Liputan6.com, Jakarta Museum merupakan tempat untuk menyimpan benda-benda penting yang mengandung nilai sejarah. Mulai dari benda purbakala hingga benda seni seperti lukisan, biasanya disimpan dengan rapih di dalam museum.
Baca Juga
Advertisement
Dengan disimpannya benda-benda tersebut bisa memudahkan kita untuk mengenali sejarah peradaban manusia sejak jaman purbakala hingga kini. Maka dari itu, banyak museum yang membutuhkan bangunan yang besar dan megah.
Misalkan saja Museum Capitolini yang memiliki beragam koleksi mulai dari benda seni hingga prasejarah. Museum ini dibangun sejak tahun 1471 ketika Paus Siktus IV menyumbangkan koleksi prasejarahnya ke masyarakat Roma.Â
Sudah berusia ratusan tahun, sejumlah museum di bawah ini menjadi saksi penting sejarah peradaban manusia. Seperti apakah selengkapnya? Dirangkum dari berbagai sumber oleh Liputan6.com, Senin (25/5/2020).Â
1. Museum Capitolini, Italia
Terletak di pusat kota Roma, Museum Capitolini memiliki beragam koleksi mulai dari benda seni hingga prasejarah. Museum ini dibangun sejak tahun 1471 ketika Paus Siktus IV menyumbangkan koleksi prasejarahnya ke masyarakat Roma.Â
Selanjutnya museum ini diisi oleh beragam patung dari era renaissance. Bahkan bisa juga ditemukan koin hingga perhiasan di dalam museum ini. Bangunan bersejarah ini kemudian dikelola oleh pemerintah kota Roma.
Â
Advertisement
2. Royal Armouries Museum, Inggris
Berlokasi di dalam Menara London, Inggris. Museum ini merupakan museum tertua sepanjang sejarah Britania Raya. Di dalam museum ini berisi ratusan ribu koleksi armour atau baju zirah yang telah digunakan selama abad kejayaan Inggris hingga saat ini.
Museum ini di buka untuk umum sejak tahun 1660, kemudian, koleksi yang sejumlah koleksi yang dimiliki oleh museum ini ditempatkan di tiga lokasi berbeda di Inggris. Tujuannya utama adalah untuk membangun museum di Yorkshire Barat, Leeds, dan Benteng Victoria di Portsmouth.
3. Museum Sejarah Basel, Swiss
Basel Historical Museum atau Musium Sejarah Basel merupakan bagian dari bangunan bersejarah di Swiss. Dalam museum ini terdapat koleksi Amerbach Cabinet yang sangat terkenal.Â
Museum ini dibangun pada tahun 1661 saat pemerintah kota Basel membeli koleksi Amerbach Cabinet milik Hans Holbein yang menjadikannya museum milik kota pertama di Swiss.
Dalam museum ini memiliki beragam koleksi mulai dari abad ke 15 hingga saat ini. Museum ini juga memiliki ratusan koleksi seni dan lukisan dari abad 15 hingga abad ke 17.Â
Pada 20 Oktober 1975, saat museum ini sedang direnovasi, seorang pekerja bangunan menemukan sebuah makam berbentuk kamar di depan paduan suara, berisi mayat seorang wanita yang dimumifikasi. Wanita tersebut kemudian diidentifikasi sebagai Anna Catharina Bischoff dan ternyata merupakan leluhur Boris Johnson
Advertisement
4. Museum Seni dan Arkeologi Besançon, Prancis
Museum of Fine Arts and Archeology of Besançon atau Museum Seni dan Arkeologi Besançon merupakan museum tertua yang menyimpan benda arkeologi serta seni di Perancis. Museum ini di buka untuk umum pada tahun 1694 setelah Jean Baptiste menyumbangkan koleksi pribadinya untuk pemerintah kota.
Koleksi di dalam museum ini dibagi menjadi tiga bagian, yakni lukisan, drawing, dan benda arkeologi. Untuk bagian arkeologi teradapat beragam koleksi seperti mumi Seramon dan sejumlah koleksi budaya Mesir lainnya.
5. Museum Kunstkamera, Rusia
Museum Kunstkamera atau Kunstkammer; merupakan museum pertama yang di bangun di Rusia. Museum ini diprakarsai oleh Peter yang Agung dan selesai dibangun pada tahun 1727.
Di dalamnya terdapat hampir 200 ribu koleksi baik etnografi hingga antropologi yang didapatkan oleh Peter yang Agung. Istilah Kunstkamera diambil dari bahasa Jerman, kunstkammer yang artinya 'lemari seni'. Museum ini terletak di Saint Petersburg, Rusia.
Advertisement
6. Museum Louvre, Perancis
Terletak di Kota Paris, Prancis, museum ini merupakan salah satu monumen paling bersejarah di dunia. Kini, Museum Louvre juga merupakan destinasi visata favorit wisatawan dari mancanegara. Di dalamnya terdapat ratusan koleksi benda seni dan lukisan.
Museum ini memajang kurang lebih 35 ribu koleksi perbendaan purbakala. Bangunan bersejarah ini diprakarsai oleh Raja Philip II, awalnya memang dijadikan sebagai benteng pada akhir abad ke 12.Â
Namun setelah sistem monarki dirubah, bangunan ini menjadi alih fungsi untuk rumah bagi Raja Perancis pada tahun 1546. Kemudian, abad selanjutnya, bangunannya kembali dialihfungsikan menjadi museum dan di buka untuk umum sejak tanggal 10 Agustus 1793.
Â