20 Kata-kata Bonek 1927 Penuh Makna, Beri Dukungan Positif

Istilah Bonek adalah akronim bahasa Jawa dari Bondho Nekat (Punya Bondho dan punya Nekat) yang ditujukan kepada suporter kesebelasan Persebaya Surabaya. Pada awal tahun 2017 manajemen baru Persebaya Surabaya melalui presiden klub Azrul Ananda berusaha menghilangkan stigma negatif terhadap Bonek yang dikenal selama ini dengan memberi tambahan perkataan 'kreatif' jadi kini Bonek dikenal dengan nama Bondo, Nekat & Kreatif.

Bonek juga mempunyai kelompok suporter wanita yang biasanya disebut Bonita (Bonek Wanita) dan kelompok suporter Bonek memiliki slogan ataupun juga salam yang selalu diucapkan ketika bertemu dengan sesama mereka yaitu "Salam Satu Nyali" dan dibalas dengan "WANI!!!"

Sebagai sebuah kelompok suporter yang besar, Bonek juga mempunyai Musik mars atau lagu penyemangat yang disebut Mars Bonek yang selalu dinyanyikan saat mereka mendukung tim Persebaya berlaga.

Sebelum melihat sederetan kata-kata Bonek 1927, kamu perlu mengetahui arti logo Bonek yang sering digunakan. Desain yang digunakan saat ini telah mengalami banyak revisi atau perbaikan.

Dimulai dari divisi utama perserikatan 1987, dimana di final Persebaya menyerah kalah dengan PSIS Semarang. Pada 1988, Persebaya masuk ke dalam semifinal perserikatan bersama PSMS, Persija, Persib.

Begitu Persebaya masuk ke dalam final, supporter membludak hingga memberangkatkan 300 bus ke Jakarta dan bahkan masih ada yang naik kereta. Supporter ini semuanya mengikuti perintah dari Jawa Pos karena dana akomodasi banyak berasal dari Jawa Pos.

Ketika hendak balik, di perjalanan pulang ada insiden kecil. Beberapa supporter tidak terkoordinasi dengan baik dan membuat masalah. Di stasiun Yogyakarta mereka tidak membayar makan dan minum. Pada momen inilah masa kelam dimulai.

Alasan inilah yang membuat terciptanya logo Ndas Mangap dan tulisan ‘Kami Haus Gol Kamu’ yang dibuat. Kedua simbil ini tidak dapat dipisahkan dari nuansa supporter yang berangkat dari Surabaya ke Jakarta tersebut.

1. “Bonek bermodal tekad.”

2. “Fanatisme berlebihan akan menghilangkan rasio, memperlemah kesabaran, dan kadang melupakan pentingnya hitungan.”

3. “Tiada keberhasilan yang tidak bermodal tekad.”

4. “Nyawa meregang, kadang tidak ikut dalam hitungan ketika sebuah semangat tinggi memproses nyali.”

5. “Daya juang tumbuh kembang, ketika kata hati berkata lawan.”

6. “Langkah awal untuk memulai adalah sebuah tekad, tanpa tekad maka semuanya berhenti.”

1. “Manusia ketika berkumpul akan kehilangan entitas pribadinya.”

2. “Orang menjadi terangsang untuk berang, ketika sudah berkerumun dan memiliki lambing yang sama untuk diperjuangkan.”

3. “Fanatisme secara berkali-kali meningkatkan nyali dan selalu membenarkan dirinya sendiri.”

4. “Fanatisme yang tidak terkontrol, kadang menghadirkan peristiwa konyol.”

5. “Di sini kami bertahan. Di sini kami melawan. Di sini kami berpijak. Di Persebaya kami memihak. Surabaya, kalian tidak berjuang sendiri”

6. “Jangan meremehkan kemampuan jika kamu menyadari betapa kuatnya pikiran mu. Kamu tak akan pernah berpikir untuk menyerah.”

1. “Bonek itu Surabaya.”

2. “Mencintaimu, seperti mencintai Persebaya. Tak akan ada habisnya.”

3. “Tak akan ada kata lelah.”

4. “Bonek bermodal rivalitas tanpa kekerasan.”

5. “Saya cinta Persebaya, bukan karena sejarahnya dan juga prestasinya. Tapi saya cinta Persebaya karena sudah takdirnya.”

6. “Tetaplah tenang dan lawanlah takdir yang dibikin manusia. Kalian punya Tuhan, jadi jangan takut.”

7. “Bonek diam menakutkan, bergerak mamatikan.”

8. “Kami haus gol kamu. Satu niat, satu tekat, satu semangat.”