10 Manfaat Magnesium untuk Tubuh, Ketahui Sumbernya

Kuatkan tulang

Sekitar 60% magnesium di tubuh ditemukan di tulang. Magnesium membantu mengatur kadar kalsium dan vitamin D yang merupakan dua nutrisi lain yang vital bagi kesehatan tulang. Asupan magnesium yang cukup dapat menjaga kepadatan tulang, mencegah risiko pembentukan kristal tulang dan risiko osteoporosis.

Cegah diabetes

Magnesium memainkan peran penting dalam kontrol glukosa dan metabolisme insulin. Konsumsi magnesium cukup bisa membantu mencegah diabetes tipe 2. Kekurangan magnesium dapat memperburuk resistensi insulin Di sisi lain, resistensi insulin dapat menyebabkan kadar magnesium yang rendah. Resistensi insulin adalah salah satu penyebab utama sindrom metabolik dan diabetes tipe 2.

Sehatkan jantung

Tubuh membutuhkan magnesium untuk menjaga kesehatan otot, termasuk jantung. Ketika kalsium memasuki sel otot jantung, itu merangsang serat otot untuk berkontraksi. Magnesium melawan efek ini, membantu sel-sel ini rileks. Magnesium dapat membantu menurunkan tekanan darah, mencegah stroke, dan menstabilkan ritme jantung.

Bantu atasi sakit kepala dan migrain

Magnesium dapat membantu mencegah atau mengurangi sakit kepala. Ini karena defisiensi magnesium dapat memengaruhi neurotransmiter dan membatasi penyempitan pembuluh darah. Orang yang kekurangan magnesium akan cenderung sering mengalami migrain atau sakit kepala. Meningkatkan asupan magnesium bisa menjadi cara sederhana untuk memerangi migrain.

Bantu atasi PMS

Magnesium juga berperan dalam mengatur kontraksi otot, termasuk kontraksi otot saat PMS. Sama seperti di jantung, magnesium bertindak sebagai penghambat kalsium alami untuk membantu otot rileks. Karena alasan ini, magnesium umumnya direkomendasikan untuk mengobati kram otot saat PMS. Magnesium telah terbukti meningkatkan suasana hati, mengurangi retensi air dan gejala lain pada wanita dengan PMS.

Cegah stres

Kadar magnesium yang rendah juga dikaitkan dengan gejala depresi.Magnesium memainkan peran penting dalam fungsi dan suasana hati otak. Kadar magnesium rendah pada tubuh bisa menyebabkan perubahan mood, stres, dan kecemasan. Konsumsi magnesium bisa membantu mengembalikan mood, mencegah stres dan kecemasan.

Cegah peradangan

Asupan magnesium rendah dikaitkan dengan peradangan kronis. Peradangan merupakan salah satu pemicu penuaan, obesitas dan penyakit kronis. Orang dengan magnesium renda akan memiliki kadar gula darah, insulin, dan trigliserida yang lebih tinggi.

Tingkatkan energi

Magnesium bisa membantu meningkatkan energi terutama saat berolahraga. Selama berolahraga, tubuh membutuhkan magnesium 10-20% lebih banyak daripada saat beristirahat. Magnesium membantu memindahkan gula darah ke otot-otot dan membuang laktat, yang dapat menumpuk selama olahraga dan menyebabkan kelelahan. Ini bisa membuat tubuh lebih berenergi.

Sehatkan otak

Magnesium memainkan peran penting dalam menyampaikan sinyal antara otak dan tubuh. Mineral ini bertindak sebagai penjaga untuk reseptor N-metil-D-aspartat (NMDA), yang ditemukan pada sel-sel saraf dan membantu perkembangan otak, memori dan pembelajaran.

Bantu tidur nyenyak

Magnesium dapat meningkatkan kualitas tidur dengan membantu pikiran dan tubuh rileks. Relaksasi ini membantu tertidur lebih cepat dan dapat meningkatkan kualitas tidur. Magnesium juga terbukti berikatan dengan reseptor gamma-aminobutyric (GABA). Hormon GABA membantu menenangkan aktivitas saraf, yang dapat memengaruhi tidur.

Asupan magnesium yang direkomendasikan adalah sebesar 400-420 mg untuk pria dan 310-320 mg untuk wanita. Overdosis magnesium melalui sumber makanan tidak berbahaya karena tubuh akan menghilangkan kelebihan magnesium dari makanan melalui urin. Namun, asupan magnesium yang tinggi dari suplemen dapat menyebabkan masalah pencernaan, seperti diare, mual, atau kram.

Banyak makanan mengandung kadar magnesium yang tinggi, termasuk kacang-kacangan, biji-bijian dan sayuran berdaun gelap. Berikut makanan-makanan yang mengandung magnesium:

- Cokelat hitam

- Alpukat

- Kacang tanah

- Polong-polongan.

- Tahu

- Biji labu

- Biji chia

- Almond

- Oatmeal

- Beberapa ikan berlemak

- Pisang

- Bayam

- Kedelai

- Mete

- Kentang dengan kulitnya

- Nasi merah

- Makanan yang difortifikasi.