Liputan6.com, Jakarta Kerutan di dahi merupakan salah satu tanda penuaan yang sering terlihat. Kerutan di dahi membuat wajah terlihat tua, lusuh, dan lesu. Saat bertambah tua, garis-garis kerutan dapat muncul di dahi.
Namun, ternyata kerutan di dahi bisa muncul di usia 20-an sekalipun. Penyebab kerutan di dahi ini biasanya dipicu oleh pola hidup yang tidak sehat. Gaya hidup memiliki dampak yang sangat besar pada kesehatan kulit dan perkembangan keriput.Â
Baca Juga
Advertisement
Munculnya kerutan dan garis-garis pada wajah dan dahi juga tergantung pada seberapa baik seseorang merawat kulit. Kerutan di dahi ini bisa disebabkan oleh stres, perawatan yang buruk, dan kebiasaan yang memicu penuaan dini.
Akan terasa sulit untuk menghilangkan kerutan dahi sepenuhnya. Maka dari itu penting untuk menghindari penyebab munculnya kerutan di dahi pada usia 20-an.
Berikut 7 penyebab kerutan di dahi pada usia muda, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat(19/6/2020).
Stres
Kerutan di dahi sering kali diartikan dengan tingkat stres yang tinggi. Stres bisa menjadi salah satu penyebab munculnya kerutan di dahi. Stres banyak dikaitkan dengan risiko peradangan yang lebih tinggi. Stres menyebabkan tingginya hormon kortisol yang bisa mencegah kolagen dan elastisitas kulit. Salah satu bagian yang sering terdampak kurangnya elastisitas kulit adalah bagian dahi.
Stres rentan dialami oleh orang di usia muda. Kondisi ini dapat memengaruhi kesehatan kulit dan menyebabkan penuaan dini. Penelitian telah menemukan bahwa stres kronis dapat meningkatkan peradangan, menyebabkan penuaan kulit dan mempercepat pembentukan keriput.
Kerutan dahi yang dalam bahkan mungkin menjadi indikator awal aterosklerosis. Penelitian mengungkapkan, pembuluh darah di dahi lebih halus daripada di bagian lain dari tubuh, sehingga mereka dapat mencerminkan penumpukan plak yang menyebabkan aterosklerosis di arteri lebih jelas.
Advertisement
Kebersihan kulit buruk
Kebersihan kulit buruk juga bisa menyebabkan kerutan di dahi pada usia muda. Kebersihan kulit sangat penting untuk tampilan kulit yang bersih, bebas dari jerawat, dan lebih terawat. Kebersihan kulit yang buruh bisa menimbulkan berbagai masalah kulit jangka pendek dan jangka panjang.
Malas mencuci muka, tidak menggunakan pelembap, dan melewatkan tabir surya saat ke luar rumah bisa menurunkan kualitas kesehatan kulit. Kulit yang kotor akan rentan terkena jerawat, terlihat kusam, dan lebih tua.
Dehidrasi
Kulit dehidrasi disebabkan kurangnya air dalam kulit. Kulit dehidrasi disebabkan oleh tubuh yang kekurangan air. Ini membuat kulit kehilangan kelembapannya. Kulit dehidrasi bisa dialami oleh jenis kulit apapun baik itu kering, berminyak, atau kombinasi.
Pada kulit dehidrasi, kulit akan terasa kencang meski dalam keadaan berminyak. Kulit dehidrasi biasanya terlihat kusam dan dapat menunjukkan tanda-tanda penuaan dini, seperti kerutan permukaan dan hilangnya elastisitas. Kulit yang dehidrasi bisa dilihat dari kerutan yang muncul di dahi.
Dehidrasi dapat diobati dengan perubahan gaya hidup. Memenuhi kebutuhan cairan dalam sehari adalah cara utama mengatasi dehidrasi pada kulit.
Advertisement
Paparan sinar matahari
Paparan sinar matahari menjadi faktor paling umum munculnya kerutan. Paparan sinar ultraviolet jangka panjang berkontribusi pada penuaan dini dan kerutan. Paparan sinar UV bisa memecah jaringan ikat kulit. Jaringan ini meliputi serat kolagen dan elastin yang terletak di lapisan kulit yang lebih dalam (dermis).
Hilangnya elastisitas kulit bisa menyebabkan kerutan di usia dini. Bagian dahi merupakan lokasi yang paling sering terkena sinar matahari. Penggunaan tabir surya sangat membantu mencegah kerutan pada dahi akibat bahaya sinar matahari.
Pola makan tidak seimbang
Pola makan juga memainkan peran penting bagi kesehatan kulit. Makanan menjadi faktor utama yang menunjang kesehatan kulit. Memerhatikan pola makan secara keseluruhan bisa membantu mencegah kerutan pada kulit.
Misalnya, makan terlalu banyak gula dan karbohidrat olahan dapat menyebabkan kerusakan pada kolagen kulit. Efek ini bisa menimbulkan keriput pada wajah termasuk dahi. Makanan berkualitas rendah, seperti lemak trans juga menyebabkan peradangan dan penuaan dini pada kulit.
Advertisement
Merokok
Merokok bisa menjadi salah satu penyebab keriput di dahi. Menurut Mayo Clinic, nikotin dalam rokok bisa menyebabkan penyempitan pembuluh darah di lapisan terluar kulit. Efek ini bisa merusak aliran darah ke kulit. Aliran darah yang lebih sedikit, membuat kulit tidak mendapatkan banyak oksigen dan nutrisi penting yang dibutuhkannya.
Bahan kimia yang terdapat dalam asam rokok juga bisa merusak kolagen dan elastisitas kulit. Akibatnya kulit menjadi keriput sebelum waktunya. Efek ini tak hanya bisa dirasakan oleh perokok aktif, tapi juga bisa dirasakan perokok pasif.
Kurang tidur
Salah satu gaya hidup yang tidak sehat adalah kurang tidur. Kurang tidur bisa meningkatkan risiko penuaan dini. Keriput di dahi bisa muncul akibat kuran tidur. Ketika tidur, seluruh tubuh beristirahat, termasuk kulit. Istirahat yang cukup membantu kulit memperbaiki dirinya dari kerusakan dan peradangan.
Sebaliknya, kurang tidur justru meningkatkan kerusakan dan peradangan kulit. Kurang tidur meningkatkan pengembangan keriput, kulit kendur, dan lingkaran hitam di bawah mata. Kurang tidur juga dapat menghambat penyembuhan luka, meningkatkan peradangan pada kulit, dan bahkan menyebabkan jerawat.
Advertisement