Sukses

50 Kata-Kata di Novel Dilan 1991 yang Gambarkan Lika-Liku Hubungan

Kumpulan kata-kata di novel Dilan 1991 yang dalam maknanya.

Liputan6.com, Jakarta Kisah cinta yang romatis sudah biasa diceritakan dalam novel. Seperti halnya kisah cinta romantis dalam novel Dilan 1990 dan Dilan 1991. Namun, kisah cinta tidak selalu indah bukan? Selalu ada lika-liku hubungan yang harus dihadapi agar tidak muncul kata perpisahan. Lika-liku hubungan ini juga tergambar jelas pada kata-kata di novel Dilan 1991.

Penulis dari novel Dilan, yakni Pidi Baiq. Seorang penulis non-fiksi yang berhasil membuat setiap pembaca larut dalam ceritanya. Apalagi cerita yang mengisahkan kisah cinta dua muda-mudi dari masa lalu ini. Kisah cinta Dilan dan Milea pada tahun 90an. Kata-kata di novel Dilan 1991 akan lebih memahamkanmu arti memertahankan hubungan.

Meski terbilang cerita tahun 90an, tetapi penulisnya sukses membawakan dengan gimik anak 2000an. Kisah cinta yang tergambar cukup pelik tetapi romantis. Pahami kata-kata di novel Dilan 1991 ini agar bisa lebih mengerti cara menghadapi hubungan percintaan.

Berikut kumpulan kata-kata di novel Dilan 1991 yang sudah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (10/6/2020).

2 dari 6 halaman

Kata-Kata di Novel Dilan 1991 Tentang Hubungan

1. “Kukira itu normal. Itu adalah bagian dari suatu proses berduka. Tetapi cepat atau lambat, aku harus bisa menerima sepenuhnya, meskipun sebagian dari diriku masih berharap akan bisa kembali bersama-sama.”

2. “Kalau dulu aku berkata bahwa aku mencintai dirimu, maka kukira itu adalah sebuah pernyataan yang sudah cukup lengkap dan berlaku tidak hanya sampai pada hari itu, melainkan juga di hari ini dan untuk selama-lamanya.”

3. “Sebenarnya, aku tidak mau lagi berpikir mengapa kemudian aku memiliki rasa suka kepadanya. Lebih mudah kukatakan bahwa aku tidak tahu mengapa kemudian aku jatuh cinta kepadanya.”

4. “PR-ku adalah merindukanmu. Lebih kuat dari Matematika. Lebih luas dari Fisika. Lebih kerasa dari Biologi.”

5. “Bagiku, Kamu adalah bagian terbesar dari hidupku. Aku bisa saja membiarkanmu melakukan apa yang kamu inginkan, tetapi tidak untuk hal yang akan berakibat buruk bagimu.”

6. “Itulah dia, Dilanku yang selalu bisa membuat aku gembira. Itulah dia, Dilanku, yang selalu bisa membuat aku merasa istimewa.”

7. “Itulah dia, Dilanku yang selalu bisa meyakinkan diriku untuk merasa aman di mana pun aku berada.”

8. “Sekarang aku mungkin bukan aku yang dulu, waktu membawa aku pergi, tetapi perasaan tetap sama, bersifat menjalar, hingga ke depan.”

9. “Aku rindu, kau harus tahu itu selalu.”

10. “Terima kasih, kau pernah mau kepadaku. Dan kini, biarkan aku, kalau selalu ingin tahu kabarmu.”

3 dari 6 halaman

Kata-Kata di Novel Dilan 1991 Tentang Perpisahan

11. “Tujuan pacaran adalah putus. Bisa karena menikah, bisa karena berpisah.”

12. “Kepercayaan dan dukungan. Kalau kamu tidak setuju, aku tidak peduli.”

13. “Jika aku berkata bahwa aku mencintainya, maka itu adalah sebuah pernyataan yang sudah cukup lengkap.”

14. “Dengar ya Lia, senakal-nakalnya anak geng motor, mereka juga shalat pada waktu ujian praktek Agama.”

15. “Nanti kalo jaket ini aku pinjemin, aku sakit. Kalau aku sakit, nanti siapa yang jagain kamu.”

16. “Kalau kamu ninggalin aku, itu hak kamu, asal jangan aku yang ninggalin kamu. Aku takut kamu kecewa.”

17. “Kupenjamkan mataku untuk bisa membuat seolah-olah kamu sedang bersamaku.”

18. “Aku pacar yang buruk. Mudah buatmu nyari pacar yang baik.”

19. “Aku jalan menyusuri jalan Milea. Jalan yang penuh kenangan bersama Dilan.”

20. “Kalau aku jadi presiden yang harus mencintai rakyatnya, maaf, aku pasti tidak bisa. Karena aku cuma mencintai milea.”

4 dari 6 halaman

Kata-Kata di Novel Dilan 1991 Tentang Cemburu

21. “Aku gak pandai cemburu. Malahan, kalau kamu ninggalin aku, aku gak bisa apa-apa. Bisaku cuma mencintaimu.”

22. “Aku ingin segera bicara denganmu, tapi gak ada cara untuk bisa menghubungimu. Pikiranku langsung gak karuan. Pikiranku langsung dilanda kegelisahan.”

23. “Aku tahu orang yang sedang kupeluk adalah orang yang aku cintai. Rasanya damai sekali. Aku sering merasa seperti itu.”

24. “Aku telah menemukan seseorang yang aku bisa mencintainya tanpa merasa takut untuk tidak dicintainya.”

25. “Hati-hati, Lia, jangan ada yang melukaimu, nanti besoknya orang itu akan hilang.”

26. “Jangan tanya apakah aku sedih atau tidak, kamu bisa menebaknya sendiri.”

27. “Aku langsung merasa kecewa, frustasi dan sedih pada saat yang sama. Aku tidak tahu apa yang harus aku katakan. Aku tidak tahu apa yang harus aku pikirkan.”

28. “Biar bagaimanapun, biar lagi kesel pun, biar lagi jengkel pun, tetep aja rasa perhatian itu tetap ada.”

29. “Jangan salah paham. Semua sikapku kepadamu, bahkan termasuk ketika aku marah, ketika aku kesal, ketika aku jengkel, kamu harus tahu bahwa semua bersumber dari aku yang sangat mencintaimu.”

30. “Tanganku seperti sengaja diciptakan hanya untuk berpegangan denganmu. Aku betul-betul merasa tak perlu lagi berpikir, aku hanya ingin menikmati apa yang aku rasakan.”

5 dari 6 halaman

Kata-Kata di Novel Dilan 1991 Tentang Kesedihan

31. “Aku tak ingin kamu hilang dari Bumi, yang akan membuat aku sunyi, yang akan membuat aku sedih, yang akan membuat aku nangis tak bisa berhenti.”

32. “Walau tubuhku ada di situ, tetapi pikiranku terus mengembara ke Dilan. Sungguh, aku tidak pernah berpikir akan mencintai orang lain selain Dilan.”

33. “Kalau boleh kembali lagi ke masa lalu, aku mau melakukan hal yang sama.”

34. “Aku terpaksa mutusin kamu, biar kamu tahu aku serius kalau aku gak suka kamu ikut-ikutan geng motor.”

35. “Di saat aku sedang merasa rindu, apakah kamu juga merasakan hal yang sama, meskipun kamu sudah senang dengan kehidupan barumu.”

36. “Bagiku, ketika aku kehilangan seseorang yang sudah begitu dekat denganku, aku harus menghormati memori itu.”

37. “Aku merasa sedih untuk apa yang hilang, tetapi kupikir mungkin ada pelajaran yang bisa kita dapati dari situ.”

38. “Masa lalu bukan untuk diperdebatkan. Itu sudah bagus. Biarkan.”

39. “Cinta itu indah. Jika menurutmu tidak indah, pastinya kamu salah memilih pasangan.”

40. “Kalau suatu saat nanti kamu rindu padaku, maukah kamu memberitahuku? Agar aku bisa langsung berlari menemuimu.”  

6 dari 6 halaman

Kata-Kata di Novel Dilan 1991 yang Lucu

51. “Nanti kalau kamu mau tidur. Percayalah, aku sedang mengucapkan selamat tidur dari jauh. Namun kamu enggak akan dengar.”

52. “Malam ini, kalau mau tidur, jangan ingat aku, ya! Tapi kalau mau, silakan.”

53. “Kalau ada apa-apa, panggil aku. Pasti enggak akan kedengar, karena jauh.”

54. “Tenang saja, perpisahan tak menyedihkan, yang menyedihkan adalah bila habis itu saling lupa.”

55. “Kalau mencintaimu adalah kesalahan, yasudah biar aku salah terus saja.”

56. “Aku enggak ingin mengekangmu. Terserah, bebas ke mana saja kamu pergi. Asal aku ikut.”

57. “Ke KUA-nya mampir aja dulu, ya? Buat pemanasan aja."

58. “Bismillahirrahmanirrahim. Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Dengan ini, dengan penuh perasaan, mengundang Milea Adnan untuk sekolah pada: Hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, dan Sabtu."

59. “Milea, kamu cantik, tapi aku belum mencintaimu. Gak tahu kalau sore, tunggu saja.”

60. “Selamat ulang tahun Milea. Ini hadiah untukmu, cuma TTS. Tapi sudah ku isi semua. Aku sayang kamu. Aku tidak mau kamu pusing kareana harus mengisinya.”