Sukses

4 Jenis Benang Jahit Luka yang Sering Digunakan, Kenali Bahan dan Fungsinya

Ketahui jenis benang jahit luka dan perhatikan kemungkinan infeksinya.

Liputan6.com, Jakarta Jenis benang jahit luka hampir sama dengan benang operasi. Keduanya sama-sama tali yang digulung dengan bahan sintetis. Sangat berbeda dengan benang jahit biasa. Benang jahit biasa berfungsi menutup kain sobek. Sedangkan benang jahit luka berfungsi menutup luka.

Jenis benang jahit luka ini umumnya juga jenis benang yang digunakan untuk operasi. Bukan berasal dari nilon atau kapas. Jenis benang jahit operasi terbuat dari usus kambing atau hewan lain. Tujuan dari pemilihan bahan ini digunakan untuk memperkuat penyatuan jaringan tubuh yang terluka.

Ada beberapa jenis benang jahit luka. Ada benang yang bisa diserap oleh tubuh dan ada yang tidak bisa diserap. Kesemuanya sama-sama disebut jahitan catgut. Jahitan yang memiliki kekuatan tinggi dan simpul yang bagus. Fungsi utamanya untuk mempercepat penyembuhan luka.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber jenis benang jahit luka, Jumat (15/5/2020).

2 dari 6 halaman

Berdasarkan Penyerapannya

Berdasarkan penyerapannya, jenis benang jahit luka seperti operasi dapat dikategorikan dalam dua kelompok besar. Jenis benang ini termasuk yang bisa diserap dan tidak bisa diserap. Benang jahit yang bisa diserap merupakan benang yang tidak perlu dilepas. Benang akan menyatu dengan jaringan setelah dilakukan penjahitan.

Jenis benang jahit luka ini tidak perlu dilepas karena sebuah enzim. Enzim protease ini berada dalam jaringan tubuh dan bisa mengurai benang secara alami. Sementara jenis benang yang tidak bisa diserap, perlu dilepas kembali di kemudian hari.

3 dari 6 halaman

Berdasarkan Struktur Bahan

Berdasarkan struktur bahannya, jenis benang jahit luka seperti operasi juga terbagi menjadi dua. Pertama, yakni benang monofilamen yang terdiri dari satu utas. Jenis benang ini lebih mudah melewati jaringan karena strujturnya lebih tipis.

Jenis kedua, yakni benang multifilamen yang terdiri dari beberapa utas. Benang ini terdiri dari beberapa benang kecil yang dikepang. Jenis benang ini cenderung lebih kuat dan cukup berisiko menyebabkan infeksi karena strukturnya lebih tebal.

4 dari 6 halaman

Berdasarkan Bahan Pembuatnya

Berdasarkan bahan pembuatnya, benang jahit dibagi menjadi dua kelompok, yakni alami dan sintetis. Jenis benang jahit luka ini terbuat dari serat alami seperti sutera atau gut. Benang ini jarang sekali digunakan karena cenderung memicu reaksi negatif pada jaringan.

Sementara jenis benang sintetis ini terbuat dari bahan buatan manusia, seperti nilon. Benang jenis inilah yang lebih sering digunakan untuk menjahit luka terbuka.

5 dari 6 halaman

Bahan Pembuat Benang Operasi

Berdasarkan bahan pembuatnya, jenis benang jahit luka untuk operasi dibedakan dari yang bisa diserap dan yang tidak. Masing-masing jenis benang jahit luka juga terbuat dari bahan yang berbeda.

Bahan Benang yang Bisa Diserap

Jenis benang ini biasa digunakan untuk menutupi bagian paling dalam dari luka sayatan. Meski demikian, benang ini juga bisa digunakan untuk permukaan kulit. Misalnya seperti sayatan luka kulit luar.

Berikut bahan-bahan pembuat jenis benang jahit luka yang bisa diserap:

- Gut (usus)

Benang monofilamen alami ini khusus digunakan untuk menjahit luka. Terutama untuk luka atau robekan jaringan lunak bagian dalam. Hanya saja benang gut biasanya tidak boleh digunakan untuk prosedur kardiovaskular atau sistem saraf.

Sebab, tubuh memiliki reaksi kuat terhadap benang ini dan berisiko melukai. Jenis benang ini biasanya digunakan untuk operasi ginekologi (operasi yang berhubungan dengan alat reproduksi).

- Polydioxanone (PDS)

Jenis benang monofilamen sintesis ini bisa digunakan untuk memperbaiki luka. Terutama luka pada jaringan lunak, seperti perut atau jantung anak.

- Poliglecaprone (Monocryl)

Benang monofilamen sintetis ini biasa digunakan untuk memperbaiki jaringan lunak yang terbuka. Bahan ini tidak boleh digunakan untuk prosedur kadiovaskular atau sistem saraf. Jenis benang ini lebih sering digunakan untuk menutup luka kulit agar tak terlihat.

- Poliglaktin (Vicryl)

Benang multifilamen biasa digunakan untuk memperbaiki luka robek. Terutama luka robek pada tangan atau wajah. Benang ini termasuk jenis yang tidak boleh digunakan untuk prosedur penjahitan kardiovaskular atau sistem saraf.

Bahan Benang yang Tidak Dapat Diserap

Semua jenis bahan benang luka untuk operasi yang tidak dapat diserap, biasanya dapat digunakan untuk memperbaiki jaringan lunak. Perbaikan jaringan lunak ini termasuk untuk prosedur kardiovaskular dan sistem saraf.

Proses penyembuhan jaringan yang dijahit dengan benang ini memerlukan waktu cukup lama. Jenis jahitan luka ini misalnya seperti jahitan tendon, menutup dinding perut, dan penjahitan kulit.

Berikut beberapa bahan benang operasi yang tidak bisa diserap, yakni:

- Nilon, benang monofilamen alami.

- Polypropylene (Prolene), benang monofilamen sintetis.

- Sutra, benang multifilamen alami (berbentuk jalinan yang dikepang).

- Poliester (Ethibond), benang multifilamen sintesis (berbentuk jalinan yang dikepang).

6 dari 6 halaman

Kemungkinan Infeksi Jenis Benang Jahit Luka Operasi

Terkhusus untuk jenis benang jahit operasi memang sangat steril. Sehingga, jenis benang yang satu ini tidak dapat menyebabkan infeksi. Berbeda dengan jenis benang multifilamen yang cenderung tebal. Benang ini bahkan lebih tebal dari benang monofilamen. Jadi, lebih berisiko menyebabkan infeksi.

Ketebalan ini yang membuat benang lebih sulit melewati jaringan saat proses penjahitan. Namun, jika dilakukan oleh dokter ahli yang terlatih dan profesional maka risikonya kecil sekali. Faktor utama yang bisa menyebabkan infeksi, yakni ketika luka tidak dirawat dengan baik. Saat memiliki luka jahitan, tetap pastikan tangan dalam keadaan bersih. Selain itu, lakukan perawatan lainnya yang disarankan dokter.

 

Video Terkini