Sukses

Takut Sebarkan Virus Corona, Mahasiswa di Wuhan Ini Karantina Diri di Garasi

Tak ingin menularkan virus ke orang lain, pria ini mendekam di garasi.

Liputan6.com, Jakarta Penyebaran virus Corona yang berawal di Wuhan, China ini tengah menjadi perbincangan banyak orang di berbagai belahan dunia. Pasalnya, korban dari wabah virus Corona ini tak hanya terjadi di China saja, akan tetapi beberapa negara di Asia bahkan Eropa juga terdapat pasien dari virus ini. Jumlahnya juga terus bertambah. 

Virus mematikan ini telah membuat publik melakukan berbagai upaya agar tidak terinfeksi corona Covid-19. Di tengah wabah Virus Corona yang telah menginfeksi ribuan orang, terdapat cerita haru di baliknya.

Seperti kisah yang satu ini. Lantaran tak ingin menularkan virus corona Covid-19 ke orang lain dan keluarga, seorang mahasiswa di salah satu universitas Wuhan bernama Guo Yeu memutuskan untuk mengkarantina dirinya sendiri di garasi. 

Tak hanya itu saja, ia juga menghindari kontak langsung dengan keluarganya dan juga orang lain. Untuk berita selengkapnya, berikut Liputan6.com ulas kisah pria yang rela mendekam di garasiyang dilansir dari World of Buzz, Senin (2/3/2020)

 

2 dari 3 halaman

Mengarantina diri sendiri di garasi

Cerita ini bermula saat Gou Yeu harus kembali ke Cangzhou dari Wuhan pada 22 Januari 2020. Mengetahui tengah berada di pusat virus Corona, ia melakukan pencegahan dengan menggunakan sarung tangan dan juga masker tiga lapis. 

Tak hanya itu saja, ia juga meminta sang ayah untuk membawa alkohol ke bandara agar ia bisa mensterilkan barangnya sendiri ketika sampai di bandara. Sepanjang perjalanannya, pria 25 tahun ini juga tidak berbicara dengan siapa pun untuk mengurangi kontak dengan manusia.

Baru kembali dari pusat virus Corona, dan takut menyebarkan virus ke orang lain termasuk keluarganya. Guo Yeu memutuskan untuk mengarantina dirinya sendiri saat ia sampai di rumah. 

"Karena saya kembali dari Wuhan, saya takut menyebarkan virus ke orang lain sehingga saya berencana untuk mengkarantina diri selama 14 hari." 

Dua hari kemudian, ia mendapat kabar teman sekelasnya di universitas terinfeksi virus Corona. Ia pun insitiatif untuk memeriksakan diri, dan hasilnya positif. Ia pun harus di rawat di rumah sakit, namun pada 7 Februari ia dinyatakan sudah sembuh dan dipulangkan dari rumah sakit. 

Meski sudah dinyatakan sembuh, Guo Yeu takut bahwa ia belum sepenuhnya pulih. Tak ingin secara tidak sengaja menginfeksi orang lain, ia memutuskan untuk mengarantina dirinya di garasi keluarga. 

3 dari 3 halaman

Mengarantina Selama 2 Minggu

Saking takutnya, ia juga tak ingin berkomunikasi secara langsung dengan keluarga. Ia berkomunikasi dengan keluarganya melalui ponsel. Tanpa ada sentuhan fisik, makanan dikirim orang tuanya melalui celah kecil di pintu garasi. 

Tak tanggung-tanggung, ia tinggal di garasi selama 2 minggu sampai dia merasa benar-benar sehat dan memastikan keluarganya tak terinfeksi Covid-19. Setelah lama terisolasi, ia merasa lega bahwa ia tidak menginfeksi orang lain dan juga keluarganya. 

Perbuatan Guo Yeu tentu saja mendapat sanjungan, ia melakukannya sebagai sebagai warga negara yang bertanggung jawab dan juga anak yang berbakti!

Â