60 Kata Rayuan Gombal Maut, Dijamin Bikin Pasangan Tersipu Malu

1. “Rasa sayangku ke kamu, semacam powerangers waktu enggak ada monster, nggak berubah.”

2. “Cintaku ke kamu itu udah seperti tunggakan kredit. Awalnya kecil, didiemin, tau-tau gede sendiri.”

3. “Dalam pikiran orang bijak ada ide, solusi, serta alasan. Dalam pikiran para ahli ada formula kimia, teori, dan juga rumus. Tapi di dalam pikiranku, cuma ada kamu.”

4. “Bentar-bentar, jangan bonceng dulu. Kalo naik motor sama kamu pasti ditilang deh. Soalnya kita kan bertiga, aku, kamu, dan cinta.”

5. “Misal kamu lagi berdiri di depan cermin memegang 4 mawar, maka kamu bakal lihat kalau mawar mawar ke 5 yang paling cantik di antara lainnya.”

6. “Orang-orang bilang kamu hanya jatuh cinta sekali, tapi itu tidak benar. Setiap kali melihatmu, aku selalu jatuh cinta.”

7. “Kamu tau nggak? Kamu selalu bersinar lebih terang dari bulan di malam paling terang, dan kamu lebih bersinar dibanding matahari di hari yang tidak berawan.”

8. “Di dunia ini, cuma ada 3 hal yang tidak bisa kuhitung, jumlah bintang di langit, pasir di bumi, dan cintaku ke kamu.”

9. “Kalau kamu Bumi, maka aku atmosfirnya. Jadi, setiap saat aku bisa melindungimu dari sakitnya serangan meteor dan komet.”

10. “Sudah aku tulis namamu di langit, angin meniupnya. Sudah aku tulis namamu di laut, badai membawanya. Lalu, aku coba menuliskan namamu di hatiku, cinta menahannya.”

11. “Misalkan disuruh melupakanmu, aku akan ke kelurahan dulu. Minta surat keterangan tidak mampu.”

12. “Abjad dimulai dari huruf A, B, C. Angka dimulai dengan 1, 2, 3. Lagu dimulai dengan do, re, mi. Tapi, cinta dimulai dengan aku dan kamu.”

13. “Setiap melihat senyumanmu aku dapat merasakan hangatnya matahari. Setiap melihat tawamu aku dapat merasakan sejuknya udara di pagi hari.”

14. “Tolong dong, aku besok harus bangun pago. Gimana aku bisa tidur kalau sampai larut malam kamu masih nongkrong di pikiranku.”

15. “Aku siap untuk ikut lomba lari keliling dunia, asalkan engkau yang menjadi garis finishnya.”

16. “Aku berharap menjadi cerminmu, jadi aku bisa melihatmu setiap pagi.”

17. “Kamu adalah orang pertama yang mampu membuat jantungku berdetak lebih lambat dan lebih cepat pada saat yang sama.”

18. “Sadar atau enggak, kamu itu seperti garam di lautan, tidak terlihat namun akan selalu ada untuk selamanya.”

19. “Kalau hitungan satu sampai sepuluh, cintaku cukup nomor dua, ‘dualem’ banget.”

20. “Aku mau kita seperti sandal jepit, sebab hanya ada dua, tidak ada yang ketiga.”

21. “Angkutan kota jauh dekat 2 ribu, kalau kamu jauh dekat ya di hatiku.”

22. “Tau nggak ngemil apa yang paling nikmat? Ngemilikin Kamu sepenuhnya.”

23. “Jepang bikin robot. Jerman bikin mobil. Kamu bikin kangen.”

24. “Perabotan makin lama makin antik, tapi kamu makin lama makin cantik.”

25. “Rumah joglo ada di Jogja, kalau kamu jomblo kabarin ya.”

26. “Tanggal merah nggak bisa buat aku libur untuk mikirin kamu.”

27. “Aku rela dipenjara asalkan polisinya kamu.”

28. “Kamu seperti lempeng bumi, bergeser sedikit saja sudah menggoncang hatiku.”

29. “Aku siap jadi abang nasi goreng, asal tiap malam bisa lewat depan rumah kamu.”

30. “Semenjak mengenalmu, bawaannya pengen belajar terus. Belajar jadi yang terbaik.”

31. “Misal aku jadi wakil rakyat, sepertinya aku bakal gagal deh? Mana bisa aku mikirin rakyat, kalau dipikiranku cuma kamu?”

32. “Kamu tahu bedanya kamu sama daun? Kalau daun jatuhnya ke tanah, kalau kamu jatuhnya ke hatiku.”

33. “Kamu tahu, kenapa kita cuma bisa lihat pelangi setengah lingkaran? Sebab setengahnya lagi ada di mata kamu.”

34. “Di atas langit masih ada langit! Di bawah langit masih ada aku yang tulus mencintaimu.”

35. “Aku rela menjadi selimutmu di kala tidur, agar kamu selalu hangat melewati dinginnya malam.”

36. “Aku kangen kamu sedikit aja kok. Sedikit berlebihan maksudnya.”

37. “Ulang tahun memang indah. Tapi, lebih indah jika tahun ini kulewati bersamamu.”

38. “Aku suka apel dibandingkan anggur, makanya aku suka ‘ngapelin’ kamu ketimbang ‘nganggurin’ kamu.”

39. “Nggak jadi masalah buat aku kalau harga BBM makin mahal. Asal, senyummu tetap murah ke aku.”

40. “Kalau kamu tanya berapa kali kamu datang ke pikiranku, jujur, cuma sekali. Sekali saja, nggak pergi-pergi sih.”

41. “Cukup sepatu aja yang edisi terbatas, perasaanmu jangan.”

42. “Umumnya kebutuhan primer manusia ada 3, sandang, pangan, dan papan. Tapi kalau aku ada 4, sandang, pangan, papan, dan kamu.

43. “Apakah ini bumbu cinta, karena setiap kamu buatin aku kopi sachet rasanya seperti kopi di kafe-kafe kekinian.”

44. “Lihat kebunku penuh dengan bunga, lihat dirimu aku berbunga-bunga.”

45. “Cintaku padamu seperti roda kereta api, tidak pernah kempes.”

46. “Meski tak berbentuk, mencintaimu adalah hal terindah dalam hidupku.”

47. “Yang kamu lihat di kulkas, bukan es biasa. Itu air mataku yang sengaja aku simpan ketika menangis merindukanmu.”

48. “Selain ada garuda di dadaku, ada juga kamu dihatiku.”

49. “Ibarat brankas, hatiku cuma bisa dibuka oleh cintamu.”

50. “Peringatan bahaya yang ada dibungkus rokok mungkin belum bisa menghentikanku untuk merokok. Sebab, cuma kamu yang bisa memaksaku untuk berhenti merokok.”

51. “Seandainya sekarang adalah tanggal 28 oktober 1928, aku akan ubah naskah sumpah pemuda menjadi sumpah aku cinta kamu.”

52. “Anjing menggonggong kafilah berlalu, tiap hari bengong mikirin kamu melulu.”

53. “Aku ingin bersamamu hanya dalam 2 waktu, yaitu sekarang dan selamanya.”

54. “Tuhan itu suka pamer yah? Makanya dia itu ciptain kamu buat buktiin dia punya ciptaan yang sempurna.”

55. “Enak ya jadi kamu, kalau mau liat bidadari, tinggal liat di kaca.”

56. “Satu tambah satu sama dengan dua. Aku sama kamu sama dengan saling cinta.”

57. “Aku tak pernah berjanji untuk sebuah perasaan, namun aku berusaha berjanji untuk sebuah kesetiaan.”

58. “Jangan diam aja dong, memang diam itu emas, tapi ketahuilah suara kamu itu seperti berlian.”

59. “Keindahan Borobudur keajaiban dunia, keindahan kamu keajaiban cinta.”

60. “Aku ingin mengaku dosa. Jangan pernah marah ya. Maafkan sebelumnya. Tadi malam aku mimpiin kamu jadi pacarku. Setelah bangun, akankah mimpiku jadi nyata?”