Liputan6.com, Jakarta Kasus Covid-19 terus meningkat dan hal itu memunculkan kekhawatiran masyarakat. Kekhawatiran yang tinggi itu mengakibatkan persediaan seperti masker, obat imunitas, dan hand sanitizer menjadi langka.Â
Alhasil, harga masker melambung tinggi alias naik 10 kali lipat. Sementara hand sanitizer bisa meningkat sampai empat atau lima kali lipat. Berbagai institusi terpercaya seperti WHO bahkan menganjurkan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.Â
Bisa juga dengan menggunakan hand sanitizer yang mengandung kadar alkohol lebih dari 70 persen. Hal inilah yang membuat masyarakat semakin memburu produk hand sanitizer. Dengan kebutuhan tinggi dari masyarakat, Antis produk pembersih tangan tanpa air yang mengandung alkohol ini berusaha menyuplai ketersediaan semaksimal mungkin.
Advertisement
Setelah banyaknya stok kosong, Antis mulai hadir kembali di berbagai supermarket hingga minimarket, Ya Antis berusaha meningkatkan produksi hingga lebih 10 kali lipat dari produksi normal.
Antis juga berkomitmen untuk tetap menjual dengan harga yang normal, sehingga konsumen tetap bisa menggunakan Antis tanpa ada permainan harga. Bagaimana dengan keberadaan pembeli borongan atau penimbun produk yang memanfaatkan kepanikan ini?
Bekerja sama dengan e-commerce, Antis me-refill produknya setiap jam 12 siang di toko online atau Official Store Enesis. Hal ini juga diimbangi dengan pembatasan produk, per akun e-commerce yang hanya bisa membeli maksimal dua produk setiap hari.
Jaga Kestabilan Harga
Tentu saja kerja sama dengan e-commece itu dilakukan untuk menjaga stok produk agar tidak dibeli borongan dan mencukupi kebutuhan masyarakat yang lebih luas. Tak hanya itu saja. Dari tim internal Antis juga melakukan sweeping di e-commerce, untuk melihat adanya harga yang tidak normal atau barang yang terlihat mencurigakan.
Ketika ada kejadian tersebut, pihak internal Antis akan langsung melaporkan ke perusahaan e commerce terkait untuk langsung ditindaklanjuti. Penegasan itu dilakukan karena Antis menerapkan strategi, yaitu menjaga kestabilan harga dan pemerataan kebutuhan pada end user.Â
Faktanya, animo Antis hand sanitizer ini juga begitu tinggi. Menurut Ryan Tirta Yudhistira selaku Chief Sales and Marketing dari Enesis Group, setiap hari hampir 10 ribu produk Antis terjual habis di offical store di berbagai e-commerce dalam waktu kurang dari setengah hari setelah di-refill.
Antis pun mengucapkan terima kasih kepada semua partner e-commerce yang mendukung. Tak hanya di e-commerce, Antis juga mengajak followers di Instagram @siantikuman untuk menghidupkan notifikasi postingan Antis, supaya tidak ketinggalan info tentang pembelian produk.
Advertisement
Ludes Dalam Waktu 42 Menit
Berbagai bentuk partership Antis dengan e-commerce merupakan upaya yang dilakukan untuk membantu pemerataan produk. Tegar Baskoro selaku Group Product Manager dari Antis mengatakan bahwa pihaknya melakukan restock pada jam delapan pagi di Tokopedia pada 23 Maret 2020.Â
Antis juga melakukan pembatasan pembelian per user dan berharap agar produknya sampai di tangan yang benar-benar membutuhkan. "Melalui official store, kami menjamin harga yang diterima konsumen adalah harga normal. Alhasil 72 ribu produk Antis habis dalam waktu 42 menit di Tokopedia. Hal ini juga menunjukkan Antis sangat dipercaya sebagai brand hand sanitizer yang berfungsi melawan virus dan kuman."
AVP of Business Tokopedia, Jessica Jap, mengungkapkan Tokopedia bersama para mitra strategis, termasuk Enesis Group, berkomitmen mempermudah masyarakat, untuk mendapatkan produk kesehatan seperti hand sanitizer Antis.
Langkah itu dilakukan lewat kampanye Peduli Sehat dan Lengkapi Persediaan Rumah tanpa harus ke luar rumah. Hal ini sejalan dengan imbauan Tokopedia kepada masyarakat supaya #DiRumahAjaDulu untuk bersama menekan laju penyebaran COVID-19.
"Semua upaya ini dilakukan Antis untuk tetap memberi perlindungan konsumen setia Antis dari penyebaran virus corona. Hal yang paling penting adalah kebiasaan menjaga tangan tetap higienis dalam setiap aktivitas harus ditingkatkan."
Â
(*)