Sukses

Tata Cara Salat Idul Fitri Sendiri di Rumah, Ketahui Sunnahnya

Lakukan sunnah dan perhatikan tata cara salat Idulfitri di rumah.

Liputan6.com, Jakarta Perayaan hari raya Idul Fitri tinggal menghitung hari. Takbir akan segera dikumandangkan. Sebuah tanda, hari raya Idul Fitri akan segera tiba. Sebelum merayakan, sunnah sebelum salat dan tata caranya harus diketahui, ya.

Merayakan hari raya dengan sunnah sudah pasti berpahala. Begitu juga suka cita hari raya, semakin berkah. Melaksanakan salat berjemaah di lapangan memang sangat dianjurkan. Namun, pada keadaan tertentu melaksanakan salat Ied di rumah juga diperbolehkan.

Jika tidak bisa berjemaah di lapangan, beberapa sunnah juga masih bisa dilaksanakan. Meskipun tidak bisa maksimal, tetapi pahalanya tetap sama. Seperti halnya hukum salat Idulfitri yang sangat dianjurkan atau sunnah muakkad. Ketika dilaksanakan berpahala, tetapi ketika ditinggalkan tidak berdosa.

Berikut Liputan6.com ulas sunnah dan tata cara salat Idulfitri sendiri atau berjemaah di rumah dari berbagai sumber, Minggu (17/5/2020).

 

2 dari 5 halaman

Sunnah Ketika Salat Idul Fitri di Rumah

Mengumandangkan Takbir

Mengumandangkan takbir termasuk sunnah sebelum salat Idulfitri. Biasanya sudah dikumandangkan pada malam 1 syawal. Malam ini disebut sebagai malam takbiran.

Kitab Raudlatut Thalibin sangat menganjurkan untuk mengumandangkan takbir pada malam ini. Terutama sejak terbenamnya matahari sampai imam naik atas mimbar. Namun, ketika melaksanakannya di rumah dengan atau tanpa imam bisa disesuaikan.

Mandi Sebelum Salat

Nabi Muhammad SAW bersabda: "Dan dari Amdullah bin Abbas Raliyallahu Anhuma, ia berkata, 'Bahwasannya Nabi Sallallahu Alaihi wa Sallam mandi pada hari Idulfitri dan Iduladha."

Mandi termasuk sunnah sebelum salat Idulfitri dilaksanakan. Termasuk ketika melaksanakannya di rumah. Tata cara mandinya sama dengan mandi besar.

Perbedaannya ada pada niat. Sebelum mengguyurkan air, bacalah niat mandi sunnah salat Idulfitri agar semakin berkah. Siram dengan air mengalir, dari atas sampai bawah. Dimulai dari bagian tubuh kanan ke kiri.

3 dari 5 halaman

Sunnah Ketika Salat Idul Fitri di Rumah

Memakai Pakaian Terbaik dan Wewangian

"Dari Ali bin Abi Thalib Radhiallahu ‘Anhu, bahwa: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memerintahkan kami pada dua hari raya untuk memakai pakaian terbaik yang kami punya, dan memakai wangi-wangian yang terbaik yang kami punya, dan berkurban dengan hewan yang paling mahal yang kami punya." (HR. Al Hakim dalam Al Mustadrak)

Hadits tersebut mempertegas keutamaan melaksanakan sunnah ini pada hari raya. Memakai pakaian terbaik dan wewangian. Jika melaksanakan salat Idulfitri di rumah, juga sangat dianjurkan.

Makan Sebelum Salat

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, "Janganlah keluar pada hari Idulfitri sampai dia makan dulu, dan janganlah makan ketika hari Iduladha sampai dia salat dulu." (HR. At Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, dan Ahmad)

Hadits ini menegaskan untuk makan dulu sebelum salat Idulfitri. Rasulullah SAW juga sangat menganjurkan meski hanya dengan 3 buah kurma. Amalan sunnah ini dilakukan sebagai tanda ibadah puasa Ramadan sudah berakhir. Termasuk ketika harus melaksanakannya salat Idulfitri di rumah.

"Pada saat Idulfitri Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidaklah berangkat untuk salat sebelum makan beberapa kurma.” Murajja bin Raja berkata kepadaku ‘Ubaidullah, katanya: berkata kepadaku Anas, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam: "Beliau memakannya berjumlah ganjil.” (HR. Bukhari)

Salam dan Doa

Amalan sunnah ini bisa dilakukan usai salat Idulfitri. Memang sedikit berbeda jika dilakukan di rumah. Tidak bisa bersalaman dan saling mendoakan dengan lebih banyak orang. Namun, sunnah ini bisa dilakukan ketika salat Idulfitri berjemaah di rumah.

 “Jika kalian diberi salam dalam bentuk apa pun, maka balaslah dengan salam yang lebih baik atau jawablah dengan yang semisal.” (QS. An-Nisa: 86)

Salah satu ucapan yang masyhur saat silaturahmi Idulfitri, yakni “Taqabbalallahu minna wa minkum.” Ucapan ini disemarakkan oleh kalangan tabiin dan tabitt tabiin. Jawabannya, yakni dengan ucapan yang sama.

4 dari 5 halaman

Ketentuan Salat Idulfitri Sendiri/Berjemaah di Rumah

1. Salat Idulfitri yang dilaksanakan di rumah dapat dilakukan secara berjemaah dan dapat dilakukan secara sendiri (munfarid).

2. Jika salat Idulfitri dilaksanakan secara berjemaah, maka ketentuannya sebagai berikut:

- Jumlah jemaah yang salat minimal empat orang, terdiri dari satu orang imam dan tiga orang makmum.

- Kaifiat salatnya mengikuti ketentuan Panduan Kaifiat Salat Idulfitri berjemaah dalam fatwa ini.

- Usai salat Idulfitri, khatib melaksanakan khotbah dengan mengikuti ketentuan.

- Jika jumlah jemaah kurang dari empat orang, atau dalam pelaksanaan salat jemaah di rumah tidak ada yang berkemampuan khotbah, maka salat Idulfitri boleh dilakukan berjemaah tanpa khotbah.

3. Jika salat Idulfitri dilaksanakan secara sendiri (munfarid), maka ketentuannya sebagai berikut:

-  Berniat salat Idulfitri secara sendiri yang jika dilafalkan berbunyi: "Ushalli sunnatan li ‘idil fithri rak ‘ataini lillahi ta’alaa". Artinya, aku niat salat sunah Idul Fitri dua rakaat karena Allah Ta’ala.

- Dilaksanakan dengan bacaan pelan (sirr).

- Tata cara pelaksanaannya mengacu pada panduan kaifiat salat Idulfitri berjamaah dalam fatwa ini.

- Tidak ada khotbah.

 

5 dari 5 halaman

Tata Cara Salat Idulfitri Sendiri/Berjemaah di Rumah

1. Sebelum salat, disunahkan untuk memperbanyak bacaan takbir, tahmid, dan tasbih.

2. Salat dimulai dengan menyeru "ash-shalâta jâmi‘ah", tanpa azan dan iqamah.

3. Memulai dengan niat salat Idulfitri, yang jika dilafalkan berbunyi: "Ushalli sunnatan li ‘idil fithri rak ‘ataini imaman/makmuman lillahi ta’alaa". Artinya, aku berniat salat sunah Idulfitri dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.

4. Membaca takbiratul ihram (Allahu Akbar) sambil mengangkat kedua tangan.

5. Membaca doa iftitah.

6. Membaca takbir sebanyak tujuh kali (di luar takbiratul ihram) dan di antara tiap takbir itu dianjurkan membaca tasbih "Subhanallah Walhamdulillah Walailahaillallah Wallahuakbar".

7. Membaca surah Al-Fatihah, diteruskan membaca surat pendek dari Al-Quran.

8. Rukuk, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti salat biasa.

9. Pada rakaat kedua sebelum membaca Al-Fatihah, disunnahkan takbir sebanyak lima kali sambil mengangkat tangan, di luar takbir saat berdiri (takbir qiyam). Di antara tiap takbir disunnahkan membaca tasbih "Subhanallah Walhamdulillah Walailahaillallah Wallahuakbar".

10. Membaca surat Al-Fatihah, diteruskan membaca surat pendek dari Al-Quran.

11. Rukuk, sujud, dan seterusnya hingga salam.

12. Setelah salam, disunahkan mendengarkan khotbah Idulfitri. Jika tidak ada yang bisa khotbah, tidak perlu melakukannya.