaringan payudara. Kanker bisa terbentuk di kelenjar yang menghasilkan susu atau di saluran yang membawa air susu dari kelenjar ke putting payudara. Kanker juga bisa terbentuk di jaringan lemak atau jaringan ikat di dalam payudara.Â
Baca Juga
Kanker payudara muncul akibat adanya kerusakan DNS yang menyebabkan sel-sel bertambah ganas. Ada banyak yang memicu kerusakan ini, salah satu yang paling umum adalah pola gaya hidup tidak sehat.
Advertisement
Salah satu bentuk pola gaya hidup tidak sehat adalah kebiasaan konsumsi makanan tidak sehat. Terdapat beberapa jenis makanan yang dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Makanan kurang sehat tersebut dapat memicu berkembangnya sel kanker payudara.
Berikut makanan yang meningkatkan risiko kanker payudara yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (25/2/2020).
Makanan dengan Lemak Trans dan Lemak Jenuh
Tubuh membutuhkan asupan lemak sebagai sumber energi. Namun, lemak yang dibutuhkan adalah jenis lemak sehat seperti lemak tak jenuh tunggal dan lemak tak jenuh ganda.
Lemak jahat seperti lemak trans dan lemak jenuh sebaiknya dihindari. Hal ini dikarenakan kedua jenis lemak tersebut tidak baik untuk kesehatan. Terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung lemak trans dan lemak jenuh menjadi salah satu risiko kanker payudara.
Makanan dengan lemak trans yang dapat memicu kanker payudara biasanya terdapat pada makanan olahan dan kemasan. Sedangkan makanan dengan lemak jenuh seperti santan, mentega, dan produk susu.
Advertisement
Makanan yang Dibakar
Makanan yang meningkatkan risiko kanker payudara selanjutnya adalah makanan yang dibakar. Memanggang atau membakar daging di atas api tinggi dalam waktu lama memicu terbentuknya senyawa yang disebut heterocyclic amine (HCA) dan polycyclic aromatic hydrocarbon (PAH).
Kedua senyawa pada makanan ini tergolong sebagai zat karsinogen yang dapat menjadi pemicu berkembangnya sel kanker. HCAs terbentuk ketika lemak dan cairan dalam daging keluar dan menetes ke api pembakaran, menyebabkan timbulnya kobaran api dan asap.
Asap yang mengandung PAH ini kemudian menempel pada daging. Senyawa ini juga ditemukan pada makanan yang hangus. Namun, bukan berarti makanan yang dibakar menyebabkan kanker payudara.
Kedua senyawa dalam makanan ini bisa menjadi pemicu berkembangnya kanker bila sudah menyebabkan kerusakan pada mutagenik. Untuk menghindari makanan pemicu terbentuknya sel kanker payudara, kamu bisa merebus atau mengukus bahan makanan.
Makanan Kalengan
Makanan kaleng merupakan satu di antara makanan yang meningkatkan risiko kanker payudara. Hal ini dikarenakan makanan kaleng pada umumnya dilapisi bisphenol-A (BPA).
BPA merupakan bahan kimia yang terbukti dapat merusak DNA di dalam tubuh. Selain itu, makanan kaleng juga cenderung diolah dengan banyak tambahan gula, garam, dan pengawet. Adanya bahan tambahan tersebut tak sehat jika dikonsumsi terlalu banyak dan terlalu sering.
Jika kamu ingin membeli makanan kaleng, pastikan kalengnya diberi label dengan jelas ‘Bebas BPA’. Untuk menghindari pemicu kanker payudara, lebih banik memperbanyak makanan segar yang dimasak langsung.
Advertisement
Daging Merah
Makanan yang meningkatkan risiko kanker payudara lainnya adalah daging merah. Hal ini dikarenakan daging merah mengandung lemak jenuh dan kolesterol yang lebih tinggi dibanding daging putih seperti daging ungags atau ikan.
Mengonsumsi terlalu banyak daging merah dalam jangka panjang, lemak tubuh dan kadar kolesterol darah terus meningkat. Makanan ini dapat meningkatkan risiko mengalami obesitas. Perempuan dengan lemak berlebih cenderung memproduksi lebih banyak jumlah estrogen dari semestinya. Kelebihan estrogen merupakan faktor pemicu tumbuhnya sel kanker payudara.
Gula
Memiliki kebiasaan makan dengan gula dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara karena berpotensi kelebihan berat badan. Hal ini dikarenakan makanan manis tinggi gula dapat mempengaruhi kerja insulin tubuh. Ini akan mengakibatkan kamu berpotensi terkena resistensi insulin.
Kondisi tersebut akan membuat tubuh tidak merespon insulin. Akibatnya semakin banyak glukosa yang mengalir bebas dalam pembuluh darah. Hal ini kemudian menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak hormon estrogen dan androgen. Produksi kedua hormon yang tidak terkendali akibat konsumsi makanan mengandung gula bisa menjadi penyebab peningkatan risiko kanker.
Advertisement