Liputan6.com, Jakarta Baru-baru ini terjadi peristiwa tragis yang memilukan. Seorang transgender ditembak mati usai buang air kecil di toilet wanita.Â
Ya, isu transgender memang menjadi hal yang sensitif. Sampai saat ini para transgender selalu mendapat perlakuan yang berbeda dari masyarakat. Hal ini pula tak hanya terjadi di Indonesia saja, namun perlakuan yang berbeda ini pun juga terjadi di Puerto Rico.
Advertisement
Baca Juga
Kejadian tragis ini menimpa seorang transgender bernama Neulisa Luciano Ruiz. Ia ditembak mati orang usai menggunakan toilet wanita pada sebuah restoran cepat saji.
Ia dikabarkan meninggal pada Senin, 24 Februari 2020 di Toa Baja di utara Puerto Rico. Kejadian ini pun akhirnya menjadi viral di Puerto Rico dengan banyaknya netizen Twitter yang mengunggah cuitan atas kematian Ruiz. Cuitan tersebut pun menyebatkan tagar #SeLlamabaAlexa atau "Namanya Alexa".
Banyak netizen yang menyuarakan dukungannya dengan mengunggah kenangannya bersama Alexa maupun potretnya di media sosial Twitter.
Diketahui bahwa Neulisa Luciano Ruiz menggunakan nama Alexa, maka dari itu netizen pun menuliskan nama tersebut. Berikut ulasan kisah tragis transgender ditembak mati usai menggunakan toilet wanita yang Liputan6.com kutip dari berbagai sumber, Sabtu (29/2/2020).
Beredar sebuah video Alexa usai menggunakan toilet sebelum ia ditembak
Neulisa Luciano Ruiz atau juga dikenal dengan nama Alexa meninggal usai ditembak setelah ia menggunakan toilet wanita. Hal ini diketahui melalui sebuah video yang tersebar sebelum kematiannya.
Melansir dari Daily Mail, Sabtu (29/2/2020) beredar sebuah video yang menunjukan Alexa menggunakan sebuah toilet. Dalam video tersebut terlihat bahwa ada orang yang merekamnya serta meneriakinya dengan umpatan. Sesaat sebelum kematiannya.
Mengutip dari Daily Mail, setidaknya ada 10 tembakan yang diletuskan dalam video tersebut. Selain itu diduga orang yang melakukan penembakan ialah anak belasan tahun.
Advertisement
Aktivis LGBT melapor kepada pihak berwenang atas kematian Alexa
Pedro Julio Serrano, seorang aktivis LGBT yang berbasis di Puerto Rico melapor ke pihak berwenang untuk mengusut kasus ini. Dia mengatakan Alexa "dibuntuti dan diburu" sebelum pembunuhannya. Selain itu hal ini merupakan kejahatan rasial.
Pelaku penembakan sedang diburu oleh pihak berwenang
Saat ini pihak berwenang pun sedang memburu pelaku pembunuhan Alexa. Beberapa orang yang diduga menjadi tersangka ternyata masih belia, yaitu berumur 17 hingga 18 tahunan. Selain itu Alexa pun ditemukan jasadnya dalam keadaan penuh tembakan.
Advertisement