Sukses

Penyebab Kanker Paru-paru, Gejala, dan Cara Mencegahnya yang Tepat

Penyebab kanker paru-paru yang paling utama tentunya adalah merokok.

Liputan6.com, Jakarta Penyebab kanker paru-paru yang paling utama tentunya adalah merokok. Baik perokok aktif maupun orang yang hanya terkena asap saja atau perokok pasif, dapat mengalami penyakit ini. Namun, merokok bukanlah satu-satunya penyebab kanker paru-paru.

Pada kanker paru, sel paru menjadi abnormal sehingga tumbuh secara tidak terkendali. Kanker paru biasanya menyerang orang tua lebih dari 40 tahun. Kanker paru merupakan penyebab kematian laki-laki nomor satu di Indonesia. Sebagian besar kasus (85%) diderita oleh perokok. Walaupun demikian, orang yang tidak merokok juga dapat menderita kanker paru.

Penyebab kanker paru-paru bisa beragam pada setiap orangnya. Mulai dari menghirup berbagai zat yang berbahaya, hingga faktor genetik, bisa menjadi penyabab kanker paru-paru menyerang seseorang. Oleh karena itu, kamu patut waspada dengan mengenali gejala dan cara mencegahnya yang tepat.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (8/6/2020) tentang penyebab kanker paru-paru. 

2 dari 5 halaman

Penyebab Kanker Paru-paru

Perokok Aktif Maupun Pasif

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, penyebab kanker paru-paru yang paling utama adalah kebiasaan merokok. Tidak hanya perokok aktif saja yang paling rentan terkena kanker paru-paru ini, tetapi orang yang sering terpapar asap rokok juga berikio menderita penyakit ini.

Rokok mengandung 60 zat racun yang berbeda sehingga dapat menyebabkan kanker. Zat racun tersebut dikenal sebagai zat karsinogenik. Jenis zat beracun tersebut antara lain adalah nikotin dan tar. Nikotin dipakai sebagai bahan insektisida, sedangkan tar digunakan dalam pembuatan aspal jalanan.

Semakin banyak rokok yang dihisap, kerusakan pada jaringan paru-paru juga akan makin bertambah. Kerusakan inilah yang mengakibatkan sel-sel bereaksi secara tidak normal dan tidak terkendali, hingga akhirnya muncul sel kanker. Jika seseorang merokok 25 batang sehari, berarti orang tersebut berisiko 25 kali lebih besar untuk mengidap kanker paru daripada orang yang tidak merokok.

Polusi Partikel dalam Jangka Panjang

Penyebab kanker paru-paru selanjutnya adalah terkena polusi dalam jangka panjang. Polusi partikel juga mengacu pada campuran partikel padat dan cair yang sangat kecil di udara yang sering dihirup.

Bukti menunjukkan bahwa polusi partikel seperti yang berasal dari asap knalpot dan polusi udara dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru. Oleh karena itu, penting sekali untuk menggunakan masker saat di jalan.

Menghirup Bahan Kimia

Menghirup bahan kimia seperti asbes, arsenik, kromium, nikel, jelaga, atau tar dalam jangka waktu yang lama juga bisa menjadi penyebab kanker paru-paru. Biasanya kondisi ini dialami oleh para pekerja di industri manufaktur atau pertambangan tertentu.

Orang-orang ini mungkin memiliki paparan yang lebih tinggi terhadap bahan kimia. Oleh karena itu, bagi kamu yang bekerja atau memiliki kegiatan di lingkungan tersebut disarankan untuk mengecek kondisi kesehatan secara rutin untuk mengetahui kondisi paru-parumu.

3 dari 5 halaman

Penyebab Kanker Paru-paru

Serat Asbes

Zat lainnya yang bisa merusak kesehatan paru-paru adalah serat asbes. Serat tersebut diketahui serat silikat yang mampu bertahan seumur hidup di jaringan paru-paru setelah terpapar. Pada umumnya, serat asbes ini mudah dijumpai di tempat kerja. Paslanya, asbes banyak digunakan untuk bahan isolasi termal.

Namun saat ini beberapa negara telah melarang penggunaan asbes. Hal ini dikarenakan bila seseorang terpapar asbes dalam jangka waktu yang lama, bisa menjadi penyebab kanker paru-paru.

Gas Radon

Penyebab kanker paru-paru berikutnya adalah gas radon. Radon merupakan gas alami yang berasal dari batu dan kotoran dan dapat terperangkap di rumah serta bangunan. Gas ini tidak bisa dilihat, dicicipi, atau bahkan tercium baunya. Gas ini meluruh untuk membentuk produk yang memancarkan jenis radiasi ion.

Faktor Genetik

Selain paparan dari luar, ternyata ada faktor genetik yang juga menjadi penyebab kanker paru-paru selanjutnya. Riwayat keluarga dengan kanker paru-paru mungkin akan menimbulkan risiko lebih tinggi terkena penyakit ini.

Jadi, bila kamu mengetahui ada keluarga yang memiliki riwayat serupa, maka ada baiknya untuk segera memeriksakan diri ke dokter.

4 dari 5 halaman

Gejala Kanker Paru

Setelah mengetahui beberapa penyebab kanker paru-paru, kamu tentunya juga perlu mengenali gejala-gejalanya. Biasanya, pada kanker paru-paru tahap awal, tidak akan menunjukkan gejala. Gejala akan muncul seiring dengan perjalanan kanker.

Berikut beberap gejala kanker paru-paru yang dikutip Liputan6.com dari KlikDokter:

- Batuk terus menerus

- Batuk darah

- Nyeri ketika batuk atau bernafas

- Sering terserang infeksi paru

- Sering sesak nafas dan nyeri dada

- Kelelahan dan berat badan turun tanpa sebab

- Jari tabuh (clubbing finger)

- Demam dan sulit menelan

- Mengi dan suara serak

- Bengkak pada wajah atau leher

5 dari 5 halaman

Pencegahan Kanker Paru

Mengenali penyebab kanker paru-paru tentunya dapat membuat kamu mengira-ngira apa saja cara mencegah kanker paru-paru ini. Berikut beberapa cara mencegah kanker paru-paru menyerang:

- Cara terbaik untuk mencegah kanker paru adalah dengan menghindari rokok dan asapnya. Jika kamu bisa berhenti merokok selama 10 tahun, maka hal ini akan menurunkan risiko kanker paru-paru hingga 50%.

- Riset juga membuktikan bahwa diet rendah lemak, tinggi serat, dan banyak mengonsumsi sayur, buah serta biji-bijian dapat menurunkan risiko kanker paru dan kanker lainnya. Selain itu, kamu juga harus menghindari mengonsumsi suplemen vitamin dalam dosis besar.

- Selain itu, olahraga secara teratur juga dapat membantu menurunkan risiko kanker paru-paru dan kanker lainnya. Lakukan olahraga secara teratur selama 30 menit tiap harinya.  Orang dewasa minimal harus melakukan olahraga aerobik intensitas sedang 150 menit seminggu.

- Gunakan alat pelindung diri di tempat kerja yang banyak paparan bahan kimia berbahaya.

- Memeriksakan diri secara rutin, terutama bila kamu memiliki riwayat merokok atau bekerja di lingkungan yang tinggi paparan bahan kimia.

Video Terkini