Liputan6.com, Jakarta Baru-baru ini masyarakat mengeluhkan tagihan listrik. Pasalnya masyarakat merasa jika tagihan listrik dirasa mulai naik daan membengkak. Padahal, sebelumnya pemerintah telah memberikan informasi insentif dalam bentuk pembebasan pembayaran listrik bagi 24 juta pelanggan dengan daya 450 Volt Ampere (VA) dan pemberian diskon 50 persen bagi 7 Juta pelanggan dengan daya 900 VA bersubsidi.Â
Baca Juga
Insentif tersebut diberikan untuk membantu ekonomi masyarakat selama pandemi Virus Corona Covid-19. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rida Mulyana, mengatakan pemberian insentif tersebut menelan dana sebesar Rp3,5 triliun. Meski demikian, ia menjamin, Perusahaan Listrik Negara (PLN) tidak akan mengalami kerugian.
Advertisement
Namun beberapa waktu terakhir masyarakat golongan 900 VA non subsidi ke atas justru merasa terbebani. Mereka mengeluhkan tagihan listrik yang dirasa naik. Padahal Executive Vice President Corporate Communcation and CSR, I Made Suprateka sempat menyatakan tak akan ada kenaikan tagihan lsitrik.Â
Dikeluhkan banyak masyarkat dan diserang netizen, berikut ini 3 fakta kenaikan tagihan listrik dirangkum dari Merdeka, Minggu (3/5/2020).Â
PLN Pastikan Tak Ada Kenaikan
PT PLN (Persero) memastikan tarif dasar listrik seluruh golongan tarif tidak mengalami kenaikan, termasuk rumah tangga daya 900 Volt Ampere (VA) Rumah Tangga Mampu (RTM) dan di atasnya. Seperti yang sudah diketahui jika penetapan tarif dilakukan 3 bulan sekali oleh pemerintah. Untuk tarif April hingga saat ini dinyatakan tetap, yakni sama dengan periode 3 bulan sebelumnya.
"Kami pastikan saat ini tidak ada kenaikan listrik, harga masih tetap sama dengan periode tiga bulan sebelumnya. Bahkan sejak tahun 2017 tarif listrik ini tidak pernah mengalami kenaikan," kata Executive Vice President Corporate Communcation and CSR, I Made Suprateka seperti dikutip Merdeka.com melalui keterangan tertulisnya, Minggu (3/5/2020).
Ia menjelaskan secara rinci besaran tarif yang berlaku saat ini. Diantaranya tarif untuk tegangan rendah sebesar Rp 1.467 per kWh, tarif untuk R-1/900 VA RTM sebesar Rp 1.352 per kWh, tarif untuk tegangan menengah sebesar Rp 1.115 per kWh, dan tarif untuk tegangan tinggi sebesar Rp 997 per kWh.
Â
Advertisement
Adanya Peningkatan Konsumsi Listrik Akibat Corona
Terkait peningkatan tagihan rekening listrik pada pelanggan rumah tangga, Executive Vice President Corporate Communcation and CSR, I Made Suprateka menduga lebih disebabkan oleh meningkatnya penggunaan keseharian masyarakat. Sebab, dampak dari adanya pandemi virus Corona Covid-19 ini masyarakat lebih banyak melakukan aktivitas di rumah.
"Kami memahami di tengah pandemi ini, kebutuhan masyarakat akan listrik bertambah. Peningkatan penggunaan listrik sangat wajar terjadi dengan banyaknya aktivitas di rumah. Biasanya siang hari tidak ada aktivitas, saat ini kita harus bekerja dari rumah, otomatis penggunaan bertambah, misalnya untuk laptop dan pendingin ruangan," lanjutnya.
Oleh karenan itu, untuk membantu masyarakat menghadapi wabah pandemi ini PLN telah menjalankan keputusan pemerintah untuk memberikan stimulus berupa pembebasan tagihan rekening listrik pelanggan rumah tangga daya 450VA, pelanggan bisnis dan industry kecil daya 450 VA. Serta potongan tagihan sebesar 50 persen untuk pelanggan rumah tangga 900 VA bersubsidi.
Warga Serang Media Sosial PLN
Kenaikan tagihan listrik untuk golongan 900 VA pun menuai keluhan dari masyarakat. Mayoritas pelanggan golongan ini mengeluh lantaran membengkaknya tagihan tarif listrik. Instagram resmi PLN dengan akun @pln_id pun menjadi sasaran protes kemarahan sejumlah netizen sejak Sabtu (2/5/2020) lalu. Beberapa diantaranya melaporkan kenaikan tarif listrik hingga berkali lipat.
"Gila barusan ngecek tagihan 1.300 VA hampir 3 X lipat...luar biasa...luar biasa..kalau memang ada skema subsidi silang sampaikan jgn membuat statement tidak ada kenaikan tapi diam2 masyarakat dihajar tiba2 dengan kenaikan yg gak masuk nalar dan mau gak mau harus bayar...luar biasa @pln_id luar biasa benar2 #bumnuntuknegeri," tulis akun @adithardiansyah.
"Apaaaan bulan ini listrik tau 425 rb biasanya tiap bulan 300 paling mahal, harus adil dooong yg kena dampak corona bkn orang miskin doang saya lama lama juga jadi miskin, 125rb itu berarti bgt buat saya sbagai guru yg dirumahkan tanpa digaji @pln_id @jokowi," keluh akun @isni_hidayanti92.
Bahkan ada seorang pelanggan PLN yang mengaku mengalami lonjakan tarif listrik hingga 6 x lipat. Ia berharap kenaikan taghan listri yang tinggi ini bagian dari prank yang dilakukan perusahaan listrik plat merah tersebut.
Advertisement