Sukses

5 Fakta Usai 2 WNI Positif Corona COVID-19, Warga Borong Masker

Beragam reaksi warga hingga pemerintah saat WNI positif Corona.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto merilis pernyataan resmi jika dua warga Indonesia positif terinfeksi virus Corona COVID-19. Pernyataan Presiden tersebut dilontarkan lewat konferensi pers di Istana Merdeka pada Senin (2/3/2020). 

Presiden Jokowi menegaskan bahwa dua warga tersebut berusia 64 tahun dan putrinya yang berusia 31 tahun. Terinfeksinya dua orang yang tinggal di Depok ini merupakan kasus pertama yang muncul di Indonesia.

Ibu dan anak tersebut kini sudah dirawat secara khusus di ruangan isolasi di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara. Menyusul ditemukan kasus pertama corona ini, pemerintah melakukan aksi cepat seperti pengawasan dan mengambil tindakan.

Meski diimbau agar tetap tenang, beberapa warga di Depok diketahui mulai menyerbu sejumlah toko dan apotek. Berikut ini 5 fakta usai munculnya kasus pertama positif Corona di Indonesia, dirangkum dari berbagai sumber oleh Liputan6.com, Senin (2/3/2020).

2 dari 6 halaman

1. Warga Berburu Masker di Toko Hingga Apotek

Pernyataan resmi Presiden Joko Widodo dari laporan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, yang menyatakan dua warga Depok positif Corona membuat warga menyerbu sejumlah toko dan apotek.

Dilansir dari Dream, warga Bekasi hingga Jakarta mulai berburu masker. Warga menyerbu sejumlah minimarket dan apotek. Salah satunya di Pasar Pramuka. Sejumlah lorong pasar ini mulai diramaikan oleh warga yang ingin segera mendapatkan masker serta hand sanitizer.

Selain itu, muncul pula kabar harga masker mengalami kenaikan yang sangat drastis. Meski demikian warga tetap memburu masker di pasar tersebut.

3 dari 6 halaman

2. Masyarakat Diimbau Pakai Masker saat di Kendaraan Umum

Virus Corona yang mulai masuk ke Indonesia ini Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat, Budi Setiyadi menghimbau agar masyarakat tetap waspada dan menggunakan masker untuk beraktifitas di luar ruangan, terutama saat naik transportasi umum.

"Saya mengimbau masyarakat sekarang di tempat-tempat umum, terutama transportasi umum, sekarang kita gunakan masker saja," ujarnya usai Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Senin (2/3/2020).

Meski demikian, belum ada imbauan pembatasan transportasi umum. Budi Setiyadi masih memberikan arahan untuk menggunakan masker sebagai langkah antisipasi awal.

Ia juga menambahkan agar di tempat-tempat lain juga diberlakukan deteksi corona seperti yang sudah dilakukan di bandara.

4 dari 6 halaman

3. MRT Dijaga Ketat

Menekan penyebaran virus Corona, PT MRT Jakarta pun melakukan aksi cepat. Pihaknya akan memasang alat pemeriksaan suhu tubuh di setiap stasiun.

"Setelah mendapat arahan dari Gubernur kita akan menyiapkan pengecek suhu, sedang disiapkan," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar di Balai Kota, Senin (2/3/2020).

Sebelumnya MRT sudah menyediakan cairan higienis untuk tangan di beberapa sudut stasiun. Langkah ini dilakukan sebagai upaya antispasi dan menekan penyebaran virus Corona. William juga menuturkan sosialisasi pencegahan virus telah dilakukan secara masif dan terus menerus, baik di dalam kereta ataupun di media sosial MRT Jakarta.

5 dari 6 halaman

4. Menko PMK Bentuk Crisis Center Corona

Menteri Kordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendi mengatakan, pemerintah akan membuat crisis center terkait virus corona atau Covid-19.

Muhadjir memohon kepada masyarakat untuk mengikuti imbauan presiden supaya tidak panik, pasca terkonfirmasinya dua warga Depok Jawa Barat yang positif corona. Muhadjir menambahkan, nantinya pemerintah juga akan menambah rujukan rumah sakit di daerah-daerah untuk meningkatkan kewaspadaan terkait penyebaran virus corona.

"Masyarakat jangan terlalu panik. Bahwa waspada tinggi iya dan kita akan koordinasikan masing-masing daerah termasuk rumah sakit," jelas dia.

6 dari 6 halaman

5. Lakukan Tracking di Sejumlah Tempat

Dua warga Indonesia yang positif Corona salah satunya diketahui seorang guru dansa. Pasien yang terinfeksi ini dikabarkan pernah pergi ke sebuah kelab di Jakarta. Meski demikian, pemerintah menyatakan tidak akan menutup langsung tempat hiburan tersebut.

Pasien tersebut berdansa di sebuah kelab malam di Jakarta bersama temannya, orang Jepang yang tinggal di Malaysia. Tim kesehatan telah melakukan tracking ke sejunmlah tempat, termasuk ke kelab tersebut.

"Kita cek semua pegawainya, tidak semua kontak terinfeksi," ujar Terawan.

Menkes Terawan juga menambahkan, tidak semua yang melakukan kontak dengan orang terpapar virus Corona positif terinfeksi. Bila kondisi tubuhnya baik dan fit, kemungkinan besar tidak akan turut terinfeksi Covid-19.