Sukses

6 Gejala Baru Corona Covid-19, Muncul Ruam hingga Kehilangan Indra Penciuman

Penelitian telah dilakukan dan terdapat beberapa gejala baru infeksi Corona.

Liputan6.com, Jakarta Virus Corona Covid-19 kini telah menginfeksi lebih dari 2.000.000 orang di berbagai negara. Penularan yang begitu cepat membuat beberapa negara seperti Italia dan Amerika Serikat sekarang memiliki jumlah korban infeksi yang besar.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) telah memberikan banyak informasi tentang bagaimana ciri-ciri seseorang terinfeksi virus Corona Covid-19. Sebagai virus baru, para ilmuwan di dunia juga masih terus meneliti dan bekerja keras menemukan penawar Corona Covid-19.

Peneliti dan tim medis di seluruh dunia pun terus mempelajari karakteristik dan gejala virus ini. Sebelumnya, para peneliti menyebutkan bahwa Corona Covid-19 memiliki gejala umum, seperti demam di atas 38 derajat Celsius, nyeri tenggorokan diikuti batuk kering, sesak napas, pusing dan nyeri tubuh atau otot.

Namun karena ada orang yang tidak menunjukkan gejala batuk maupun sesak napas beberapa hari setelah terinfeksi, baru-baru ini sebuah penelitian telah dilakukan dan terdapat beberapa gejala baru ciri-ciri terpapar virus Corona Covid-19. Ada yang muncul ruam pada kulit hingga kehilangan indra perasa. Berikut beberapa gejala baru seseorang yang terinfeksi virus Corona Covid-19 dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (17/4/2020).

2 dari 7 halaman

1. Ruam dan Lesi Kulit

Orang yang terinfeksi virus Corona Covid-19 mengalami gejala baru dengan munculnya ruam-ruam merah pada kulit. Dermatolog yang berbasis di California, Randy Jacobs MD, meneliti kasus tiga pasiennya yang didiagnosis positif Corona Covid-19 dan mengalami ruam kulit. Berbeda dengan ruam yang muncul pada infeksi dengue atau cacar, bentuknya serupa ruam kecil keunguan, bintik merah atau cokelat yang terkadang keliru dianggap sebagai memar di bawah kulit.

Selain di AS, penelitian mengenai gejala Corona Covid-19 yang muncul pada kulit juga dilakukan di Italia. Penelitian yang melibatkan 88 pasien di negara tersebut menemukan, 20,4 persen diantaranya mengembangkan kondisi kulit yang dispekulasikan berhubungan dengan infeksi virus Corona Covid-19.

"Ada kemungkinan bahwa pasien Covid-19 kemungkinkan pada awalnya menunjukkan ruam kulit yang keliru diagnosis sebagai penyakit umum lain," lapor Beuy Joob, PhD, rekan penulis studi lain yang juga meneliti ruam akibat Covid-19.

Para dokter kulit di Spanyol juga menemukan, beberapa pasien Corona Covid-19 menunjukkan gejala lesi di kaki. Lesi tersebut serupa cacar air dan umumnya muncul di sekitar jemari kaki. Para dermatolog menyebut, pasien anak dan remaja yang cenderung mengalami gejala ini, meski ada pula pasien dewasa yang mendapat gejala yang sama.

Meski demikian membutuhkan bukti ilmiah untuk memastikan keterkaitan antara lesi tersebut dengan gejala baru. Dermatolog juga mengingatkan masyarakat agar lebih waspada. Sejauh ini, kasus sejenis juga tengah diteliti di negara lain seperti Prancis dan Italia. Lesi atau luka seperti cacar air itu dapat diredakan dengan krim kortikosteroid. Pasien yang mengalami gejala ini juga disarankan untuk menjalani isolasi mandiri selama 14 hari.

3 dari 7 halaman

2. Kehilangan Indra Penciuman dan Pengecap

Menurut sebuah studi baru di Amerika Serikat yang dipublikasikan di Forum Internasional Alergi & Rhinologi, kehilangan indra penciuman secara tiba-tiba, tampaknya merupakan tanda awal terinfeksi Corona Covid-19, terutama pada orang yang memiliki kasus ringan.

"Tanda pertama yang paling umum dari infeksi Covid-19 tetap demam, tetapi kelelahan dan kehilangan bau dan rasa mengikuti gejala awal yang sangat umum," jelas ahli THT dan ahli bedah kepala dan leher Carol Yan dari University of California San Diego seperti yang dilansir dari Science Alert.

Dengan mensurvei 1.480 pasien, para peneliti menemukan lebih dari 100 orang dinyatakan positif Corona Covid-19. Di antara kelompok pasien ini, kehilangan penciuman dan pengecap sangat umum terjadi. Namun indera ini biasanya kembali dalam dua hingga empat minggu sesuai dengan waktu pemulihan penyakit secara keseluruhan.

4 dari 7 halaman

3. Gangguan Pencernaan

Menurut sebuah studi baru, beberapa pasien dengan Corona Covid-19 mengalami gejala gangguan pencernaan, terutama diare sebagai tanda pertama penyakit ini. Dokter umum Diana Gall mengatakan, "Gangguan pencernaan dan perubahan pada kebiasaan buang air, terutama feses lembek dan frekuensi buang air yang sering, terkadang adalah gejala awal gangguan kesehatan, tak hanya infeksi coronavirus," ujarnya pada laman Express.

Studi baru yang dipublikasikan dalam American Journal of Gastroenterology menganalisis data 204 pasien Corona Covid-19 di Provinsi Hubei, China. Hasilnya, 50 persen diantaranya mengalami diare, muntah, dan nyeri perut. Kondisi tak biasa tersebut kerap membuat para dokter terkecoh saat mendiagnosis pasien. Sehingga para peneliti kembali mengingatkan agar para dokter lebih teliti dan berhati-hati menghadapi pasien.

5 dari 7 halaman

4. Mata Merah Muda

Virus corona yang baru juga dapat menyebabkan mata menjadi merah muda atau merah jambu, dan para peneliti Cina mengatakan virus itu dapat menyebar melalui air mata. Dalam sebuah studi, dari 38 pasien dengan Corona Covid-19, 12 di antaranya juga memiliki mata merah muda (konjungtivitis). Pada dua pasien, virus ini terdapat dalam cairan hidung dan mata.

"Beberapa pasien Corona Covid-19 memiliki gejala okular dan mungkin virus Corona baru ada dalam sekresi konjungtivitis pasien dengan Covid-19," kata peneliti Dr. Liang Liang dari departemen ophthalmologi di Universitas China Three Gorges di Yichang dilansir dari Medicine Net.

Konjungtiva merupakan lapisan tipis transparan jaringan yang melapisi bagian dalam kelopak mata dan mencakup bagian dari putih mata. Liang mengatakan, virus Corona dapat menyerang pada pasien dengan pneumonia Corona Covid-19 yang parah.

"Itu berarti virus dapat menyebar jika seseorang menggosok mata yang terinfeksi dan kemudian menyentuh orang lain, atau selama pemeriksaan mata," ucap Liang.

6 dari 7 halaman

5. Nyeri Testis

Gejala baru lainnya yang terkait virus Corona Covid-19 adalah nyeri testis. Hal itu diungkap oleh para ahli di Harvard Medical School. Para peneliti membuat laporan mengenai pria 42 tahun yang positif terjangkit virus tersebut setelah sebelumnya mengeluhkan nyeri luar biasa pada testis.

Namun Dokter tak menemukan masalah pada testis pria tersebut. Kemudian hasil pindai menunjukkan ada kerusakan pada paru-parunya dan beberapa hari setelahnya pria tersebut dinyatakan positif terinfeksi virus Corona Covid-19. Meski hingga kini belum jelas apakah nyeri testis yang dialami pria itu terkait dengan virus Corona Covid-19, namun virus jenis lain diketahui memang bisa berdampak pada kesehatan testis.

7 dari 7 halaman

6. Pikun

Frank M Carter, lansia asal Tennessee, AS mengalami delirium sehingga tak sadar akan apa yang terjadi di sekitarnya. Frank dinyatakan positif Corona Covid-19 dan tutup usia sepekan setelah didiagnosis, mengutip NBC News.

Putri Frank, Nicole mengatakan, semula ayahnya mengalami mual dan muntah sehingga diduga mengalami dehidrasi. Nicole yang berprofesi sebagai perawat pun memberi cairan infus. Ia menyadari ada yang tak beres dengan sang ayah ketika Frank tak bereaksi saat dipasangi jarum infus. Kemudian Frank juga mengalami gangguan kesadaran karena tidak mengenali sekitar.

"Ia tampak berjarak. Di matanya ada tatapan aneh, seolah keadaan mentalnya berubah," ujar Nicole yang meyakini kondisi tersebut merupakan gejala Corona Covid-19.

Studi yang dimuat dalam JAMA Neurology menunjukkan virus Corona Covid-19 berdampak pada otak seorang pasien asal Wuhan. Ia seperti kehilangan kesadaran dan mengalami stroke. Dalam studi disebut, 214 paien yang diteliti, sepertiganya mengalami kondisi serupa.

Video Terkini