Sukses

10 Komplikasi Diabetes atau Sakit Gula, Ketahui Pencegahannya

Komplikasi akibat diabetes atau sakit gula yang harus diwaspadai.

Liputan6.com, Jakarta Diabetes atau sakit gula ditandai dengan tingginya kadar gula darah dalam tubuh manusia. Kondisi ketika penyerapan gula oleh tubuh tidak berjalan dengan sebagaimana mestinya. Hingga menyebabkan glukosa dalam darah menumpuk dan memicu komplikasi akibat diabetes atau sakit gula.

Hal ini dipengaruhi oleh kinerja produksi insulin dalam prankreas. Penderita akan kesulitan memproduksi hormon insulin, dampaknya sel-sel tubuh tidak bisa menyerap dan mengolah glukosa menjadi energi. Komplikasi akibat diabetes atau sakit gula semakin berisiko tinggi jika kondisi ini tidak segera dicegah dan ditangani.

Apalagi jika kadar kolesterol jahat penderita diabetes atau sakit gula ikut tinggi. Kemudian pembuluh darah rusak dan timbulkan penimbunan lemak. Besar kemungkinan tekanan darah juga akan ikut tinggi pada kondisi ini. Hal inilah yang kemudian membuat komplikasi akibat diabetes atau sakit gula terjadi dan ancam nyawa penderitanya.

Berikut Liputan6.com ulas komplikasi akibat diabetes atau sakit gula dari berbagai sumber, Jumat (17/7/2020).

2 dari 7 halaman

Rambut, Gigi, dan Mulut

Rambut

Rambut rontok bisa menjadi salah satu komplikasi akibat diabetes atau sakit gula yang kerap terjadi. Komplikasi ini terbilang sangat ringan karena tidak begitu membahayakan nyawa penderita. Kerontokan rambut biasanya akan terjadi karena rusaknya pembuluh darah karena aliran darah folikel terhambat. Hingga membuat folikel melemah karena kekurangan nutrisi dan oksigen.

Selain aliran darah, hal ini juga berdampak pada endokrin. Pada penderita diabetes, endokrin akan bermasalah dan ganggu pertumbuhan rambut. Risiko terparahnya akan akibatkan kebotakan. Tidak hanya pada rambut kepala tetapi tangan, kaki, alis, dan bagian tubuh yang lainnya.

Gigi dan Mulut

Gigi dan mulut bisa ikut bermasalah karena tingginya gula dalam darah. Komplikasi akibat diabetes atau sakit gula yang satu ini harus lebih diperhatikan. Penderita mungkin akan sangat tidak nyaman dengan kondisi mulutnya jika komplikasi ini terjadi. Infeksi di area gigi dan mulut penderita akan lebih sering terjadi. Misalnya seperti gangguan gigi, gusi, dan lidahnya.

Bakteri akan lebih sering menghinggapi mulut penderita karena kandungan gulanya sangat tinggi. Bakteri ini akan memicu pembentukan plak pada permukaan gigi. Plak yang semakin menebal akan membuat gusi dan mulut meradang dan terinfeksi. Pembengkakan juga akan lebih sering dialami.

Komplikasi ini bisa dihindari, mulailah jaga kebersihan mulut dan gigi. Setidaknya lakukan sikat gigi minimal dua kali dalam satu hari. Perbanyak konsumsi air putih untuk menghindari bakteri yang menumpuk pada air liur.

 

3 dari 7 halaman

Saraf dan Kaki Diabetik

Saraf

Kerusakan pada sistem saraf jelas akan terjadi pada penderita diabetes atau sakit gula. Sebutannya adalah neuropati diabetik, kondisi ketika saraf tangan dan kaki tidak bisa bekerja optimal. Penderita biasanya akan mengalami mati rasa atau kesemutan di jari tangan dan kaki. Terkadang ada yang merasa kebas dan merasakan sensasi terbakar.

Kondisi ini pada awalnya memang terasa biasa saja, tetapi lama kelamaan bisa semakin parah. Hingga bisa mengganggu aktivitas keseharian. Akan diperparah lagi jika penanganan penyakit diabetes tidak ditangai sebagaimana mestinya.

American Academy of Family Physicians mengatakan bahwa 10 sampai 20 persen pengidap diabetes mengalami nyeri saraf. Kerusakan saraf juga dapat memengaruhi mood, hingga menyebabkan stres dan gangguan tidur kronis.

Kaki Diabetik

Memiliki luka pada tubuh memang sudah biasa terjadi dan dialami. Namun, hal ini jelas berbeda dengan penderita diabetes. Penderita akan mengalami komplikasi akibat diabetes atau sakit gula yang buat lukanya sulit untuk disembuhkan. Parahnya, amputasi terkadang harus dilakukan karena pembusukan yang terjadi akibat gula darah yang tinggi.

Ketika gula darah tinggi, sirkulasi darah yang kaya oksigen dan nutrisi sangat dibutuhkan. Padahal ketika kondisi ini terjadi, pembuluh darah justru mengalami sumbatan. Hingga pada akhirnya justru jaringan dan saraf menjadi rusak. Agar terhindar dari komplikasi ini, rajin-rajinlah menjaga kebersihan kaki.

4 dari 7 halaman

Ketoasidosis Diabetik

Ketoasidosis diabetik terjadi ketika ada banyak asam atau keton dalam darah. Pada kondisi ini, energi sangat dibutuhkan oleh tubuh dengan memecah gula yang dibantu oleh hormon insulin. Namun, penderita diabetes akan kesulitan memproduksi hormon ini dan membuat tubuh memproduksi hormon lain.

Hormon yang diproduksi bukan untuk memecah gula tetapi untuk memecah lemak menjadi energi. Pada kondisi inilah kemudian asam atau keton dihasilkan. Keton yang berlebihan agar menumpuk dalam darah dan sebabkan katoasidosis diabetik.

Agar bisa menghindari komplikasi akibat diabetes atau sakit gula ini, perhatikan pola makan. Jangan lewatkan waktu makan saat sedang stres dan lupa menyuntikkan insulin. Penderitanya akan lebih sering buang air kecil, sakit perut, sesak napas, jantung berdebar-debar, dan merasa lemah. Parahnya akan membuat penderita mengalami koma.

5 dari 7 halaman

Mata dan Reproduksi

Mata

Mata merupakan salah satu indra vital manusia. Ternyata komplikasi akibat diabetes atau sakit gula bisa merusaknya. Penderita seiring berjalannya waktu akan merasakan pandangan matanya semakin kabur. Hal ini disebabkan karena pembuluh darah kecil di belakang mata rusak.

Namun, jika penderita bisa mengontrol kadar gula darahnya, pandangan mata yang kabur akan kembali normal dengan sendirinya. Meski begitu, mewaspadainya juga harus terus dilakukan. Pembengkakan pasti akan terus terjadi dan perdarahan bisa saja terjadi di mata penderita. Hingga timbulkan jaringan parut karena ada tekanan sangat tinggi di mata.

Reproduksi

Komplikasi akibat diabetes atau sakit gula bisa terjadi dan mengganggu area reproduksi pria dan wanita. Pria biasanya akan mengalami disfungsi ereksi. Hingga dapat dipastikan ada gangguan pada sistem saraf dan pembuluh darah area reproduksinya.

Untuk wanita akan mengalami infeksi jamur pada vaginanya yang sebabkan keputihan berlebihan. Kondisi ini juga akan membuat hubungan seksual menjadi tidak menyenangkan. Bahkan terkadang bisa timbulkan bau busuk, gatal, dan perih luar biasa.

6 dari 7 halaman

Kardiovaskuler dan Ginjal

Kardiovaskuler

Masalah kardiovaskuler juga bisa terjadi karena komplikasi akibat diabetes atau sakit gula. Hal ini disebabkan karena terjadi penumpukan lemak pada pembuluh darah. Hingga pada kondisi terparah bisa hambat sirkulasi darah dan tingkatkan risiko aterosklerosis.

Aterosklerosis terjadi karena ada pengerasan pembuluh darah dan bisa timbulkan serangan jantung atau stroke. American Heart Association mengatakan orang dengan diabetes, empat kali lebih mungkin meninggal karena penyakit jantung daripada diabetes. Faktor risikonya, yakni tekanan darah tinggi, kolesterol dan trigliserida tinggi, obesitas, malas gerak, serta merokok.

Ginjal

Pembuluh darah yang rusak karena diabetes ternyata bisa sebabkan komplikasi akibat diabetes atau sakit gula. Parahnya kerusakan ini akan menyerang ginjal manusia. Pembuluh darah yang rusak akan lebih banyak terjadi pada ginjal dan sebabkan sel-sel ginjal tidak bekerja optimal.

Kerusakan pembuluh darah ini terjadi ketika gula darah yang tinggi membuat ginjal lebih keras bekerja. Jadi, tidak heran jika pembuluh darah di sekitarnya ikut rusak. Fungsi ginjal akan semakin menurun dan komplikasi akan semakin parah hingga sebabkan kematian penderitanya.

7 dari 7 halaman

Cara Mencegah Komplikasi Diabetes

Diabetes atau penyakit gula memang kerap disebut sebagai biang dari segala penyakit. Biang ini kemudian disebut sebagai komplikasi akibat diabetes atau sakit gula. Terkadang bisa ringan dan parahnya bisa sebabkan kematian. Dikutip dari p2ptm.kemenkes.go.id. berikut ini pencegahan komplikasi diabetes yang bisa dilakukan penderitanya.

1. Minum obat secara teratur sesuai anjuran Dokter/petugas kesehatan.

2. Jaga kadar gula darah (Tes rutin kadar gula darah) dan check-up .

3. Makan sehat - memperbanyak konsumsi sayur dan buah, kurangi lemak, gula, dan makanan asin.

4. Beraktivitas fisik secara teratur.

5. Waspada infeksi kulit dan gangguan kulit.

6. Periksa mata secara teratur.

7. Waspada jika ada kesemutan, rasa terbakar, hilangnya sensasi, dan luka pada bagian bawah kaki.

 

Video Terkini