Sukses

Fungsi Sel Darah Putih Leukosit, Penting untuk Melawan Penyakit

Fungsi sel darah putih leukosit adalah melacak kemudian melawan mikroorganisme atau molekul asing penyebab penyakit atau infeksi.

Liputan6.com, Jakarta Fungsi sel darah putih leukosit sangat penting guna membangun kekebalan tubuh. Leukosit merupakan nama lain dari sel darah putih yang menjadi bagian dari sistem kekebalan tubuh atau imun.

Fungsi sel darah putih leukosit adalah melacak kemudian melawan mikroorganisme atau molekul asing penyebab penyakit atau infeksi, seperti bakteri, virus, jamur, atau parasit. Bukan hanya memerangi kuman yang menyebabkan penyakit dan infeksi, sel darah putih juga berusaha melindungi kamu terhadap agen asing yang menjadi ancaman.

Terdapat lima sel darah putih leukosit yang menghasilkan senjata dalam bentuk antibodi untuk melindungi tubuh. Ada juga fungsi sel darah putih leukosit yang hanya sebatas memberi tahu pasukan penyerang bahwa penyakit telah terjadi.

Jenis sel darah putih leukosit memiliki perannya masing-masing. Berikut masing-masing fungsi sel darah putih leukosit dalam membangun kekebalan tubuh yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (18/3/2020).

2 dari 6 halaman

Sel Darah Putih Neutrofil

Hampir setengah dari jumlah sel darah putih dalam tubuh manusia adalah sel neutrofil. Sel Neutrofil adalah sel pertama dari sistem kekebalan tubuh yang merespons dengan cara menyerang bakteri atau virus.

Sebagai tameng utama, fungsi sel darah putih leukosit neutrofil berguna untuk mengirimkan sinyal yang memperingati sel-sel lain dalam sistem kekebalan tubuh untuk merespons bakteri atau virus tersebut. Neutrofil umumnya ada pada nanah yang keluar dari infeksi atau luka di tubuh.

Sel darah putih ini akan keluar setelah dilepaskan dari sumsum tulang, dan bertahan di tubuh hanya sekitar 8 jam. Tubuh kamu dapat memproduksi sekitar 100 miliar sel neutrofil setiap harinya.

3 dari 6 halaman

Sel Darah Putih Eosinofil

Eosinofil merupakan salah satu jenis sel darah putih yang memiliki jumlah 7% yang ada di dalam sel darah putih dan juga meningkat jika berhubungan dengan asma, alergi dan juga demam. Eosinofil mempunyai diameter sekitar 10 sampai 12 mikrometer.

Eosinofil merupakan salah satu kelompok granulosit yang memiliki fungsi sel darah putih leukosit untuk membunuh parasit dalam jangka waktu 8 hingga 12 hari. Eosinofil mempunyai zat kimiawi antara lain ribonuklease, histamin lipase dan masih banyak yang lainnya.

Fungsi sel darah putih leukosit ini untuk mencegah alergi, manghancurkan antigen antibodi, penghancur parasit besar, dan berperan untuk merespon alergi.

4 dari 6 halaman

Sel Darah Putih Basofil

Basofil merupakan salah satu jenis sel darah putih leukosit yang memiliki peran penting sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh. Fungsi sel darah putih leukosit basofil ini berperan penting dalam menghasilkan reaksi peradangan untuk melawan infeksi.

Selain itu, basofil juga turut berperan dalam munculnya reaksi alergi. Sel darah putih ini diproduksi di sumsum tulang dan merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh yang berfungsi untuk melawan kuman penyebab infeksi, menyembuhkan luka, serta menghancurkan zat atau racun yang berpotensi membahayakan tubuh.

Basofil merupakan sel darah putih yang jumlahnya hanya sekitar 1 persen. Fungsi sel darah putih leukosit basofil untuk meningkatkan respons imun non-spesifik terhadap patogen. Basofil adalah sel yang paling dikenal karena perannya memunculkan asma.

Ketika dirangsang dengan adanya pemicu asma, seperti debu, sel basofil akan melepaskan histamin. Basofil inilah yang dapat menyebabkan peradangan dan bronkokonstriksi di saluran pernapasan.

5 dari 6 halaman

Sel Darah Putih Limfosit

Limfosit merupakan sel darah putih yang penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh. Limfosit merupakan sel darah putih terbanyak kedua sesudah neutrofil. Limfosit terbentuk di dalam sumsum tulang dan juga limfa. Limfosit terbagi menjadi dua, yaitu limfosit kecil dan juga limfosit besar.

Limfosit memproduksi sekitar 1 kubik atau sekitar 8.000 sel di dalam darah putih. Jika peningkatan limfosit terjadi dapat menyebabkan kanker darah atau yang sering disebut leukimia. Lemfosit dibagi menjadi 6, yaitu limfosit B, sel T helper, sel T sitotoksit, sel T memori, dan juga sel T supresor.

6 dari 6 halaman

Sel Darah Putih Monosit

Monosit merupakan sel darah putih yang bisa dibilang sebagai truk sampah. Sel leukosit ini jumlahnya ada sekitar 5 persen dari keseluruhan sel darah putih. Fungsi sel darah putih leukosit ini adalah berpindah ke jaringan-jaringan dalam tubuh sembari membersihkan sel-sel mati di dalamnya.  

Monosit merupakan salah satu sistem kekebalan tubuh yang tidak memiliki butiran hal pada sel atau granula. Perlawanan yang dilakukan terhadap infeksi dan juga benda asing monosit dapat dilakukan dengan cara memakan lawannya meski ukurannya lebih besar dibandingkan monosit itu sendiri.

Fungsi sel darah putih leukosit monosit untuk menghancurkan sel-sel asing, mengangkat jaringan yang sudah mati, membunuh sel kanker, pembersih dari fagositosis yang dilakukan oleh neutrophil, dan merangsang sel darah putih yang lain untuk tubuh. Sebagai penunjuk perubahan pada kesehatan penderita dengan banyak atau sedikit monosit yang ada pada tubuh.

Video Terkini