Liputan6.com, Jakarta Cara mencuci sajadah yang benar perlu dilakukan agar sajadah tersebut dapat lebih awet. Sebab, ketika mencuci dengan asal-asalan sangat berpotensi merusak bagian-bagian sajadah terutama pada bagian rajutan. Hal ini tentu saja sangat merugikan Anda, karena harus segera membeli sajadah baru agar ketika digunakan beribadah dapat lebih khusyuk.
Baca Juga
Advertisement
Saat tidak mempraktikkan cara mencuci sajadah yang benar, selain akan berpotensi menimbulkan kerusakan pada sajadah, juga masih sangat rentan menempelnya kotoran pada sajadah. Sebab, beberapa jenis kotoran bisa saja luput dari proses pencucian, terutama jika Anda mencucinya menggunakan mesin cuci.
Selain dari proses ketika mencuci, saat menjemur juga menjadi salah satu hal yang krusial. Menjemur sajadah yang tidak benar akan menyebabkan sajadah justru memiliki bau tidak sedap. Ketika bau sajadah tidak sedap—sudah bisa Anda bayangkan—jika prosesi ibadah salat Anda akan terganggu.
Sebenarnya, ada beberapa jenis bahan dari sajadah yang mungkin saja bisa dicuci dengan cara seadanya, seperti sajadah dengan bahan polyester, yang tentunya lebih mudah dari segi perawatan. Namun untuk beberapa sajadah yang terbuat dari kain bludru, diperlukan cara mencuci sajadah yang benar agar tidak menimbulkan rusak dari tekstur kain sajadah.
Warna dari sajadah juga perlu diperhatikan, sebab ketika mencuci ada baiknya Anda memisahkan sajadah dengan cucian lain. Ditakutkan, warna sajadah bisa luntur dan mengenai pakaian Anda yang lain. Nah, agar Anda tidak bingung bagaimana sebenarnya cara mencuci sajadah yang benar, maka di bawah ini Liputan6.com telah merangkum informasi mengenai cara mencuci sajadah yang benar tersebut dari berbagai sumber, Kamis (2/7/2020).
1. Perhatikan Bahan dari Sajadah
Cara mencuci sajadah yang benar dimulai dari memperhatikan dan memahami bahan kain yang digunakan pada sajadah. Hal ini menjadi cara mencuci sajadah yang benar yang paling mendasar. Sebab, hal tersebut akan berpengaruh pada bagaimana proses lanjutan yang akan Anda lakukan ketika mencuci sajadah.
Jenis sajadah yang terbuat dari bahan kain sutra, akan lebih baik jika tidak dicuci dengan air serta deterjen biasa. Untuk sajadah dengan bahan kain sutra atau jenis kain lembut lainnya, akan lebih baik jika dicuci menggunakan metode dry cleaning. Sebab, penggunaan deterjen biasa atau jenis sabun cuci lainnya akan berpotensi merusak kain sutra.
Advertisement
2. Pisahkan dari Cucian Lain
Cara mencuci sajadah yang benar selanjutnya dengan memisahkan sajadah dengan cucian lainnya. Sebab, sangat dikhawatirkan jika Anda mencuci dalam satu wadah yang sama, akan berisiko kelunturan, baik pada pakaian Anda atau sajadah itu sendiri. Terutama, bagi jenis sajadah yang berbahan bludru, sebab bahan tersebut sangat rawan akan luntur apabila terkena air.
Apabila sajadah Anda memiliki warna yang cerah, akan lebih baik juga jika dipisahkan dari cucian lain. Sebab, pada pakaian berbahan jeans sangat rawan luntur warnanya dan bisa saja warna luntur tersebut menempel ke sajadah Anda.
3. Gunakan Cairan Pembersih Noda
Ketika pada sajadah terdapat berbagai noda yang cukup membandel untuk dibersihkan, maka Anda bisa menggunakan cairan pembersih noda. Beberapa jenis cairan pembersih noda sudah banyak tersedia di pasaran. Tapi ingat, jenis pembersih noda ini tidak seperti deterjen. Biasanya cairan pembersih noda ini digunakan dengan cara dioles sedikit lalu digosok perlahan. Lalu, setelah noda mulai hilang, baru Anda bisa melanjutkan dengan proses pencucian dengan air dan sedikit deterjen.
Namun, apabila bahan dari sajadah Anda seperti sutra, dan ingin menghilangkan noda yang menempel, sangat disarankan untuk Anda meminta bantuan tenaga profesional. Sebab untuk menghindari risiko kerusakan pada kain sutra tersebut.
Advertisement
4. Peras Cucian dengan Benar
Hal ini sering disepelekan oleh banyak orang. Sebab, banyak yang menganggap jika semakin kuat cucian tersebut di peras dengan cara memelintirnya, akan semakin kering dan baik hasilnya. Padahal, cara memeras air yang ada di kain sajadah dengan cara tersebut justru menimbulkan risiko rusaknya serat kain. Sebab proses memelintir tersebut akan memaksa serat kain untuk melebihi batas kemampuan regangnya.
Maka dari itu, ada baiknya ketika sudah selesai mencuci sajadah dan membilasnya dengan air bersih, Anda jangan terlalu keras ketika memelintirnya. Selin itu, memeras air yang ada di sajadah dengan bantuan mesin cuci juga cukup berisiko. Sebab proses mengeringkan sajadah dengan mesin cuci juga bisa menyebabkan serat sajadah menjadi rusak.
5. Jemur dengan Diangin-Anginkan
Untuk menjemurnya juga perlu diperhatikan. Anda cukup menjemur sajadah dengan cara dibentangkan dan digantung pada tempat yang sirkulasi udaranya bagus. Lalu, cukup biarkan sajadah tersebut terkena hembusan angin. Untuk menjemur sajadah sangat kurang disarankan dijemur di bawah terik matahari langsung. Sebab sinar matahari tersebut akan membuat bahan sajadah menjadi mudah lapuk.
Nah, itulah beberapa cara mencuci sajadah yang benar dan sangat penting untuk diperhatikan, tentunya agar sajadah semakin awet.
Advertisement