Liputan6.com, Jakarta Jahe merupakan tanaman herbal kaya manfaat. Jahe terbukti mampu meningkatkan kekebalan tubuh dan mencegah berbagai penyakit. Terlebih lagi, di tengah merebaknya virus corona, konsumsi jahe makin meningkat.
Baca Juga
Advertisement
Manfaat jahe untuk mencegah infeksi virus ini membuat orang ingin mengonsumsi herbal satu ini. Jahe biasa dikonsumsi sebagai minuman, suplemen, dan penyedap makanan. Bahkan harga jahe sempat meningkat di pasaran. Tak jarang orang mengonsumsi jahe secara berlebihan.
Namun, ternyata konsumsi jahe juga tak boleh berlebihan. Konsumsi jahe yang berlebihan justru akan menimbulkan sejumlah masalah. Selain itu, bagi orang dengan kondisi kesehatan dan mengonsumsi obat-obatan tertentu, jahe tak boleh dikonsumsi sembarangan.
Konsumsi jahe yang dianjurkan adalah tidak lebih dari 4gram per hari dan tidak lebih dari 1 gram setiap hari untuk wanita hamil. Konsumsi jahe lebih dari 4 gram perhari dapat menimbulkan sejumlah efek samping. Minum jahe berlebihan akan menimbulkan masalah pencernaan.
Berikut 10 efek samping konsumsi jahe berlebih, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (6/3/2020).
Efek samping konsumsi jahe berlebih
Sebabkan heartburn
Jahe jika dikonsumsi dalam dosis yang lebih tinggi (lebih dari 4 gram per hari), dapat menyebabkan heartburn. Heartburn adalah perasaan panas dan terbakar di dada atau tenggorokan. Kondisi ini terjadi karena asam lambung kembali ke kerongkongan.
Kembung
Air jahe juga dapat menyebabkan efek samping pencernaan ringan. Ini paling sering berdampak pada sistem pencernaan bagian atas dan menyebabkan gas. Jahe dapat menyebabkan kembung dan rasa tidak nyaman pada perut.
Advertisement
Efek samping konsumsi jahe berlebih
Diare
Jahe dapat mengurangi masalah perut seperti mual dan muntah dengan mempercepat pergerakan makanan melalui saluran usus.Bahan aktif dalam jahe termasuk senyawa yang disebut gingerol. Karena jahe mempercepat perjalanan makanan dan tinja melalui usus.
Ini mengapa mengonsumsi terlalu banyak jahe dapat menyebabkan diare. Diare dapat terjadi ketika tinja bergerak terlalu cepat melalui saluran pencernaan.
Sakit perut
Jahe merangsang sekresi empedu, yang bermanfaat bagi pencernaan. Tetapi jika mengonsumsi jahe dalam keadaan perut kosong, ini dapat menyebabkan rangsangan lambung berlebih, menyebabkan gangguan pencernaan dan sakit perut.
Gingerol dalam jahe yang mirip dengan capsaicin dianggap dapat mengiritasi lambung jika dikonsumsi berlebih. Ini sama efeknya saat seseorang terlalu banyak makan cabai.
Efek samping konsumsi jahe berlebih
Picu pendarahan
Jahe merangsang sirkulasi dan meningkatkan aliran darah sambil mencegah pembekuan darah. Bagi orang yang memiliki kondisi kelainan darah atau sedang mengonsumsi obat yang memperlambat pembekuan darah, jahe bisa meningkatkan risiko pendarahan. Mngonsumsi jahe di sekitar waktu operasi juga merupakan risiko peningkatan perdarahan.
Menurunkan gula darah secara drastis
Konsumsi jahe dapat menurunkan gula darah yang bermanfaat bagi penderita diabetes. Namun, mengonsumsinya secara berlebihan dapat menurunkan gula darah secara drastis dan menimbulkan serangkaian efek samping. Gula darah yang terlalu rendah dapat menyebabkan lemas, pusing atau sakit kepala.
Meminumnya bersama dengan obat diabetes juga dapat menyebabkan masalah. Jahe dapat meningkatkan efek obat dan menyebabkan hipoglikemia atau penurunan kadar gula darah secara berlebihan.
Advertisement
Efek samping konsumsi jahe berlebih
Sebabkan iritasi mulut
Konsumsi jahe berlebih akan menyebabkan sindrom alergi mulut. Konsumsi jahe berlebih akan menimbulkan rasa gatal pada mulut. Iritasi mulut juga dapat menyebabkan rasa yang tidak menyenangkan. Alergi terkait lainnya termasuk kesemutan dan pembengkakan mulut.
Sebabkan iritasi kulit dan mata
Selain pada mulut, konsumsi jahe berlebih akan menimbulkan reaksi alergi pada kulit dan mata. Ini juga bisa diperparah jika seseorang menggunakan jahe sebagai pengobatan topikal pada kulit. Alergi lain terhadap jahe termasuk mata gatal, kemerahan pada kulit, dan peradangan kulit.
Efek samping konsumsi jahe berlebih
Efek untuk kehamilan
Meskipun jahe kadang digunakan untuk mengobati mual di pagi hari bagi ibu hamil, konsumsi jahe berlebih juga tak baik bagi kandungan. Dilansir dari Livestrong, jahe dalam dosis besar dapat memengaruhi hormon seks bayi atau menyebabkan keguguran atau perdarahan. Â
Konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi jahe pada masa kehamilan. Asupan jahe yang berlebihan selama kehamilan juga dapat menyebabkan refluks asam dan heartburn. Konsumsi jahe pada ibu hamil tidak boleh lebih dari 1 gram setiap hari untuk wanita hamil.
Interaksi pada obat tertentu
Konsumsi jahe juga dapat bereaksi pada obat-obatan tertentu. Hindari mengonsumsi teh jahe bersama obat pengencer darah, seperti warfin dan aspirin. Jahe dapat menurunkan gula darah dan tekanan darah, jadi bicarakan dengan dokter jika minum obat untuk diabetes atau tekanan darah tinggi.Â
Jahe juga berinteraksi dengan herbal yang merangsang aliran darah dan memperlambat pembekuan darah, termasuk cengkeh, bawang putih, ginkgo biloba, ginseng, dan kunyit. Menggabungkan jahe dengan herbal ini dapat meningkatkan risiko pendarahan.
Advertisement